Dikisahkan ada sekelompok ulat sedang membelah dirinya menjadi kepompong dan berusaha keluar dari cangkangnya yang kelak menjadi seekor kupu-kupu. Perjuangan ulat itu tidaklah mudah. Hari demi hari dilaluinya untuk berproses bersama teman-teman ulat lainnya.
Ulat-ulat itu ingin sekali menjadi kupu-kupu yang indah, yang mampu beterbangan di taman dan menghinggapi bunga-bunga serta mengisap sari bunga dan dapat menghibur pengunjung taman dengan warna-warnanya yang indah beterbangan di udara.
Disuatu pagi, tampak seseorang petani ulat hendak memanen ulat-ulat dipeternakannya. Ditengah kerja keras ulat-ulat itu berusaha melarikan diri dari cangkangnya, ternyata petani menariknya dan memasukkan semua ulat-ulat yang belum membelah diri menjadi kepompong kedalam air panas. Rasa sakit yang tak terkira dirasakan oleh ulat-ulat itu. Sudah ditarik lalu dimasukkan kedalam air panas. Lama-kelamaan sekumpulan ulat-ulat itupun akhirnya mati. Setelah ditiriskan dan di jemur, sore harinya petani membersihkan ulat-ulat itu dan memisahkan gulungan putih yang melekat disetiap ulat. Melihat hal tersebut sahabat-sahabat ulat lain yang berada ditempat berbeda dan belum dipanen merasa cemas. Sirna sudah impian mereka untuk menjadi kupu-kupu yang indah yang dapat terbang kesana-kemari karena mereka pun akan mengalami nasib yang sama.
Sesudah serat-serat itu terkumpul, diproseslah menjadi bahan pakaian yakni kain sutra indah dan mahal harganya yang berguna melindungi tubuh dengan kenyamanan dan kelembutan kainnya. Memang ulat-ulat itu tidak menjadi kupu-kupu yang indah yang dapat terbang bebas kesana-kemari, namun mereka justru memberikan nilai berbeda karena justru hasil panennya menghasilkan benang-benang sutra yang halus dan bermanfaat bagi manusia.
Nah, sahabat pembaca sekalian..!? Bagaimana mungkin kita mengubah sesuatu jika kita tidak mengubah diri kita sendiri terlebih dahulu. Jika kita ingin mengubah lingkungan ataupun sistem menjadi baik, maka dari kita sendirilah yang harus berubah menjadi baik dulu sebelum kita memasukkan nilai-nilai kebaikan pada lingkungan ataupun sistem . Mau kita berubah atau tidak alam ini pasti akan berubah dengan sendirinya cepat atau lambat, karena alam ini juga menjaga keseimbangan.
Perubahan itu menyakitkan dan proses perubahan itu juga sangat menyakitkan. Namun akan lebih sakit lagi jika kita tidak berubah karena pasti cepat atau lambat keadaan akan memaksa kita untuk berubah. Bukan hanya ulat saja yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu tetapi manusia juga mengalaminya. Kehidupan memang seringkali tidak seperti apa yang diinginkan. Terkadang apa yang kita inginkan dibelokan dan dijauhkan untuk kita berputar terlebih dahulu dengan mengalami berbagai macam hal dalam kehidupan. Dibalik itu semua ada zat yang maha tinggi yang mengatur kita semua, yaitu Tuhan.
Tuhan yang dapat mengetahui apa yang lebih baik bagi diri kita dan ia sudah merencanakannya untuk diri kita melalui jalan seperti apa, karena diri kita hanya melihat sebatas apa yang bisa kita lihat saja. Namun bukan berarti apa yang kita perjuangkan dan kita impikan tidak akan selalu tercapai, ingatlah bahwa Tuhan sesuai dengan prasangka hambanya dan mulai hari ini Anda berprasangka baiklah kepada Tuhan, katakan rencanamu agar Tuhan mendengar permintaanmu dan fokuslah kepada apa yang ada di depanmu saat ini. Berubahlah bukan karena paksaan tapi karena memang keharusan untuk dapat memberikan kemanfaatan bagi orang lain.
Semoga bermanfaat,..