BELAJARLAH MELAKONI SETIAP KEBAIKAN



Sangat percuma sekali rasanya kita sering membaca dan mendengarkan cerita-cerita yang mencerahkan kalau hanya untuk sekedar makanan pikiran kita saja dengan tanpa melakoninya....
Dan lebih percuma lagi kalau kita hanya bisa bercerita tentang pencerahan saja tapi kita tidak pernah melakoninya......

Coba perhatikan orang-orang yang mengalami pencerahan mereka masih butuh tempat tinggal, pakaian, makanan dan kebutuhan biologis lainnya serta mereka juga masih bisa sakit dan mereka juga mati pada saatnya dan itu semua sama dengan kita, sebab kita juga mengalaminya....
Coba perhatikan yang membedakan kita dengan mereka hanyalah KESADARANNYA saja, ya mereka lebih sabar, tidak EGOIS dan penuh cinta kasih pada sesama serta mereka juga hidup dengan penuh rasa syukur pada yang kuasa. Dan saya rasa kita pun juga bisa seperti mereka asal kita mau mencontoh dan memulai dari diri kita sendiri untuk belajar melakoninya di keseharian kita.....
Dan satu lagi yang perlu kita sadari mereka itu ada didunia ini untuk memberikan contoh pada kita berarti kita pun juga bisa seperti mereka asal kita mau belajar dari mereka....

Dan sangat percuma saja rasanya kalau kita hanya mengagungkan dan memuliakan mereka-mereka yang mengalami pencerahan kalau kita tidak mau belajar dari pengalaman mereka untuk dilakoni di keseharian kita....
Dan saya rasa kita pun juga bisa seperti mereka asal kita mau belajar dari KESADARAN mereka dan mungkin kita butuh waktu memproses semua ini. Tapi saya yakin tak ada yang tak mungkin dalam hidup ini asal kita mau belajar dan berusaha.....
Dan disaat cerita-cerita yang mencerahkan itu bisa membuat kita menjadi manusia yang lebih baik dan berkualitas barulah semua itu ada manfaatnya buat kita...

Semoga bermanfaat....



Share:

PEMBELAJARAN DARI SEBUAH KESALAHAN..



Mungkin selama ini kita beranggapan kitalah yang menjalani hidup, sebenarnya nggak begitu juga...
Faktanya kehidupan inilah yang menjalani kita, sedangkan sang AKU hanya sebagai pengamat dan yang terlibat disini hanyalah fisik, pikiran dan perasaan kita saja yang bermain dalam kehidupan ini....
Dan itu semua hanyalah alat-alat mental serta instrumen-instrumen sang AKU saja dan sang AKU lah dibalik semua itu sebagai pengendali....

Pengalaman-pengalaman dalam hidup adalah sebuah pembelajaran sebagai proses pendewasaan diri dan pedoman-pedoman kita untuk pengambilan keputusan yang akan kita jalani selanjutnya...
Dan untuk memulai hal-hal yang baru kita harus berpikir matang terdahulu, karena apapun yang akan kita mulai, itu akan susah untuk menghentikannya, apalagi yang berhubungan dengan PERASAAN dan begitu juga dengan hal-hal yang lain,. Jangan sampai kita terjatuh ke lubang yang sama untuk kedua kali, sebab keledai saja yang bodoh tidak akan mengulangi kesalahannya....Hahaha.... 
Jadi kayak curhat saja saya tulis artikel ini kali ya,. Tapi tidak begitu juga keles...!!? Hhhhmmm...
Tapi ini sering terjadi dalam kehidupan ini, kadang dari kesalahan dan kecerobohan kita dalam mengambil sebuah keputusan membuat kita MENDERITA seumur hidup...!

Jadi, berhati-hatilah dalam mengambil sebuah keputusan dengan segala pertimbangan yang ada dan dengan pikiran yang jernih serta jangan mengambil keputusan hanya karena terbawa rasa ego diri kita saja atau karena orang lain, sebab setiap keputusan yang akan diambil kitalah yang akan menjalaninya dan bukan orang lain....!

Semoga bermanfaat.....!



Share:

VIRUS CORONA,..APA YANG SEHARUS KITA TAKUTI....?



Ya,.. memang TUHAN adalah sebab utama dari kehidupan ini. Tapi sebenarnya bukan TUHAN lah yang seharusnya kita takuti dalam kehidupan ini,. tapi yang seharusnya kita takuti adalah, perbuatan dan prilaku kita sendiri, sebab TUHAN pun tak pernah menghukum kita. Tapi kitalah yang menginginkan setiap hukuman itu terjadi atas hasil prilaku perbuatan kita sendiri......

Mungkin selama ini kita beranggapan kalau TUHAN itu adalah satu sosok yang suka menyiksa dan menghukum yang harus kita takuti. Ini adalah pemahaman yang keliru, Sobat....?

Coba perhatikan dari apa yang sering kita dengarkan dari para pemuka agama, kalau TUHAN hanya menyiksa dan menghukum orang-orang yang melakukan kemungkaran, serta TUHAN hanya memberikan syurga dengan semua fasilitasnya bagi orang-orang yang melakukan kebajikan saja,. Jadi sebenarnya disini, setiap ganjaran yang kita dapatkan itu, adalah hasil dari perbuatan kita sebelumnya,.Termasuk virus Corona yang lagi melanda saat ini. Dan bukan TUHAN lah yang pilih kasih disini...




Pesan terakhir yang perlu di ingat,. seharusnya yang kita takuti disini adalah perbuatan kita sendiri, dan bukan TUHAN yang harus kita takuti. Namun,..Semua pilihan ada di tangan kita masing-masing, Sobat.....?
Dan satu lagi, Bahwa TUHAN tak pernah menilai kita dari status sosial kita, penampilan kita atau dari apa yang kita miliki dimuka bumi ini. Yang jelas, TUHAN tak pernah pilih kasih, tapi TUHAN menilai kita dari kesucian hati dan keikhlasan dari setiap kebaikan yang kita lakukan...

Oleh sebab itu berhati-hatilah dari setiap apa yang ingin kita perbuat. Karena dari setiap apa yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya.....

Semoga bermanfaat.....

Share:

MENITI KEHIDUPAN DAN SADARAN DIRI ~ BUTIR BUTIR RENUNGAN



Sebenarnya TUHAN telah menciptakan kita begitu sempurnanya sebagai manusia dengan melengkapi kita dengan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan ini supaya kita dapat menentukan NASIB kita sendri....
Coba perhatikan kita memiliki tubuh yang ideal untuk bergerak yang dilengkapi dengan indra sebagai alat sensor dan monitor kita, dan kita juga dilengkapi dengan pikiran untuk memecahkan semua persolan yang kita hadapi dan perasaan untuk membuat kita lebih peka pada sesama serta hati nurani yang tak pernah membohongi kita untuk menimbang setiap apa yang akan kita lakukan serta instrumen-instrumen lainnya.

Sebenarnya yang perlu dipelajari dalam hidup ini adalah bagaimana cara memaksimalkan kerja dari apa yang kita miliki dalam diri yang berupa alat mental serta instrumen-instrumen lainnya, supaya bekerja sebagai mana mestinya.
Ya,. seperti pikiran, kita harus mengasahnya terus menerus supaya cerdas dengan mempelajari semua ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam hidup.
Begitu juga dengan perasaan. Disana ada perasaan positif dan negatif . Yang perlu kita latih disini adalah kepekaan perasaan positif kita dengan mengembangkan rasa cinta kasih, rasa perduli, rasa empati pada sesama serta rasa positif lainnya serta mengabaikan perasaan negatif seperti rasa iri, dengki, rakus dan bayak lagi rasa negatif lainnya untuk tidak jadi berkembang.



Disaat kita sudah terlatih dan terbiasa dengan hal-hal positif baik pikiran maupun perasan, itu akan membuat kita menjadi pribadi yang bijak dalam bertindak.
Dan satu lagi yang terpenting yang perlu dilatih adalah KESADARAN kita, karena KESADARAN kita inilah yang harus selalu mengontrol gerak pikiran dan perasaan kita, sebab pikiran dan perasaan ada sisi positif dan sisi negatifnya juga. Jadi KESADARAN inilah yang mengambil keputusan dari setiap ide-ide yang muncul dari pikiran dan perasaan kita sebelum menjadi tindakan yang akan dilakukan dengan pertimbangan hati nurani kita.
Dan dengan menyadari ini akan membuat kita menjadi diri sendiri yang selalu bertanggungjawab dengan segala apa yang kita lakukan.

Ya sebenarnya apapun yang kita pelajari dari luar hanyalah sebagai REFERENSI untuk memaksimalkan cara kerja alat-alat mental serta instrumen-instrumen kita lainnya, supaya bisa berkerja sebagai mana mestinya untuk menjadikan kita manusia yang berguna dan punya hati seperti layaknya manusia yang penuh cinta kasih dan peduli pada sesama.
Jadi yang terpenting dalam hidup ini kita harus selalu belajar untuk melatih diri dengan memaksimalkan kerja semua apa yang ada didalam diri kita sendiri dengan MENITI KEDALAM DIRI.......

Semoga bermanfa'at......!
Share:

KITA HIDUP MENJADI MUSUH BAGI DIRI SENDIRI



Kedengarannya menakutkan ya...? Kita hidup menjadi musuh diri sendiri..
Tanpa kita sadari, betapa banyak pertarungan dalam hidup yang kita jalani sampai saat ini. Entah berorientasi masa depan atau mementingkan nafsu saat ini. Lalu, Sebenarnya siapa yang membuat suatu masalah menjadi semakin sulit, hingga kesedihan yang tak berujung.
Sebenarnya musuh terberat kita dalam hidup ini yang harus kita taklukkan bukanlah berada diluar sana tapi musuh terbesar dan terberat yang harus kita taklukan sebenarnya berada didalam diri kita sendiri.

Coba perhatikan semua sifat-sifat negatif kita sebenarnya berada didalam diri kita seperti rasa rakus, rasa takut dan semua rasa negatif lainnya ada didalam diri dan begitu juga dengan iri, dengki, amarah serta ego kita yang selalu ingin diutamakan dan semua keinginan-keinginan negatif lainnya pun sebenarnya berasal dari dalam diri dan bukan diluar diri, sedangkan yang berada diluar diri sifatnya hanya memicu atau memancing sifat-sifat negatif ini untuk muncul kepermukaan. Jadi sebenarnya yang harus kita kuasai disini adalah musuh-musuh yang ada didalam diri ini dan disaat semua musuh didalam diri dapat kita kuasai, maka semua masalah yang ada diluar pun secara otomatis akan teratasi......
Iya memang untuk menguasai semua musuh didalam diri ini sangatlah berat sebab harus menjaga kesadaran kita disetiap saat dan bukan pada waktu-waktu tertentu saja sebab semua pemicu yang berada diluar diri akan menggoda disetiap saat dan semua itu tergantung kita apa kita mau terpicu atau tidak...

Ya, memang agak lucu aja....untuk mengatasi semua masalah kita harus memberantas semua pemicu yang ada diluar diri dan ini ibaratnya "Rupa yang buruk tapi cermin yang kita pecahkan" dan kalau ini yang kita lakukan pasti akan memicu masalah-masalah baru lagi. Sebab dunia ini begitu kompleksnya dengan segala macam godaan dengan segala perbedaannya serta keberagamannya yang ada....
Jadi alangkah bijaknya untuk mengatasi semua masalah, kita belajar menguasai dan menaklukan semua sifat-sifat negatif didalam diri kita supaya tidak muncul kepermukaan serta mengembangkan semua sifat-sifat positif yang ada dalam diri kita, dan kalau semua orang melakukan semua ini, Saya yakin dunia ini akan dipenuhi dengan kedamaian dan ketenteraman....



Begitu juga dengan semisal kita lagi berpuasa senin atau kamis, atau bahkan puasa dibulan ramadhan. Saat itu seharusnya yang kita lakukan adalah menaklukan dan mengusai semua sifat-sifat negatif kita dan bukan menguasai dan menaklukan orang yang beda keyakinan dengan kita dengan memaksakan mereka untuk mengikuti semua aturan kita sebab hakikat puasa itu sendiri adalah untuk menguasai dan mengurus diri sendiri dan bukan untuk menguasai dan mengurus orang lain.....
Dan puasa juga seharusnya belajar memahami dan menghargai orang lain dan bukan minta dipahami dan minta dihargai oleh orang lain, ya seharusnya kita membiarkan mereka yang beda keyakinan dengan kita untuk melakukan aktivitas seperti biasa dan kalau ini yang kita lakukan saya yakin mereka pun pasti akan menghargai kita.....
Dan puasa itu juga adalah membiasakan diri kita untuk tidak tergoda ditengah berbagai macam godaan dan bukan menghindari semua godaan, lagian gimana mungkin menghidari godaan yang ada sedangkan kita berada dalam lingkungan yang begitu kompleks dengan segala macam perbedaan serta keberagamannya. Saya yakin dengan membiasakan diri untuk tidak tergoda dengan segala macam godaan itu akan membuat kita menjadi manusia yang lebih baik.....

Dan untuk itu hiduplah seperti bunga teratai walau dia hidup di air keruh dan butek tapi bunga teratai tidak terpengaruh. Dia tetap cantik indah dan mewangi....
Dan jadikanlah diri kita selalu dapat mengontrol dan intropeksi diri supaya kita bisa menjadi manusia yang lebih baik......

Semoga bermanfaat......!
Share:

KIAT Memberi Perlindungan Yang Aman Pada Karyawan ~ KEPEMIMPINAN



Akan ada sebuah proses peningkatan secara terus menerus ketika karyawan kita merasa aman dalam perlindungan Anda. Isu-isu PHK, kebangkrutan perusahan dan lain-lain jangan sampai menyebar di kepala orang-orang yang bekerja bersama Anda. Yakinkan kepada mereka bahwa jika kinerja mereka meningkat, maka tidak ada PHK.

Anda juga harus meyakinkan bahwa perusahan masih dalam kondisi yang bagus, meskipun Anda juga mengetahui ada beberapa kebobrokan yang harus segera dibenahi. Namun jujurlah kepada mereka, maka mereka akan bersedia bekerja keras untuk memperbaiki kebobrokan tersebut.

Untuk mendapat perusahan yang jelas, Anda memerlukan pengetahuan, skill dan kemampuan mereka. Ketika mereka dibentuk sebagai sebuah tim, mereka tidak menjadi takut atau khwatir atas apa yang mereka lakukan. Motivasi personal akan didesak dan dipinggirkan untuk menjadikan motivasi tim lebih tinggi, sehingga berhasil.



Anda juga harus menjadi tempat mereka untuk berlindung yang aman, baik dari adanya teror internal maupun eksternal. Jangan biarkan kekhawatiran terus ada melanda dalam kepala mereka. Berikan bukti-bukti nyata bahwa teror tersebut bisa diatasi secara bersama-sama dengan sumber daya yang ada dalam tim Anda.

Adanya tingkat keamanan yang lebih besar didalam sebuah tim, akan membuat konsentrasi mereka dalam bekerja dapat mencapai yang terbaik & unggul lebih besar. Namun, jika mereka merasa tidak aman, maka kinerja mereka akan memburuk dan perusahan yang Anda pimpin akan mengalami guncangan susulan yang bisa saja meruntuhkan perusahan yang Anda pimpin.

Pada saat-saat sulit seperti ini, Anda harus mengerahkan seluruh kemampuan yang Anda miliki, baik monitoring, coaching, leadering, mentoring maupun equipping dalam waktu bersamaan. Anda harus dapat mengalahkan urusan Anda sendiri demi memacu dan meningkatkan rasa aman pada karyawan-karyawan Anda. Dengan langkah yang berani dan penuh keyakinan, maka masa-masa sulit tersebut akan dapat Anda lewati setelah karyawan merasa aman dan perusahan berjalan sebagaimana mestinya.



Share:

Pemimpin Harus Rela Menjadi Sponsor Bagi Anggota



Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi, mendorang dan memampukan anak buahnya dalam menyusun perencanaan, termasuk rencana kegiatan, target atau sasaran, rencana kebutuhan sumber daya dan sebagainya. Seorang pemimpin juga melakukan kegiatan sehari-hari seperti monitoring dan pengendalian serta mengevaluasi kinerja dari anak buahnya.

Pemimpin yang baik selalu open door, apabila hendak ditemui oleh para anggota timnya, terlebih dalam menghadapi suatu permasalahan atau kondisi pengambilan keputusan yang penting. Ada beberapa pemimpin yang sulit sekali dimimta arahan dan dukungannya, sehingga membuat anggota tim frustasi atau terhambat dalam mengerjakan sesuatu dengan cepat dan efektif.

Seorang pemimpin bisa jadi sponsor bagi karyawannya untuk meraih jabatan yang lebih tinggi. Dia membantu karyawan membuat perencanaan yang hebat untuk masa depan karyawan itu sendiri. Ketika karyawan mengeksekusi perencanaan hidupnya, maka kinerja di organisasi Anda akan meningkat karena dia memiliki mimpi untuk mencapai target dari perencanaan yang telah mereka susun.

Seorang pemimpin juga harus bisa "memaksa" agar karyawannya bergerak dan bersikap lebih rajin, proaktif demi kepentingan bersama. Pemimpin dengan antusiasme, penuh semangat dan positif tentang masa depan, akan membuat karyawan merasa disponsori atau didukung untuk lebih maju. Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara mendorong karyawan untuk siap menaiki jabatan yang lebih tinggi.


Share:

PENTINGNYA MELATIH ANGGOTA AGAR LEBIH MAHIR



Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan dalam mempengaruhi kegiatan suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Arti kepemimpinan dikembangkan menjadi kemampuan dalam membawakan visinya dengan jelas.
nilai kepemimpinan teladan adalah ukuran kebaikan dan kebenaran seorang pemimpin yang dipraktekan dalam kegiatan organisasi untuk mewujudkan visi organisasi yang dapat dijadikan contoh, karena memberikan kesejahteraan bagi orang lain dan pegawainya serta memberikan kebaikan bagi alam sekitarnya. Nilai adalah ukuran tentang kebaikan atau kebenaran yang dipraktekan dalam kehidupan individu maupun organisasi.

Pemimpin adalah mereka yang bisa memberikan arahan dan dukungan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu sasaran. Memberikan arahan dan dukungan disini juga berarti perhatian dalam apa yang dilakukan oleh anggota tim, memberikan nasihat dan arahan, khususnya dalam menghadapi keadaan yang sulit.



Pemimpin yang hebat mampu membuat orang-orang yang bekerjasama dengannya menjadi lebih mahir dalam bekerja. Jika masih ada karyawan yang masih gagap dalam bekerja, ia akan memberi dukungan, menyampaikan kata kunci untuk lebih mahir dalam bekerja, dan selalu mendampingi mereka ketika mereka dalam kesulitan.

Hal terpenting bagi seorang pemimpin untuk membuat karyawannya lebih mahir dalam bekerja yaitu, membuka wacana dan pikirannya lebih luas. Ajarkan bagaimana cara mencari alternatif solusi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu yang cepat namun tidak mengurangi kualitas dan hasil pekerjaannya. Berikan perbandingan tentang cara bekerja yang asal-asalan dan cara bekerja yang menggunakan perencanaan yang matang, bahwa bekerja harus fokus, agar dapat mahir dalam pekerjaannya serta mendapatkan hasil yang berkualitas.

Keuletan pemimpin dalam melatih karyawan agar lebih mahir dalam bekerja sangat dibutuhkan. Selalu ada personal kita yang tidak sesuai dengan harapan, tetapi kita harus mau melatih mereka untuk bisa bekerja dengan lebih baik. Pemimpin seperti ini bukan hanya sebagai mentor, tetapi juga sebagai pelatih untuk karyawannya. Jika berhasil memahirkan mereka dalam bekerja, perusahan atau organisasi akan di untungkan, karena kinerja mereka jauh lebih baik dan hasilnya tentu berkualitas.



Share:

PENTING Konseling Bagi Karyawan/Anggota ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Tidak ada orang yang tak luput dari masalah. Karyawan Anda juga akan mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh orang lain. Mereka tak lepas dari masalah, baik masalah keluarga, sosial maupun masalah dalam organisasi yang Anda pimpin saat ini.
Hidup adalah kenyataan yang dipenuhi dengan beragam masalah. Masalah adalah pelangi yang mewarnai kehidupan kita semua. Hidup tanpa masalah adalah mustahil. Masalah akan selalu ada dimanapun dan ada pada diri setiap orang, baik besar ataupun kecil.

Seorang pemimpin yang sekaligus menjadi mentor, harus menyiapkan diri sebagai konselor gratisan bagi orang-orang yang bekerja bersamanya. Ini mungkin akan menjenuhkan, karena kita sendiri juga memiliki masalah. Namun, prinsip memberi yang ada dalam diri pemimpin, akan membawa balik pemberiannya tersebut kepadanya dengan anugerah yang lebih.



Seorang pemimpin harus bisa memanajemen diri, sehingga bisa memanajemen orang lain. Manajemen diri adalah pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan dan perbuatan yang dilakukan, sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang tidak baik dan peningkatan perbuatan yang baik dan benar.
Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran, ucapan serta perbuatan sehingga apa yang dipikirkan sama dan sejalan dengan apa yang diucapkan dan diperbuat. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan timbul dalam diri kita, sehingga kita menjadi pemimpin yang mampu mengayomi secara ekonomi maupun secara kejiwaan.

Menjadi pemimpin selalu memprioritaskan hal-hal yang paling baik dan membuang segala hal yang buruk. Seorang pemimpin yang sekaligus mentor, mengakomodir seluruh persoalan yang dihadapi oleh karyawan. Kita harus mampu mengambil kebaikan dan memusnahkan seluruh hal yang buruk. Pemimpin seperti itu menempatkan diri pada posisi yang benar dan tepat.

Cukup berat jika pekerjaan ini kita lakukan tanpa keikhlasan. Namun, kita harus melakukannya untuk kemajuan karyawan kita. Sebab, jika karyawan kita maju, maka organisasi kita juga akan mengalami kemajuan. Namun, jika kita membiarkan karyawan kita dalam masalah, maka kinerjanya akan lemah dan organisasi kita hanya akan merugi.
Share:

PEMIMPIN BIJAK, MENJADI PENDORONG KE ARAH KEBERHASILAN



Mendorong karyawan kearah keberhasilan itu mudah saja. Salah satu cara yang paling ideal yaitu membantunya menciptakan mimpi bagi masa depan karyawan itu sendiri. Anda bisa membimbing karyawan menyusun prioritas yang berguna untuk kemajuan kariernya. Misalnya, Anda meminta karyawan untuk membuat rencana hidupnya dalam satu tahun ke depan dan memintanya memilih rencana mana yang jadi prioritasnya, maka Anda akan mudah mengelolanya untuk bekerja lebih baik.

Karyawan Anda pasti ada yang bercita-cita memiliki rumah sendiri. Harga rumah yang tinggi membuat beberapa karyawan pesimis memiliki rumah dengan pekerjaan yang dilakukannya dan posisnya di perusahan Anda sekarang. Anda bisa menyampaikan kepadanya, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Semua yang dia inginkan dapat direalisasikan dengan perencanaan yang matang.

Karyawan dengan gaji tiga jutaan perbulan bisa mendapatkan rumah dengan cara mengkredit selama sepuluh tahun, misalnya.  Uang dari gaji sebulan bisa disisip sedikit demi sedikit untuk menabung selama tiga tahun, jika perencanaan tersebut berjalan dengan benar, maka karyawan tersebut bisa memiliki rumah sendiri dalam waktu lima belas tahun bekerja. Memang, harus ada hal yang diminorkan, sehingga dengan pengorbanan itu ada tindakan untuk mewujudkan mimpinya dan semua orang yang berhasil adalah buah dari kecerdasannya dalam mengelola diri dan ekonomi.

Oleh karena itu, jika mereka ingin memiliki rumah sendiri, maka harus dapat merencanakan dengan ketat serta mengejar target sebaik mungkin. Proses tersebut harus mereka jalani dengan benar dan Anda bisa membimbing mereka menuju keberhasilan.



Share:

MASA TRANSISI ANGGOTA ORGANISASI ~ Shock Culture



Masa transisi bukan hanya dialami oleh anggota baru di dalam organisasi Anda. Masa transisi juga dapat juga dialami oleh anggota organisasi Anda yang Anda tempatkan diposisi berbeda dari sebelumnya, baik naik jabatan maupun bergeser ke posisi lain. Dalam masa transisi ini biasanya akan terjadi shock culture pada diri mereka. Yang naik jabatan akan merasa minder dengan jabatan barunya, yang bergeser posisi akan merasa berbeda dari tim yang sudah ada. Mereka merasakan situasi yang sulit dalam mengadaptasikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, mereka harus didampingi dan diarahkan agar shock culture tadi tidak mengganggu kinerja mereka.

Selain shock culture, mereka juga mengalami kegagalan dalam kinerja. Jenis-jenis pekerjaan baru membuat mereka merasa asing dengan pekerjaan tersebut. Kegagalan akan membuat kinerja menjadi buruk bila dibiarkan begitu saja. Tugas Anda adalah harus membangkitkan kesadaran mereka atas pemahaman lama, sehingga menjadi pemahaman baru.




Perubahan selalu membuat orang tidak fokus, jika mereka tidak merasa siap dengan perubahan tersebut. Walaupun mereka sering memimpikan naik jabatan, tetapi ketika jabatan dinaikkan, mereka tetap gagap dalam melakukan tindakan yang mereka alami, akan membantu mereka mengurai semua bentuk kegagapan, baik masalah sosial, budaya yang berbeda dengan tim sebelumnya, maupun pekerjaan yang harus mereka lakukan.

Dalam pendampingan seperti ini, seorang pemimpin dituntut untuk memperluas kesabarannya. Sebab, tidak semua anggota akan cepat tanggap dengan uraian yang kita maksudkan. Bisa jadi, kecerdasan mereka tertutup untuk sementara, karena kegugupan-kegugupan yang dialami pada posisi baru tersebut. Jika kita bisa mengurai kegugupan tersebut dengan jalan menghilangkannya, kecerdasan mereka akan kembali pada titik semula, dan bahkan kita bisa meningkatkannya lagi.

Keberhasilan seorang pemimpin dalam masa pendampingan transisi ini sangat penting, agar roda organisasi dapat berputar lebih cepat. Ketika anggota-anggota Anda terlepas dari shock culture dan kegagapan kinerja tersebut, mereka bisa kita pacu untuk bekerja lebih baik. Namun, jika Anda gagal mendampingi mereka, maka Anda perlu mengganti anggota tersebut dengan anggota baru. Tentu saja hal tersebut akan membuang waktu.

Jika mereka berhasil terlepas dari kegagapan, maka Anda berhasil jadi pemimpin. Itu artinya, Anda memiliki investasi baru untuk organisasi yang Anda pimpin berupa anggota organisasi yang memiliki sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Anda akan lebih relaks dalam bekerja, karena Anda memiliki tim kerja yang solid dan unggul


Share:

Mengurai Tekanan Anggota Organisasi ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Anggota organisasi, ketika dalam tahap orientasi terkadang mengalami kekagetan tertentu, terutama jika ekspektasi yang didapat jauh dari bayangan yang diciptakan sebelumnya. Jika organisasi yang Anda pimpin memiliki target yang cepat dan tepat, maka anggota baru tersebut akan mengalami ketertekanan yang cukup berat. Masa-masa adaptasi bukan hanya persoalan sosialisasi, tetapi juga persoalan kinerja.

Sebagai pemimpin, Anda tentu memiliki kewajiban untuk selalu menumbuhkan jiwa semangat pada diri anggota baru organisasi. Dalam setiap kegagalan dan kesulitan yang dihadapi oleh anggota baru, Anda harus senantiasa memantau dan memberikan semangat kepada mereka.

Apa yang Anda sampaikan kepada mereka bukan hanya sekedar untuk mengapresiasi apapun hasil dari kinerja anggota baru tersebut, tetapi harus dapat mengurai ketertekanan yang mereka alami. Sikap semacam itu sangat berharga untuk mengendorkan kepala yang terasa kencang dan menyuntik semangat mereka.

Sedikit pujian tidak ada salahnya, tetapi akan lebih baik bila Anda mendengarkan hal apa saja yang membuat mereka tertekan dan Anda memberi solusi untuk mengatasi ketertekanan tersebut. Jika Anda mengurai ketertekanan tersebut dan memberi solusi-solusi yang baik, maka mereka akan dapat terus memberikan kepada organisasi kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Lakukanlah hal ini sembari mengarahkan anggota organisasi untuk bekerja secara lebih baik dan teratur dalam mencapai tujuan organisasi.

Anda pun bisa mendampingi anggota baru Anda secara berkala. Tidak harus setiap hari hadir dalam segala proses kerja yang telah Anda tetapkan. Paling tidak, Anda dapat memantau kinerja mereka. Lakukan beberapa hari sekali untuk memastikan bahwa kerja mereka sesuai dengan prosedur dan tidak salah.

Ketika Anda datang memantau mereka secara langsung, setidaknya menjadi salah satu cara untuk membimbing anggota Anda, agar tidak merasa disalahkan. Bila Anda memantau anggota Anda secara berkala  seperti itu, justru akan mengesankan bahwa Anda adalah pemimpin yang peduli dan perhatian. Dengan terciptanya kesan tersebut, anggota Anda pun akan semakin semangat untuk menghasilkan yang terbaik dalam bekerja.



Share:

TIPS Jitu Ketika Anda Menghadapi Kegagalan



Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya kegagalan. Kegagalan memang suatu hal yang pahit untuk diterima. Namun apapun itu harus diterima dengan jujur dan ikhlas. Kejujuran dan ikhlas menerima kegagalan bukanlah sesuatu memalukan. Kegagalan akan mengajarkan kepada kita bahwa selalu ada kesulitan pada setiap peluang. Oleh karena itu, jangan sampai kita patah arang dengan datangnya kegagalan yang menimpah atas diri kita.
Berikut ini ada beberapa tips jitu untuk penulis berbagi pada pembaca, ketika menghadapi sebuah kegagalan tersebut.

Tips Menghadapi Kegagalan

  • Sikapilah kegagalan sebagai suatu yang normal, bukan sesuatu yang memalukan apalagi dianggap sebagai aib.
  • Pelajari dan evaluasi kembali sebab-sebab kegagalan dengan jujur, karena sebab-sebab kegagalan itu dapat dimanfaatkan sebagai pertanda kelemahan.
  • Hadapi kembali "bisikan hati" yang meragukan kemampuan Anda dan yakinkan diri bahwa Anda memiliki potensi untuk mengubah kegagalan itu menjadi keberhasilan.
  • Ambillah langkah-langkah kecil yang teratur dan sistematis untuk mendekati situasi yang pernah Anda hadapi dan berakhir dengan kegagalan.
  • Beri alasan yang tepat, mengapa Anda ingin menghadapi lagi situasi itu, apa manfaat yang akan Anda dapatkan bila Anda berhasil bangkit dari kegagalan itu. Kalau manfaatnya memang signifikan dengan kebutuhan Anda, maka kerjakanlah. Namun bila manfaatnya lebih kecil dari mudharotnya, maka tinggalkan.
  • Milikilah sosok teladan yang telah mengalami hal yang sama atau yang premisinya sama dengan apa yang telah dilakukan. Ambilah kekuatan dan pengalaman sosok teladan yang telah berhasil mengubah kegagalan menjadi keberhasilan itu.
  • Optimalkan rasa percaya diri Anda, bahwa Anda pun bisa melakukan hal yang sama, yakni mengubah kegagalan menjadi keberhasilan.
  • Cobalah Anda menghadapinya sekarang tanpa keraguan sedikitpun. Jangan Anda tunda-tunda dan jangan setengah-setengah. Kerahkan potensi Anda, mati-matian perjuangkan keinginan Anda. 


Share:

Seorang Pemimpin Harus Mahir Manajerial



Jaman semakin hari semakin modern, ini dapat disebut sebagai era globalisasi dan juga dapat dikatakan sebagai transformasi ekonomi pengetahuan. Faktor paling penting yang menentukan akan majunya perekonomian di tentukan dari sistem informasi dan teknologi yang dimiliki. Karena tanpa kemajuan tehnologi informasi maka  sulit untuk berkembang. Teknologi informasi itu akan membawa perubahan dengan menyampaikan perkembangan perekonomian yang terjadi di dunia. Perubahan-perubahan itu akan berpengaruh pada pola pikir dan penciptaan nilai yang akan berfungsi bagi bisnis dan manajemen.

Seseorang yang dapat dikatakan memiliki kemampuan manajerial yang baik yaitu seseorang yang memiliki ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan dengan atau tanpa adanya orang lain. Ketrampilan manajerial ini tergambar dari bagaimana cara seseorang mendidik, memotivasi, dan mengembangkan potensi orang yang ada didalam organisasinya sampai pada cara bagaimana seseorang memutuskan untuk memberhentikan anggota organisasinya.

Jika Anda ingin memiliki kemampuan manajerial, sebaiknya Anda mengembangkan kemampuan observasi atau pengamatan. Observasi merupakan aspek penting yang sering tidak diperhatikan oleh seseorang ketika memimpin. Kegiatan observasi antara lain mengamati tim dalam melaksanakan tugas, menjalankan prosedur, berinteraksi, dan bagaimana alur tim dalam melaksanakan tugas keorganisasian. Dengan observasi ini, seorang pemimpin akan terlihat dan dikenal up to date dengan apa yang terjadi dalam organisasi.




Selain itu, kinerja tim atau anggota organisasi perlu dipantau dan diperhatikan dengan cara melihat kebijakan dan prosedur, apakah sudah jelas atau belum. Seorang pemimpin perlu melakukan pertemuan secara teratur dan tidak hanya ketika ada masalah. Pertemuan dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok.

Penilaian dan evaluasi seharusnya tidak hanya formalitas, tetapi benar-benar dilakukan untuk mendapatkan kemajuan dimasa mendatang. Seorang pemimpin yang baik dalam hal manajerial, dapat mengevaluasi kelemahan dan memberikan pelatihan serta pengembangan strategi untuk memperkuat ketrampilan lemah dalam tim.
Kemampuan memimpin berasal dari pengetahuan yang kuat dan mengalaman produksi atau proses menuju hasil. Seorang pemimpin harus dapat mempertimbangkan semua faktor yang berbeda sebelum membuat keputusan. Keputusan dipadukan dengan fleksibilitas agar dapat beradaptasi dan diterima oleh tim.

Kesuksesan manajerial ditentukan juga oleh seberapa baik seorang pemimpin dalam mengkomunikasikan persoalan atau keputusan yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh tim. Sebagai pemimpin sebuah organisasi, kemampuan ini mutlak diperlukan, agar tim dapat menjalankan tugas dengan baik sampai dengan selesai.


Share:

Kemampuan Pemimpin Harus Mampu Mementoring Bawahannya



Salah satu kemampuan seseorang untuk dapat menginspirasi banyak orang dalam mencapai tingkat kinerja dan kesuksesan dalam sebuah tim yang hebat adalah keterampilan atau talenta yang dimiliki oleh orang tersebut. Sangat sedikit orang yang dapat kita jumpai yang mampu menunjukkan kualitasnya dalam mengolah sebuah organisasi, perusahan atau instansi terhadap orang yang di anggap sebagai pemimpin. Konon orang-orang yang demikian dalam lingkup organisasi perusahan adalah sumber income/pendapatan bagi perusahan tersebut. Sehingga banyak perusahan-perusahan besar rela membayar gaji bagi karyawan seperti ini dengan nilai yang tinggi. Inilah salah satu manfaat bagi kita jika ingin menjadi orang sukses dalam sebuah organisasi perusahan.

Disamping itu, talenta kepemimpinan bisa diciptakan, jika kita mau memahami metode atau cara-cara untuk menciptakannya. Seorang pemimpin yang hanya bisa memerintah, sesungguhnya tidak memiliki talenta kepemimpinan. Sebaliknya, pemimpin yang memiliki talentakepemimpinan, pasti memiliki kemampuan mentoring atau mengembangkan orang lain. Mentoring disini dimaksud adalah suatu hubungan, dimana seorang manajer atau pemimpin yang lebih berpengalaman membantu bawahannya yang kurang berpengalaman.

Mentor biasanya pada tingkat manajerial yang lebih tinggi, bukan atasan langsung dari bawahannya itu. Namun dalam bahasan ini penulis akan berbagi, bagaimana cara seorang pemimpin memiliki kemampuan mementoring orang-orang yang dipimpinya tersebut.
Pemimpin pada dasarnya dibagi menjadi dua, yakni pertama pemimpin sebagai superior yang kerjanya hanya memberi perintah, selalu menyalahkan dan menjaga jarak dengan para bawahannya. Kedua pemimpin sebagao coach dan mentor yang lebih banyak mendengarkan masukan dari bawahannya, fokus pada solusi dan selalu memegang komitmen. Tipe pemimpin yang kedua ini biasanya lebih banyak disukai para bawahannya.

Untuk membangun ketrampilan dasar sebagai mentor, sebenarnya cukup mudah dan bisa dipelajari. Prinsipnya kita perlu melihat bahwa setiap orang memiliki potensi dan sumber daya dalam dirinya. Dengan prinsip tersebut, setiap orang pasti bisa sukses, asalkan dia menyadari potensi yang dimilikinya. Pemimpin bisa melihat hal tersebut dan memanfaatkannya untuk keberhasilan organisasinya.

Pemimpin juga dapat mengambil manfaat dari pengalaman mentoring, karena kemungkinan untuk meningkatkan kepuasan kinerja anggota organisasi dan membantu mereka mengembangkan ketrampilan kepemimpinan mereka sendiri. Kemajuan sebuah karier disebuah organisasi menjadi lebih baik, karena mentoring yang diberikan oleh pemimpin anggota organisasi.

Mentor adalah orang yang berbagi pengalamannya, pembelajarannya dan nasihatnya kepada mereka yang kurang berpengalaman dalam bidang tertentu. Mentoring berasal dari konsep magang, ketika orang yang lebih tua, lebih berpengalaman, mewariskan pengalamannya tentang bagaimana pekerjaannya dilakukan dan bagaimana beroperasi dalam dunia komersial.

Sikap seorang pemimpin memiliki kemampuan mentoring yang tidak pernah pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Prinsip yang dikandung oleh pemimpin seperti ini adalah tumbuh bersama untuk memajukan organisasi. Sikap dan prinsip demikian, bukan saja disukai oleh anggota organisasinya, tetapi juga sangat menguntungkan organisasinya.
Share:

PEMIMPIN ~ HARUS PINTAR MENGURAI MEDAN KONFLIK



Terkadang dalam diri seseorang tidak bisa terhindarkan terjadinya konflik diri. Dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat sulit biasanya menciptakan medan konflik dalam diri, sehingga menyebabkan seseorang tersebut tertekan dalam fase tertentu, atau bahkan sampai mengalami depresi. Tidak banyak orang yang mampu mengurai medan konflik dalam dirinya, agar menemukan masalah yang sesungguhnya sehingga dapat menyelesaikannya. Berada diantara dua pilihan yang sama-sama nilainya, memang tidaklah mudah. Namun, kita dituntut harus membuat keputusan agar dapat melanjutkan hidup.
Jika kita tidak segera membuat keputusan, maka hidup kita akan menggantung, dan yang ada hanyalah angan-angan berada di awan, atau memiliki dua pilihan tersebut pada waktu yang sama.




Mempertimbangkan unsur-unsur positif dari kedua pilihan tersebut memang penting, namun mempertimbangkan unsur-unsur dari kedua pilihan tersebut juga sangat penting. Jika sudah dapat memberi pilihan logis mengenai masing-masing pilihan, maka kita seharusnya bisa memilih faktor yang harus dipertimbangkan lagi, yaitu jika nilai dari dua pilihan tersebut sama adalah tidak ada. Segera putuskan memilih yang mana, lalu menindaklanjuti dengan berusaha dan mempertanggungjawabkan. Tidak perlu menyesal, karena pilihan kita memang harus dipertanggungjawabkan, bukan untuk disesali.

Sementara itu, untuk mengurai medan konflik dalam diri yang berhubungan dengan emosi, kita bisa memberi penjelasan kepada diri kita, bahwa harus ada yang dipilih, suka maupun tidak suka. Kenyataan untuk memilih salah satu itu tidak bisa dihindari, karena kita bukan hanya bertanggung jawab kepada diri kita sendiri, tetapi juga bertanggung jawab kepada orang lain.
Seorang pemimpin senantiasa membuka pikirannya agar dapat mengambil keputusan yang tepat atas dua pilihan yang tidak bisa diambil dua-duanya. Keterbukaan pikiran akan dapat menerima faktor resiko dan faktor keuntungan yang menyertai pilihan tersebut.


Share:

BENARKAH, KEPERCAYAAN ORANG LAIN ITU PENTING?



Orang yang tidak dapat dipercaya tidak akan ada harganya. Secerdas apapun dirinya, jika tidak dapat dipercaya maka akan dijauhi oleh orang lain. Jika selalu dijauhi orang lain, maka kesempatan meraih sukses menjadi hilang. Bagaimana tidak? ketika kita menawarkan sebuah baju, calon pembeli buru-buru mengabaikan penawaran kita dan memilih membeli baju dari pedagang lain, karena calon pembeli tersebut tidak mempercayai kita.

Kepercayaan adalah sesuatu yang benar-benar bernilai mahal harganya. Keberadaan lembaga kepolisian, kejaksaan, kehakiman dan lain sebagainya adalah bentuk kegagalan manusia dalam membentuk diri menjadi pribadi yang dipercaya. Belum banyak orang yang berpikir tentang bagaimana menjadi pribadi yang dipercaya. Padahal kita telah menyaksikan sulitnya menemukan orang yang bisa dipercaya namun kita sendiri jauh dari sikap bisa dipercaya.

Kepercayaan berkaitan erat dengan kejujuran dan tanggung jawab yang tertunaikan. Seseorang yang jujur lebih mudah mendapatkan peluang sukses daripada orang yang tidak jujur. Seorang yang bertanggung jawab, akan lebih mudah mendapatkan kesempatan daripada orang yang tidak bertanggung jawab.




Lembaga pendidikan yang ada di negara kita saling berpacu menghasilkan lulusan yang cerdas. Namun, tidak ada satu pun lembaga yang mengedepankan nilai kejujuran dan tanggung jawab dalam program pendidikannya. Sedemikian mahalnya orang yang bisa dipercaya. Maka, siapapun  yang berhasil meraihnya akan mendapatkan kehormatan. Derajat sangat sulit diraih karena membutuhkan integritas yang diakui.

Kepercayaan ibarat buku tabungan. Ketika kita menyetorkan uang ke bank, maka pihak bank akan mencatat saldo kita. Ketika saldo kita menumpuk, maka kita akan menjadi kaya. Namun jika setoran kita lebih sedikit daripada penarikan, maka saldo kita bisa jadi minus. Demikian juga kepercayaan. Kepercayaan tidak muncul dengan sendirinya. Kita harus memupuknya sedikit demi sedikit. Semakin besar tabungan kepercayaan yang kita setorkan kepada seseorang, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk meraih kemakmuran.

Kepercayaan yang sudah kita raih, bisa kita gunakan untuk apa saja. Sama halnya dengan uang tabungan kita yang sudah banyak, bisa kita belanjakan untuk membeli keperluan apa saja. Jika orang lain sudah mempercayai kita, maka pilihannya yaitu apakah akan kita manfaatkan untuk kebaikan bersama atau untuk kebaikan diri sendiri saja. Jika pilihan pertama yang kita pilih, maka kita harus mempertahankan kepercayaan tersebut dengan selalu memperbaiki diri dan sikap, sehingga kepercayaan tersebut tidak runtuh. Namun, jika pilihan kedua yang kita pilih, kita akan bisa merebut peluang emas dari orang yang mempercayai kita dalam sekejap.

Arti sekejap bukan hanya proses mendapatkan peluangnya, tetapi juga apa yang kita peroleh tersebut hanya sekejap kita miliki. Jika berpikir jangka panjang, maka seharusnya kita memilih pilihan yang pertama, bahwa kepercayaan tersebut kita manfaatkan untuk kebaikan dan kemajuan bersama.
Apa yang harus kita lakukan adalah menjadi pribadi yang dipercayai dan bisa merawat kepercayaan tersebut. Mulailah segala aktifitas dengan meraih kepercayaan orang lain kepada diri kita. Seorang pemimpin tanpa kepercayaan anggota organisasinya, akan meruntuhkan dirinya sendiri dan juga organisasi yang dipimpinnya.


Share:

Keterbukaan Pikiran Menghadirkan Solusi ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Seringkali kita diperhadapkan dengan berbagai persoalan atau masalah dalam hidup, namun tidak sedikit orang yang gagal menyelesaikan persoalan tersebut. Masalah berat ataupun ringan yang datang menderah pada setiap orang harus dilakukan sikap untuk penyelesaiannnya. Sebab, masalah adalah cara Tuhan atas kita agar naik pada level yang lebih tinggi. Kita tidak akan berkembang jika tidak pernah menyelesaikan permasalahan. Di lingkungan kerja, disekolah-sekolah sampai keperguruan tinggi, hal fokus pada pengajaran adalah bagaimana seseorang itu bisa menyelesaikan masalah.

Suatu masalah akan lebih mudah diselesaikan jika kita menyadari bahwa banyak faktor penyebab yang dapat dilihat dan dipahami, mengapa masalah atau peristiwa itu bisa terjadi. Penyebab suatu masalah dapat dilihat dan dipahami dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang yang luas yaitu berkat dari keterbukaan pikiran. Dari situ, maka kita akan lebih mudah mempertimbangkan solusi apa yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.



Namun, solusi akan pincang atau menjadi berat sebelah, apabila kita membuat kesimpulan dengan cara melihat masalah tersebut hanya dari satu sudut pandang kita. Untuk keseimbangan, maka dibutuhkan alternatif solusi lain, kita juga harus melihat sudut pandang orang lain dalam melihat masalah tersebut.
Pemetaan masalah yang objektif dan valid, akan memudahkan kita dalam mencari solusi. Itulah mengapa keterbukaan pikiran sangat diperlukan disaat kita menghadapi persoalan atau masalah.

Misalnya ketika Anda bertengkar dengan pasangan Anda. Anda mungkin melihat sisi buruk dari pasangan Anda. Meskipun demikian, pasangan Anda mungkin melihat sisi buruk Anda. Anda dan pasangan Anda tidak berusaha mencari apa penyebab terjadinya masalah, tetapi malah mempertentangkannya untuk saling menyalahkan. Padahal, bisa jadi sebuah masalah bukan berasal dari faktor dalam diri seseorang. Bisa jadi, masalah disebabkan oleh faktor yang berasal dari diri seseorang.

Keterbukaan pikiran akan membuka semua tabir yang menutupi penyebab terjadinya masalah dan menghindarkan dari pertengkaran. Konflik yang sesungguhnya bukanlah penyebab masalah tersebut, tetapi cara kita menyelesaikan masalah yang tidak benar. Jika kita menyelesaikan masalah dengan benar, maka kita tidak akan berada dalam medan konflik. Demikian juga dengan seorang pemimpin. Dimana setiap pemimpin akan mengendalikan sebuah masalah agar tidak menjadi konflik dengan cara penyelesaian masalah dengan pikiran terbuka. Pemimpin yang hebat, selalu belajar dari masalah-masalah yang terjadi dan mengelola setiap pribadi yang terlihat dalam permasalahan tersebut, agar semuanya dapat keluar dari masalah.



Share:

Cara Memandang Keputusan Yang Terukur



Seorang pemimpin selalu membiasakan diri untuk mengambil keputusan. Tidak akan ada kesuksesan yang terjadi dengan sendirinya. Seorang pemimpin harus membuat keputusan agar dapat meraih kesuksesan tersebut.
Mengambil keputusan harus dilakukan dengan cepat, namun tetap mengedepankan ketepatan.  Namun ketepatan mengambil keputusan hanya dimiliki oleh orang yang berbakat sukses. Ketika ada peluang , maka yang dibutuhkan adalah keberanian dan kecepatan dalam mengambil keputusan.

Seorang pemimpin cenderung mudahmengambil keputusan yang sudah bisa ia ukur tingkat kerugian dan keuntungannya. Sebab ada resiko dalam membuat keputusan , tetapi selalu ada solusi dalam seiap resiko. Keyakinan seperti ini hanya dimiliki oleh orang- orang yang berjiwa pemimpin dan berpikiran terbuka.




Masalah adalah suatu yang harusdihadapi, bukan untuk dihindari. Masalah selalu memberikan arti bagi kehidupan kita. Dari perjalanan menuju ke kantor, misalnya kita akan menemukan pengalaman yang berbeda dari orang lain. Dari permasalahan membuat orang bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni orang yang mempunyai masalah besar dan orang yang membuat masalah menjadi besar. Orang yang mempunyai masalah besar, ketika hujan dan dia harus berangkat ke kantor saat itu juga, akan mencari solusi yakni dengan membungkus pakaian kerja dan berkas-berkas yang dibutuhkan di dalam plastik. Sementara itu, orang yang membuat masalah menjadi besar adalah orang yang memilih menunda berangkat ke kantor karena takut kehujanan, sehingga ia kehilangan peluang yang seharusnya ia dapatkan.

Ketika kita malas berpikir dan memilih berpangku tangan, maka masalah tidak pernah terselesaikan dan diri kita tidak memiliki pengalaman yang berarti. Melibatkan diri dalam hujan ketika berangkat ke kantor, misalnya memberi nilai atas perjuangan kita dalam mendapatkan rejeki. 

Cara pandang kita pada hujan dengan berpikir positif, akan membuat kita bisa merasakan suasana yang berbeda. Dengan suasana berbeda tersebut, kita bisa lebih antusias. Antusiasme adalah modal penting untuk mengambil keputusan dan menciptakan perubahan. Sementara itu, keputusan dan menciptakan perubahan. Sementara itu, keputusan adalah langkah penting untuk mencapai kesuksesan.
Membuat keputusan dengan didasari pikiran terbuka, akan membuahkan manfaat yang positif. Memang selalu ada resiko dari setiap keputusan yang kita buat, namun jika kita tidak membuat keputusan dalam kehidupan kita, maka kita harus menjadi orang yang kalah dan gagal.


Share:

PERSPEKTIF MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KONDISI BARU



Ketika kita menghadapi perubahan, kita perlu perspektif yang lebih luas, situasi baru harus didekati dengan perspektif yang berbeda yang pernah kita pikirkan dan kita aplikasikan. Orang-orang yang berbeda didalam situasi tersebut memiliki pandangan yang sama sekali berbeda dengan sudut pandangan kita. Kasus yang terjadi juga berbeda dengan kasus-kasus disituasi lama.
Kita seringkali menyangka, bahwa apa yang kita rasakan adalah hal yang sebenarnya. Padahal kita hanya merasakan sebagian kecil dari keseluruhan peristiwa yang ada. Perasaan tersebut berkembang sehingga munculah asumsi pribadi.

Asumsi yang keluar dari pikran kita, jika tetap dipertahankan didalam suatu komuni baru, akan berakibat tidak baik. Sebab kita akan memaksakan asumsi kita sebagai sebuah kebenaran. Pada akhirnya suatu komuni baru yang terjadi akibat terjadinya perubahan tersebut akan guncang dan akhirnya kita sendiri menjadi rugi.
Perspektif yang luas akan membuat kita mampu menyesuaikan diri dengan orang-orang baru dan dengan kondisi baru. Kita juga mampu menerima perspektif orang lain. Dengan menerima perspektif orang lain, maka pengetahuan kita pun ikut bertambah, wawasan kita semakin luas dan tidak tahu menjadi tahu, dari kurang mengerti menjadi lebih mengerti.




Orang-orang mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi mempelajari tradisi, budaya, dan situasi yang berbeda akan membuat mereka memiliki cara pandang yang lebih luas. Sementara orang yang terkurung dalam tempurung kepalanya sendiri akan menjadi arogan dan tidak dapat menyesuaikan diri dalam perubahan.
membaca buku juga merupakan salah satu cara untuk memperluas perspektif kita. Dengan membiasakan diri rutin membaca buku, maka akan membuat kita menjadi pribadi yang berpikiran terbuka. Keterbukaan pikiran tersebut disebabkan oleh sudut pandang yang luas. Keterbukaan pikiran menyebabkan diri kita gemar belajar untuk menjadi lebih baik.

Jika seseorang memiliki keterbukaan pikiran, maka akan mampu menjadi pemimpin, karena dia selalu mau belajar dari apapun untuk meningkatkan kualitas potensi yang dimilikinya. Kualitas potensi yang unggul akan membuat seorang pemimpin bukan lagi menjadi pemimpi. Dia nyata dan menyatakan cita-citanya dan cita-cita orang lain.
Share:

PEMIMPIN ~ Tidak Boleh Berhenti Belajar



Sikap merendahkan orang lain, tidak akan membuat diri kita menjadi lebih tinggi dari orang lain. Orang yang jabatannya lebih rendah dari kita, bukan berarti rendah pula kemampuannya. Sikap untuk mau belajar ini memang membutuhkan kerendahan hati dan mengelola emosional diri yang baik. Ketika kita menjadi pemimpin disebuah perusahan mebel, misalnya kita mungkin sama sekali tidak mengetahui dan tidak ada kemampuan dalam bidang pertukangan. Kita hanya mengetahui dan berkemampuan dalam bidang manajemen dan penilaian kualitas mebel. Dari soal pertukangan, kita bisa belajar dari seorang tukang kayu yang kita pekerjakan di perusahan kita mengenai bagaimana cara menghaluskan kayu lebih cepat dari yang biasanya, namun tetap dalam kualitas yang baik.




Siapapun yang ingin sukses sebagai pemimpin, tidak boleh berhenti belajar. Pemahaman yang baik akan hidup, memberikan pengaruh yang besar bagi kita. Mulai dari belajar mengerti diri sendiri hingga materi-materi teoritis dan praktek yang dibutuhkan dalam menunjang kesuksesan kita. Orang yang bermental pemimpin, bisa belajar dari siapa saja, tidak peduli kedudukan dan darimana asalnya.
Sikap selalu mau belajar tidak terlepas dari sikap "giat". Hanya kemalasan yang cenderung membuat orang menjadi bodoh dan bangkrut. Tidak ada tips dan trik yang efektif untuk membuang kemalasan pada diri, kecuali kita "merelakan diri" menggerakkan pikiran dan tubuh kita. Jika kita tidak ada kerelaan, maka mustahil seribu buku perkembangan kepribadian yang kita baca pun tidak dapat memotivasi kita agar terlepas dari kemalasan.
Jadi intinya, untuk terbebas dari kemalasan itu hanya datang dari diri kita sendiri, yakni rela untuk berubah atau tidak. Semua tergantung pilihan kita masing-masing.

Zona nyaman juga menutup kemampuan kita dalam belajar. Merasa sudah puas dengan hasil yang kita capai, akan membenamkan kita pada kekalahan pada pertandingan berikutnya. Coba lihat petinju dunia, meskipun sudah juara dunia dikelasnya, mereka masih terus berlatih keras setiap hari untuk bisa naik kelas. Tidak ada yang abadi dalam dunia ini, kecuali kita mau selalu belajar. Mengembangkan sikap mau belajar adalah keniscayaan bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin yang sukses adalah pembelajar sejati.
Share:

PENGALAMAN YANG BERNILAI MAHAL BAGI SESEORANG PEMIMPIN



Anda mungkin pernah mendengar sebuah ungkapan kalimat "Pengalaman adalah sebuah guru paling terbesar dalam hidup". Kalau di pikir-pikir akan ungkapan ini mengartikan bahwa segala apa yang kita dapati atau temui dalam hidup menjadi sebuah pelajaran bagi kita dalam melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. Oleh karenanya pengalaman menjadi salah satu pendorong majunya kecakapan atau kemampuan seseorang. Seorang miliarder, misalnya mau membayar mahal untuk merasakan sendiri, olahraga arung jeram . Selain merefresh pikiran, olahraga arung jeram juga menawarkan  sejuta pengalaman tentang keberanian, kesigapan, dan ketepatan.

Olahraga ini mengurus adrenalin seseorang sehingga ketika selesai mendapatkan buah pengalaman yang sangat besar manfaatnya, bahwa sesulit dan seberat apapun masalah yang dihadapi, jika dihadapi dengan keberanian, kegigihan, keyakinan yang kuat serta kesigapan dan ketepatan dalam berpikir, maka kita dapat menyelesaikannya dengan penuh kelegaan.

Dari gambaran tersebut, maka patutlah jika orang bijak mengatakan bahwa pengalaman dapat memperkuat kemampuan dan potensi kita. Kisah para pemimpin sukses menyebutkan bahwa mereka telah gagal berkali-kali bahkan berjuta kali. Mereka tidak belajar dari kegagalan itu sendiri, tetapi selalu berupaya memperbaiki kegagalan untuk mengubahnya menjadi sebuah keberhasilan yang dinanti.
Demikian pula yang terjadi pada seorang anak balita yang baru belajar berjalan. Meskipun jatuh berkali-kali ketika latihan berjalan, namun dia tidak mau berhenti untuk berlatih berjalan. Ketika dia berjalan tertatih kemudian jatuh lagi dan kemudian berdiri lagi lalu melangkah lagi, adalah pengalaman yang akan memperkuat kemampuannya dalam melangkah berjalan kaki.



Bagi seorang pemimpin, pengalaman mengelola diri sendiri, mulai dari mengatur waktu, cara berpikir, serta cara bersikap dan bertindak, akan mengajarkan kemampuan yang luar biasa. Namun jangan sampai terjebak pada pengalaman itu sendiri, karena jika kita menyelesaikan masalah hari ini dengan cara menyelesaikan masalah sesuai dengan pengalaman yang kita alami (masa lampau), itu adalah cara yang salah. Pengalaman yang baik, tidak membuat kita meniru, tetapi membuat kita kreatif dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Kreatifitas hanya akan kita dapat jika kita gemar mempelajari pengalaman yang telah kita lalui, bukan meng-copy-paste-nya. Sebagaimana disebutkan berulangkali, seorang pemimpin adalah pembelajar sejati, dan bukan peniru, apalagi plagiator. Ia harus memiliki daya belajar yang tinggi untuk menumbuhkan kreatifitas dan inovasi dalam dirinya. 
Share:

Taklukan Hambatan Dan Raih Impian Anda



Pertumbuhan dan pengembangan diri selalu membutuhkan semangat yang tinggi dan kerja keras. Jika kita tidak dapat memiliki semangat tinggi dan tidak punya kemampuan bekerja keras, maka kita akan kalah ketika hambatan menghadang. Hambatan selalu ada dalam setiap kehidupan yang dijalani setiap orang. Oleh karena itu kita harus berusaha menaklukannya, agar kita menjadi pribadi yang tangguh.
Hambatan yang sering muncul sebagai penghalang langkah kita dalam pengembangan potensi diri, itu adalah hambatan yang berasal dari diri kita sendiri dan hambatan yang muncul dari luar diri kita sendiri. Hambatan yang berasal dari diri kita sendiri yaitu tidak adanya tujuan yang jelas. Ini justru aneh, karena jika kita ingin menjadi seorang pemimpin, maka kita harus memiliki visi dan misi yang kongkrit. Tanpa visi dan misi, seseorang hanya akan menjadi sampah masyarakat.

Selain harus ada tujuan, adanya prasangka buruk juga ikut menghambat pengembangan diri. Oleh karena itu seorang pemimpin yang berkualitas biasanya memiliki pikiran yang positif dan memiliki sikap optimis. Bersikap positif dan bersikap optimis, akan menghasilkan banyak pengetahuan dan kemampuan yang tidak pernah kita duga.
Hambatan lain yang sering muncul yaitu tidak mau mengenal diri sendiri. Hal ini jika terjadi pada diri kita, maka ini adalah penyakit yang parah. Tidak mengenal diri sendiri dapat diartikan kita sama sekali tidak peduli dengan diri kita sendiri. Sikap tertutup pada kritik dan saran karena merasa benar sendiri, meninggikan ego adalah beberapa hal yang membuat kita tidak mengenal diri kita sendiri.

Hambatan selanjutnya yang sering muncul yaitu, perasaan takut gagal. Tidak adanya pikiran positif dalam diri seseorang, membuatnya hidup tanpa optimisme. Jika demikian, orang tersebut akan hidup ketakutan dan kegagalan. Hidup itu penuh dengan resiko, tidak ada yang tanpa resiko. Kita harus berani dan bersikap sabar ketika menghadapi resiko-resiko tersebut. Keberanian melangkah dan kesabaran menikmati "proses menjadi" adalah cara yang paling ampuh untuk menuai kesuksesan.

Hambatan yang datang dari luar diri ketika kita sedang mengembangkan potensi diri adalah berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan bermain, budaya masyarakat, sistem pendidikan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Hambatan dari luar akan mudah kita lewati, asal dalam diri kita sudah terpatri niat dan tekad untuk menjadi lebih baik dari yang lainnya. Jika kita tidak memiliki optimisme, maka kita akan tetap tenggelam dalam kemunduran diri.



Share:

Energi Anda Terkuras, Ini Caranya Fokus Dan Pintar Mengalokasikan Energi



Apakah Anda pernah merasakan hampir kehabisan energi setelah melakukan sesuatu, baik dalam berpikir maupun secara tenaga yang terkuras hanya untuk menyelesaikan sesuatu dalam kurun waktu tertentu? Bagaimana jika hal itu kembali terjadi pada diri Anda saat ini. Sudah tentu Anda pasti lelahnya luar biasa, bukan? Apalagi di usia Anda yang mungkin sudah hampir setengah abad. Anda pasti merasa puyeng dengan kondisi tubuh yang demikian. Sudah capek habis-habisan, kondisi tubuh dan energi terkuras ditambah hasil kerja kurang berkualitas, sungguh membuat Anda stres dengan kondisi seperti itu, bukan?
Pada artikel sebelumnya, sudah dibahas tentang Fokus dan Pintar memanfaatkan waktu. Bagi Anda yang baru mengikuti artikel ini, dapat membacanya kembali Disini.

Selain fokus dan pintar memanfaatkan waktu yang kita miliki, seiring itu juga kita harus fokus dan pintar mengalokasikan energi yang kita miliki. Kita dapat memperhitungkan dengan kondisi tubuh kita sendiri, karena setiap orang berbeda kondisi tubuh. Misalnya ada orang yang butuh makan camilan setiap satu jam sekali, atau adalagi orang yang butuh makan berat setiap tiga jam sekali. Ada pula orang yang kalau lelah, misalnya hanya cukup minum secangkir kopi untuk mengembangkan energinya. Atau bahkan ada orang yang hanya butuh sebatang rokok saja sudah merasa energinya menjadi fresh.




Kebutuhan asupan untuk menambah energi bagi setiap orang memang berbeda-beda. Maka, disini tidak dibahas kapan kita harus meng-update energi kita, tetapi lebih mengarah pada bagaimana memperhitungkan penggunaan sejumlah energi yang kita miliki untuk menghasilkan sebuah pekerjaan yang berkualitas. Orang bekerja pada umumnya delapan jam sehari, mulai pukul 08:00 sampai pukul 17:00, ada jeda istirahat minimal 30 menit atau paling lama satu jam. Tarulah, sebelum istirahat dan sesudah istirahat, orang bekerja masing-masing empat jam. Dalam hitungan jam tersebut, kita harus fokus pada energi yang kita miliki.

Rata-rata pada empat jam pertama, kita terlalu bersemangat dalam bekerja pada awalnya, tetapi ketika menjelang akhir, energinya habis. Meskipun sudah diberi asupan pada jam istirahat, namun pada empat jam terakhir, energinya tidak kembali seperti pada awal pagi beraktifitas. Ada-ada saja alasan untuk membenarkan diri, misalnya cuaca panas, ruang kerja tidak nyaman dan lain-lain sebagainya. Namun satu hal yang mereka lupakan yaitu mereka tidak fokus pada energi yang mereka miliki.

Lalu,bagaimana cara agar fokus dengan energi yang kita miliki? Yaitu, kita harus bisa mengalokasikan energi dengan benar. Kita tidak perlu terburu-buru bekerja di awal, namun pada saat finishing yang seharusnya membutuhkan energi lebih besar, malah kita sudah tidak punya tenaga lagi untuk melakukannya. Pembagian porsi energi pada jenis-jenis pekerjaan, akan memudahkan Anda mengontrol energi yang dimiliki. Inilah sedikit tips yang dapat penulis berbagi pada pembaca sekalian, dan Anda dapat mencobanya kapan saja dalam setiap melakukan aktifitas Anda.


Share:

Kemampuan Menumbuhkan Diri Dari Orang Lain ~ KEPEMIMPINAN



Apa yang dimaksud menumbuhkan diri dari orang lain? Seakan kita menjadi epigon orang lain. Bahkan kalau mau diartikan lebih parah adalah menjadi orang lain. Namun, menumbuhkan diri dari orang lain adalah program pengembangan diri dengan cara terbuka atas kritik dari orang lain, menerima saran dari orang lain, melihat kinerja dan citra diri orang lain, sehingga kita termotivasi untuk semakin sukses, dan mempelajari orang lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manusia dan segala masalahnya.

Keterbukaan atas kritik membawa kejumudan diri. Hukum seperti ini alamiah, karena orang yang berani terbuka atas kritik orang lain adalah orang yang gemar memperbaiki apa yang sudah dikerjakannya. Hanya orang yang gemar memperbaiki apa yang sudah dikerjakannya yang dapat merengkuh keberhasilan yang lebih berkualitas.  Tidak perduli kritik dan saran tersebut datang, bahwa dari karyawan Anda, jika kritik dan saran tersebut Anda nilai dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja dan hasil pekerjaan Anda, tentu Anda akan menggunakan kritik tersebut untuk menyempurnakannya. Anda akan mencapai titik kualitas yang tertinggi dari apa yang telah Anda kerjakan.




Ketika Anda melihat orang lain bekerja dengan malas-malasan dan Anda melihat hasil kerjanya kurang maksimal, maka Anda akan menuntut diri Anda untuk bekerja lebih keras agar hasil kerja Anda lebih baik dari yang lain. Dilain pihak, ketika Anda melihat dan mempelajari karakter orang lain, salah satu anggota organisasi misalnya, Anda akan menemukan cara bagaimana mengelolanya, menumbuhkan semangatnya dan memotivasinya agar lebih maju dari sebelumnya.

Seorang pemimpin adalah pembelajar sejati. Dia akan menumbuhkan diri dari orang lain agar selalu dapat menyempurnakan kepemimpinannya. Rasa angkuh untuk belajar dari orang lain akan menempatkannyasebagai pemimpin yang macet kreativitas. Hidupnya tanpa inovasi, tanpa kemajuan dan jauh dari keberhasilan, karena kalah bersaing dengan pribadi pemimpin lain yang memiliki keterbukaan untuk belajar dari orang lain. 
Share:

PEMIMPIN Harus Fokus Dan Pintar Memanfaatkan Waktu



Fokus adalah kunci kesuksesan dari semua tindakan yang Anda lakukan. Tidak ada pekerjaan yang bisa selesai dengan cepat, jika tidak disertai dengan fokus pada waktu yang dimiliki. Ketika Anda makan, Anda tidak bisa menyelesaikan makan dengan cepat, jika disertai dengan aktivitas lain, seperti menelpon, menonton televisi, atau main game. Akhirnya, Anda akan tergesa-gesa, karena Anda telah menghabiskan waktu makan yang sudah terlalu lama.




Demikian pula dalam mengerjakan pekerjaan, kita harus fokus pada waktu yang kita miliki. Berapa jam yang kita butuhkan untuk menggambarkan sebuah sketsa rumah, misalnya kita bisa mengestimasi waktu. Contoh, kita butuh waktu satu jam, maka kita harus membagi waktu satu jam itu agar pekerjaan tuntas.

Hal pertama yang kita lakukan adalah merinci jenis pekerjaan apa saja saat menggambar itu. Rincian pekerjaan kita adalah menyiapkan alat menggambar, menyediakan tempat menggambar, menggambar pola sketsa, menggambar bentuk-bentuk dan finishing sketsa. Dari perkiraan lima jenis pekerjaan tersebut, kita bisa memperkirakan kebutuhan waktu untuk dua menit, lima menit, sepuluh menit dan duapuluh menit. Dengan demikian masih tersisa beberapa menit untuk revisi dan memperbaiki hasil sketsa rumah kita. Namun, jika kita rasa tidak perlu ada revisi, kita bisa memanfaatkan waktu sisa tersebut untuk melakukan hal yang lain.

Jika kita fokus pada waktu yang kita miliki untuk menggambar sketsa rumah tersebut, maka kita akan berhasil dalam pekerjaan kita dan masih memiliki waktu untuk mengerjakan yang lain. Namun, jika ada gangguan dalam waktu satu jam tersebut, maka bisa jadi gambar sketsa tidak berhasil kita buat dalam waktu satu jam. Dengan demikian kita akan menambah waktu untuk menyelesaikan sketsa rumah tersebut yang konsekuensinya dapat mengganggu pekerjaan kita yang lain.
Seorang pemimpin seharusnya mampu memanfaatkan waktu yang teralokasi dengan semaksimal mungkin. Fokus pada waktu yang disediakan dan mengerjakan pekerjaan dengan maksimal. Hambatan yang mengubah alokasi waktu harus dihindari seminimal mungkin, agar fokus pada waktu yang kita miliki tetap terjaga.


Share:
Copyright © Carbebosnecess | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com