Sikap merendahkan orang lain, tidak akan membuat diri kita menjadi lebih tinggi dari orang lain. Orang yang jabatannya lebih rendah dari kita, bukan berarti rendah pula kemampuannya. Sikap untuk mau belajar ini memang membutuhkan kerendahan hati dan mengelola emosional diri yang baik. Ketika kita menjadi pemimpin disebuah perusahan mebel, misalnya kita mungkin sama sekali tidak mengetahui dan tidak ada kemampuan dalam bidang pertukangan. Kita hanya mengetahui dan berkemampuan dalam bidang manajemen dan penilaian kualitas mebel. Dari soal pertukangan, kita bisa belajar dari seorang tukang kayu yang kita pekerjakan di perusahan kita mengenai bagaimana cara menghaluskan kayu lebih cepat dari yang biasanya, namun tetap dalam kualitas yang baik.
Siapapun yang ingin sukses sebagai pemimpin, tidak boleh berhenti belajar. Pemahaman yang baik akan hidup, memberikan pengaruh yang besar bagi kita. Mulai dari belajar mengerti diri sendiri hingga materi-materi teoritis dan praktek yang dibutuhkan dalam menunjang kesuksesan kita. Orang yang bermental pemimpin, bisa belajar dari siapa saja, tidak peduli kedudukan dan darimana asalnya.
Sikap selalu mau belajar tidak terlepas dari sikap "giat". Hanya kemalasan yang cenderung membuat orang menjadi bodoh dan bangkrut. Tidak ada tips dan trik yang efektif untuk membuang kemalasan pada diri, kecuali kita "merelakan diri" menggerakkan pikiran dan tubuh kita. Jika kita tidak ada kerelaan, maka mustahil seribu buku perkembangan kepribadian yang kita baca pun tidak dapat memotivasi kita agar terlepas dari kemalasan.
Jadi intinya, untuk terbebas dari kemalasan itu hanya datang dari diri kita sendiri, yakni rela untuk berubah atau tidak. Semua tergantung pilihan kita masing-masing.
Zona nyaman juga menutup kemampuan kita dalam belajar. Merasa sudah puas dengan hasil yang kita capai, akan membenamkan kita pada kekalahan pada pertandingan berikutnya. Coba lihat petinju dunia, meskipun sudah juara dunia dikelasnya, mereka masih terus berlatih keras setiap hari untuk bisa naik kelas. Tidak ada yang abadi dalam dunia ini, kecuali kita mau selalu belajar. Mengembangkan sikap mau belajar adalah keniscayaan bagi seorang pemimpin, karena seorang pemimpin yang sukses adalah pembelajar sejati.
0 komentar:
Post a Comment