Gambaran Hidup - Filosofi Jembatan
Jembatan merupakan suatu sarana atau fasilitas yang dibangun kokoh untuk penyeberangan dengan menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Oleh karena itu dengan adanya jembatan tentu memudahkan kita berpijak dari tempat asal ke tempat tujuan yang di maksud. Bahkan jembatan pun mampu menahan beban berat yang dipikulnya oleh lalu-lalang kendaraan besar yang melintasi di atasnya. Begitu pula dalam kehidupan ini. Manakala kita sulit menemukan jalan yang mengarahkan kita menuju pada suatu kebahagian. Sehingga membuat banyak orang yang berputus asa karena tidak menemukan jalan hidup menuju kebahagiaan itu. Padahal Sang Pencipta Alam Jagad Raya, tidak menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan sia-sia. Apalagi memberi cobaan hidup di luar kuasa manusia itu sendiri. Karena seberat apapun cobaan ataupun masalah yang dihadapi, ketahuilah bahwa semua itu ada jalan keluarnya (Solusi).
Kita juga seringkali lebih banyak mengeluh dari pada mengsyukuri dan berusaha untuk melewati masa-masa krisis yang merintangi hidup ini. Lihatlah jembatan yang tak pernah mengeluh ketika di lindas beban berat yang dipikul di atasnya. Bahkan sampai bergoyang memikul beban demi menghubungkan kita agar tiba ke seberang. Inilah perjalanan hidup yang sebenarnya. Dimana segalanya penuh liku dan rintangan. Semangat, usaha, kerja keras, teguh hati dan percaya diri dibutuhkan dalam diri seseorang untuk mencapai apa yang di impikan. Jika hal ini tertancap dalam, di diri kita niscaya jembatan penyeberangan akan terlihat lebar dan lebih mudah bagi kita melintasinya.
Jembatan juga seringkali dijadikan tempat orang mengabadikan dengan berfoto-foto dan melihat-lihat panorama di sekitarnya. Hal ini juga berlaku dalam hidup kita terhadap cermin diri dan sikap. Sebaik apa dan buruknya diri kita perlu introspeksi. Sebab sikap dan perilaku kita akan menjadi panutan bagi orang lain untuk bertindak. Maka dengan berperilaku yang baik pada semua orang, tentu akan mengundang simpati dan empati serta hidup lebih bermakna.
Tapi perlu di ingat,..!? Jangan biarkan jembatan terlihat rapuh atau reot tanpa diperbaiki sedikitpun. Sebab, bila jembatan yang terlihat rapuh dan reot maka tak berani orang untuk melintasinya. Begitu pula dengan diri kita. Jika sikap dan perilaku menunjukkan hal yang tidak baik pada semua orang, maka kita akan di jauhi dari lingkungan pergaulan, bahkan dapat membunuh diri kita sendiri layaknya jembatan runtuh/patah.
Oleh karena itu, perbanyaklah ibadah, sirami diri dengan rohani karena hanya dengan mendekatkan diri pada-Nya akan membuat hidup kita tentram dan damai serta jauh dari pikiran negatif. Laksana jembatan yang penuh dihiasi lampu kerlap kerlip indah di malam hari.
0 komentar:
Post a Comment