Kepribadian Adaptif Di Segala Medan Dan Situasi~KIAT KEPEMIMPINAN



Pertumbuhan selalu berproses melalui perubahan. Artinya, tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan. Begitu pula, tidak akan ada perubahan tanpa langkah baru. Dengan kesadaran tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tidak akan ada keberhasilan dalam langkah baru jika tidak memiliki kepribadian yang adaptif.



Seorang pemimpin seharusnya adalah pribadi yang adaptif. Ia adalah pembelajar sejati, yaitu orang yang selalu beradaptasi dengan pengetahuan baru dan membuat langkah baru untuk menggapai kondisi baru yang harus dikenali dan diadaptasikan, agar dapat dimiliki dalam rengkuhannya. Orang yang berkepribadian adaptif selalu memiliki kemampuan mengatasi secara efektif terhadap keadaan yang sedang menjadi atau sedang dialami. Ketika musim hujan, orang berkepribadian adaptif selalu menyiapkan payung untuk suatu saat dia harus keluar dari rumah. Dia juga harus menyiapkan diri untuk tetap hangat agar tidak mudah terserang influensa.

Dengan demikian orang yang berkepribadian adaptif mampu melakukan fungsi otonomi diri. Dia bergerak sesuai dengan kondisi dan situasi secara cermat dan tepat. Selain mampu melakukan fungsi otonomi diri, dia juga memiliki tanggung jawab sosial. Artinya, dia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu menyesuaikan diri dengan orang-orang disekitarnya.

Perilaku adaptif berhubungan langsung dengan kemandirian seseorang untuk mencapai keberhasilan. Dia melakukan tugas dengan baik dan mampu memantau perilaku pribadinya di lingkungan masyarakat dimana dia berada. Dia juga dapat menerima semua resiko atau tanggung jawab atas pengambilan suatu keputusan.

Orang-orang yang memiliki kemampuan adaptif tingkat tinggi, lebih berhasil daripada orang introvert yang tidak mampu bernegosiasi dengan kondisi, situasi, dan lingkungan dimana dia berada. Seorang pemimpin yang baik yaitu orang yang mampu beradaptasi dengan kondisi ataupun situasi apapun, sehingga program kerja yang direncanakan dapat mencapai kesuksesan. Orang-orang yang bekerja bersamanya juga bisa merasakan kesuksesan yang sama seperti yang dia rasakan. 



Share:

Pemimpin itu harus Lihai dalam Menggerakkan Pikiran~KIAT KEPEMIMPINAN



Potensi yang dimiliki oleh seseorang harus dikembangkan. Jika tidak dikembangkan, maka potensi tersebut akan terhenti dan lama kelamaan terkikis hingga lenyap oleh waktu.  Oleh karena itu, kita harus terus menerus berusaha keras memaksimalkan potensi kita, agar bisa mencapai level berikutnya. Ketika kita berada di zona nyaman, kadang kita terjebak rasa malas untuk mengembangkan potensi kita. Pada akhirnya, potensi kita menjadi lemah dan kalah bersaing  dengan potensi orang lain. Kemalasan yang terjadi pada zona nyaman adalah masalah yang akan menghambat pengembangan diri seseorang. Mengatasinya sangat mudah, yaitu dengan cara bergerak.

Bergerak disini, artinya pikiran dan tubuh kita juga bergerak. Ketika pikiran kita bergerak untuk berpikir, maka kita akan mendapatkan pemikiran yang baru dan cara pandang yang baru dalam menghadapi persoalan. Senantiasa menggerakan pikiran akan memudahkan kita pada saat pengambilan keputusan yang harus cepat dilakukan. Semua keputusan yang kita ambil harus cepat, cermat dan tepat. Jika kita tidak terbiasa dan lihai menggerakan pkiran kita, maka kita tidak akan mampu membuat keputusan dengan cepat, cermat dan tepat.



Kenapa harus cepat? Sebab, pada masa sekarang persaingan semakin ketat. Sebuah peluang bisa diperebutkan oleh seribu tangan. Jika kita tidak mampu membuat keputusan dengan cepat, maka peluang tersebut akan diambil oleh orang lain dan kita tidak mendapat apa-apa.

Kenapa harus cermat? Sebab, semua keuntungan dan kerugian dari pengambilan keputusan, tentu saja menjadi tanggung jawabnya sendiri. Jika seorang pemimpin gegabah dalam mengambil keputusan, maka bisa merugikan banyak pihak, yang mana harus dia pertanggungjawabkan. Kecermatan dalam pengambilan keputusan, akan memudahkan mengantisipasi resiko dan meminimalisir kerugian, sehingga pertanggungjawaban didepan perusahan dan karyawan bisa lebih mudah dilakukan.

Kenapa harus tepat? Sebab, keputusan yang diambilseorang pemimpin bukanlah keputusan yang bersangkutan dengan dirinya sendiri. Ada organisasi dimana dia harus mempertanggungjawabkan keputusannya. Ada karyawan dan relasi yang mengikuti setiap langkah dan keputusannya. Oleh karena itu, keputusan yang bisa menyelamatkan banyak pihak, termasuk dirinya sendiri.

Sebagaimana disebutkan tadi diatas, seorang pemimpin yang lihai menggerakan pikirannya akan mudah mengatasi persoalan secara cepat, cermat dan tepat dalam mengambil keputusan. Karena demikianlah seorang pemimpin harus tanggap terhadap kondisi dan situasi yang berubah. Jika tidak lihai menggerakan pikirannya, maka akan sangat kesulitan dalam mencapai apa yang diinginkan.



Share:

Prestasi Hari Ini Akan Menjadi Masa Lalu~KIAT KEPEMIMPINAN



Kebanyakan orang mungkin akan berhenti pada satu titik dan merasa puas dengan posisi dan kondisi yang hari ini di alaminya. Orang-orang seperti itu merasa bahwa prestasi hari ini adalah segala-galanya. Padahal pemikiran seperti itu adalah suatu kebodohan yang tidak bisa dimaklumi. Dalam terminologi apapun, berbhenti pada suatu titik adalah kondisi berbahaya. Kita tidak akan sanggup melawan gempuran-gempuran yang berasal dari segala arah penjuru, sehingga kita akan hancur berkeping-keping. Sebaliknya, ketika kita bergerak maju terus-menerus, maka prestasi-prestasi lain akan melengkapi kehidupan yang kita inginkan. Prestasi hari ini hanya akan menjadi masa lalu belaka.

Berpuas diri dengan prestasi yang kita dapat hari ini hanya akan menyia-nyiakan prestasi yang telah kita capai. Sebab, sejatinya prestasi itu selalu bergerak terus-menerus dari suatu tempat ke tempat lain. Juara bulutangkis hari ini bisa saja tidak lagi menjadi juara ditahun depan, karena dikalahkan oleh pebulutangkis lainnya.




Siapa yang bisa mempertahankan prestasi? Dia adalah seorang pemimpin sejati. Dia selalu mengembangkan kemampuannya untuk mencapai prestasi-presatasi baru dan mendapatkan hal-hal baru untuk kemudian menjadi pengalaman yang berharga dalam hidup kita. Kita memang tidak perlu tahu semua hal, namun berhenti mempelajari semua hal adalah langkah mematikan prestasi. Untuk menjadi seorang pemimpin yang ahli memimpin, kita harus belajar semua faktor yang mendukung keahlian kepemimpinan kita.

Mempelajari semua hal akan lebih baik untuk menambah wawasan dan kebijakan, sehingga kita bisa dengan sigap dan cepat membuat keputusan yang sempurna. Jika Anda ingin menikmati sebuah prestasi yang Anda raih hari ini, memang sah sah saja. Namun, euforia atas prestasi tersebut tidak akan bermanfaat bagi hidup kita. Anda harus kembali berjuang keras mengembangkan diri Anda agar tidak terlindas oleh zaman yang terus bergerak. 
Share:

Anda Pemimpin, Zona Nyaman Adalah Jebakan ~ Kiat Kepemimpinan



Kenyamanan akan membunuh potensi dan kreativitas kita. Bagi para pemimpin-pemimpin sukses, zona nyaman disebut sebagai jebakan yang akan menghancurkan potensi kepemimpinannya. Mereka tidak mau kesuksesan yang telah mereka raih, tenggelam oleh waktu dan kesuksesan-kesuksesan yang dicapai oleh orang lain.
Anda pasti tahu, kesuksesan itu harus terus digerakkan. Jika di diamkan saja, maka kesuksesan akan hilang dari diri kita.

Ketika kita belajar dikelas satu dan naik ke kelas dua, kita mendapatkan kesuksesan naik kelas. Pada saat itu, kita juga meraih rangking satu. Namun, jika kita merasa sudah pintar dengan naik kelas, menjadi rangking satu, dan kita tidak mau belajar lagi, tidak mau mengembangkan diri lagi, pastinya kita bisa lihat pada posisi rangking ke berapa di akhir kelas dua nanti. Bisa jadi kita akan tinggal di kelas dan harus mengulang kelas dua.




Perlu diketahui juga bahwa kesuksesan bukanlah hal yang abadi, harus diusahakan terus menerus untuk tetap menjadi kesuksesan. Tempat yang nyaman atau zona aman harus kita tinggalkan. Tidak perlu terlalu lama dalam euforia atas kesuksesan yang kita raih, mengembangkan kemampuan dan kreativitas untuk mempertahankan dan atau mencapai kesuksesan baru lagi pada level berikutnya. Kenyamanan tidak akan membuat kita berkembang,karena kita hanya berkutat dengan hal-hal monoton atau itu-itu saja.
Saat masih kanak-kanak, kita jatuh bangun saat baru belajar berjalan. Tentu saja itu tidak nyaman. Ketidaknyamanan itu selesai ketika merasakan ada dorongan untuk mencapai sesuatu yang bisa kita raih. Kita selalu ingin bisa melakukan sesuatu yang orang lain bisa lakukan, dan kita akan belajar sampai kita bisa melakukannya.

Posisi ketidaknyamanan bukanlah hal buruk bagi seorang pemimpin sejati. Ketidaknyamanan adalah bentuk perjuangan yang akan dapat membuat kita tertawa dan menangis bahagia saat kita bisa melewati posisi tidak nyaman tersebut. Hal itu berbeda dengan posisi nyaman, ketika kita melewati posisi tersebut, kita malah akan berada dalam penyesalan karena ternyata kita tidak melakukan apa-apa untuk menciptakan kenyamanan baru, karena takut menghadapi situasi tidak nyaman yang sebenarnya kita lewati hanya sebentar saja.

Pemimpin sejati adalah orang yang mengembangkan dirinya untuk menjadi pemimpin yang akan selalu meninggalkan zona nyaman. Dia memerlukan dorongan-dorongan yang berasal dari dalam dirinya sendiri untuk mencapai sesuatu dan lainnya. Dengan dorongan-dorongan tersebut akan memudahkannya dalam mengatasi masalah yang harus dihadapi ketika "proses mndapatkan". Oleh karena itu, masihkah Anda mau bertahan menjadi pemimpin dengan posisi nyaman, yang tidak mau mengembangkan diri menjadi pemimpin yang jauh lebih sukses dari Anda yang sekarang ini? Segalanya Anda yang menentukannya. 


Share:

Adaptif Pada Kondisi Baru Menuntut Keberanian Diri ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Sebuah keputusan kadang sangat sulit untuk dibuat, meskipun keinginan sudah sangat kuat dalam diri kita, apalagi keputusan yang berhubungan dengan mengambil langkah baru dalam hidup kita. Tentu saja hal ini berkaitan dengan perubahan dalam hidup kita. Kita akan kehilangan masa-masa atau kondisi-kondisi yang sudah nyaman, kemudian melakukan hal yang sama sekali baru.
Ada banyak tuntutan ketika kita membuat keputusan untuk mengambil langkah baru. Hal pertama yaitu menuntut kita untuk bersikap adaptif dan fleksibel, menerima keadaan baru tersebut, mempelajarinya, kemudian menaklukannya. Sikap adaptif kita sangat menentukan bagaimana kita bisa bertahan dalam kondisi yang baru.



Hal kedua, yaitu bagaimana kita mengendalikan kondisi baru tersebut dibawah kekuatan kita. Kita akan mempelajari kondisi baru tersebut, kemudian menaklukannya, sehingga kita mampu menguasai dan mengendalikan kondisi baru tersebut. Ke semua itu menuntut keberanian kita untuk menghadapi perubahan, bahwa resiko hidup selalu ada di sisi kita. Namun, kita kan menjadi lebih baik, jika kita berani mengambil dengan langkah baru untuk menemukan kekuatan diri kita yang sesungguhnya.

Seorang pemimpin sejati tidak akan asing dengan kondisi ketika mengambil langkah baru. Dia akan sangat terbiasa dengan perubahan dan siap beradaptasi akan kondisi yang baru tersebut. Dia juga akan mempelajari kondisi baru tersebut untuk mencapai kesuksesan yang dia inginkan.
Pemimpin sejati tidak akan membiarkan membiarkan keraguan menghalangi langkahnya. Dia akan menyingkirkannya, sehingga mampu mencapai perubahan yang memang sudah direncanakan dan sudah dalam kendalinya. Semua sudah dipikirkan dengan baik, agar perubahan tidak menghancurkan apa yang telah dia raih.

terlalu banyak berpikir juga bisa menghambat kita dalam mengambil langkah baru. Segala kemungkinan memang bisa terjadi, apalagi resiko sangat mungkin menghinggapi diri kita ketika mengambil langkah baru. Namun, jika kita tidak mencoba menaklukannnya, maka bukan kesuksesan yang hendak kita raih. Kita akan berada terus-menerus pada zona nyaman yang membunuh kualitas-kualitas yang kita punya.



Share:

Perubahan Menciptakan Potensi-Potensi ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Seperti yang pernah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa orang yang selalu memperbaiki kemampuannya tidak gentar menghadapi perubahan. Mereka menghargai segala proses yang ada untuk mencapai kesuksesan. Tidak hinggap di satu dahan sampai dahan itu kering dan akhirnya rapuh dan tidak dapat dijadikan tempat berhinggap lagi.
Potensi kita akan selalu berada pada tempat yang sama jika kita  tidak mau berada pada titik perubahan. Kemampuan yang bertumbuh dari pembelajar sejati adalah kemampuan yang selalu adaptif dengan segala situasi. Kemampuan seperti ini selalu berubah untuk mengalami peningkatan-peningkatan yang positif bagi diri.



Potensi adalah anugerah Tuhan, yang mana dapat kita gunakan untuk survive dan meningkatkan kualitas hidup. Sebuah potensi yang kita miliki harus dikembangkan agar dapat digunakan lebih maksimal. Potensi yang lemah bukan disebabkan karena potensi itu sendiri, akan tetapi disebabkan karena pemilik potensi yang tidak mau mengembangkannya.
Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemampuan untuk dikembangkan. Mengembangkan potensi searah dengan adanya perubahan, yakni perubahan cara berpikir dan cara bertindak sehingga dapat meningkatkan potensi kita. Misalnya, ketika Anda berpikir bahwa Anda tidak bisa berbicara bahasa indonesia dengan baik, maka Anda akan kesulitan belajar bahasa indonesia. Namun, ketika cara pandang Anda ini berubah, tiba-tiba saja Anda bisa dengan mudah berbicara dengan bahasa indonesia yang baik dan benar..

Membatasi diri adalah cara yang paling baik untuk mematikan potensi Anda. Namun, ketika diri Anda meyakini bahwa cara berpikir Anda bisa berubah, maka potensi Anda akan dengan mudah dikembangkan. Pikiran negatif hanya akan menghambat potensi diri dan menggagalkan Anda dalam mencapai tujuan yang ingin Anda raih dalam hidup. Agar Anda bisa mengembangkan potensi kepemimpinan yang Anda miliki, Anda harus mampu untuk membuang pikiran negatif tersebut sejauh-jauhnya dari diri Anda. Ketika hanya ada pilihan positif, maka kita bisa melakukan hal-hal baru yang tentu saja bermanfaat bagi kualitas hidup kita.

Melakukan hal-hal baru, bisa membantu kita menemukan potensi lain yang selama ini masih tersembunyi. Kita tidak pernah tahu bahwa kita bisa menemukan potensi lain yang jauh lebih besar. Perubahan besar tersebut kita mulai dari perubahan-perubahan kecil yang terus menerus kita lakukan sehingga menjadi potensi yang besar. Itulah sejatinya pemimpin.



Share:

Semua Orang Memiliki Potensi Yang harus Dikembangkan ~ KIAT KEPEMIMPINAN



Semua orang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Ada dua potensi utama yang ada pada setiap insan, yakni potensi kecerdasan otak dan potensi kecerdasan emosi. Tuhan tidak menciptakan satu pun manusia tanpa memberinya potensi yang dapat dikembangkan dan digunakan oleh manusia untuk bertahan hidup. Potensi kecerdasan otak dan potensi emosi membuat seseorang berbeda dari lainnya, karena seseorang tersebut bisa mengembangkan potensi dirinya.

Potensi terbesar manusia adalah kecerdasan otak. Kecerdasan otak merupakan salah satu karunia paling hebat yang diberikan oleh Tuhan . Kecerdasan otak, dalam bentuk fisik otak, mengatur seluruh fungsi tubuh, mengendalikan seluruh perilaku dasar manusia untuk makan, bernapas, metabolisme tubuh dan lain-lain.
Seperti diketahui, otak manusia adalah sumber kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh manusia. Para ahli psikologi mengklasifikasikan otak menjadi dua bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi untuk menghafal dan mengingat, logika dan berhitung, menganalisis, memutuskan dan bahasa. Sedangkan otak kanan berfungsi untuk melakukan aktivitas imajinasi dan intuisi, kreasi dan kreativitas, inovasi dan seni.




Potensi kecerdasan emosi atau umum disebut kecerdasan emosional, yakni kemampuan seseorang untuk menerima, menilai dan mengelola serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain disekitarnya. Dalam hal ini emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Para pakar psikologi telah menemukan, bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% kecerdasan otaknya dan ditentukan 80% oleh kecerdasan emosional. Soal menganalis, logika, menghafal dan lain-lain sebagainya, butuh keseimbangan dari kecerdasan emosional agar terjadi harmoni, mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang positif dan bermanfaat. Dengan demikian keberhasilan seorang pemimpin adalah buah dari komitmen untuk terus melangkah maju. Komitmen tersebut bukan dihasilkan oleh kemampuan otak kita dalam berpikir, tetapi bagaimana meneguhkan hati untuk terus melangkah mencapai kesuksesan, meskipun hambatan tidak dapat kita hindari.

Oleh karena itu, dikatakan bahwa pemimpin yang gagal dan pemimpin yang berhasil, sebetulnya sama-sama memiliki potensi untuk sukses. Namun, kita tahu bahwa kesuksesan bukan hanya potensi sukses itu ada pada diri kita, akan tetapi bagaimana potensi sukses itu dikembangkan untuk mengantarkan kita pada kesuksesan. Itulah sejatinya pemimpin sejati, tidak pernah berhenti pada satu titik.



Share:

Apa Yang Tumbuh Pasti Berubah ~ Kiat Kepemimpinan



Jika Anda ingin suatu pertumbuhan dan suatu perkembangan atas diri Anda, maka perubahan adalah niscaya. Mari kita selami bersama pelajaran penting ini.
Anda tahu, tanaman kacang berasal dari benih berupa biji. Kacang yang ditanam berlarik-larik, kemudian tumbuh menjadi tanaman kacang. Ketika tumbuh menjadi kacang, kita melihat pertumbuhan batang, daun dan lain sebagainya. Pada akhirnya, ketika tanaman kacang sudah mulai tumbuh buahnya di dalam tanah, kita bisa memanennya untuk menjadi bahan makanan.




Pertumbuhan selalu membutuhkan perubahan. Jika tidak mau ada pertumbuhan dalam hidup kita, maka kita tidak butuh perubahan tersebut. Namun, jika kita ingin ada pertumbuhan dalam hidup kita, maka kita harus mengikuti prinsip perubahan, yakni perubahan sikap, perubahan pola pikir dan lain sebagainya yang ada dalam diri kita masing-masing.
Tanaman kacang yang dijelaskan diatas adalah salah satu contoh yang dapat kita petik pelajaran berharga, bahwa setiap pertumbuhan akan membutuhkan perubahan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perubahan akan menghasilkan pertumbuhan.

Ketika kita berada dalam zona aman dan tidak ingin atau malas meningkatkan kemampuan dan merasa nyaman dengan kemampuan itu-itu saja, maka, kita harus bersiap-siap untuk kalah, karena dunia berputar begitu cepat. Kehidupan benar-benar sudah mengglobal dan tidak ada batasnya. Persaingan menjadi semakin ketat, jika kita malas bertumbuh maka kita harus siap-siap kalah.

Para pemimpin yang sukses adalah orang-orang yang mengutamakan pertumbuhan. Orang-orang yang bertumbuh, sejatinya adalah orang-orang yang selalu mau belajar, selalu memperbaiki atau mengupdate kemampuannya agar lebih baik dan dapat digunakan untuk mencapai perubahan. Mereka tidak malu untuk bertanya pada hal-hal yang mereka tidak tahu. Mereka selalu mengoreksi apa yang mereka lakukan agar di kemudian hari dapat mencapai hasil yang lebih maksimal.

Orang-orang yang selalu memperbaiki atau mengupdate kemampuannya adalah orang-orang yang selalu bertumbuh lebih maju. Mereka tidak gentar menghadapi perubahan atau terlepas dari zona aman. Mereka lebih menyukai kemajuan hidup, sehingga sukses dapat selalu mereka raih.



Share:

Mengembangkan Potensi Kepemimpinan Diri



Selalu Siap menghadapi Dan Menjalankan Perubahan

Anda pasti tahu kemampuan dari teman-teman Anda yang sekarang telah mencapai sukses bukan? kemungkinan menurut Anda bahwa kemampuan mereka tidak jauh berbeda dengan Anda sekarang ini. Anda sadar bahwa dari kecil Anda sangat mengenal mereka, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Anda dan mereka. Namun, ketika kesuksesan berada di tangan mereka dan Anda masih berada di posisi yang saat ini, tiba-tiba Anda memasrahkan kemampuan Anda begitu saja. Anda menganggap teman Anda lebih pintar dari Anda.

Hal-hal semacam ini terkadang terbesit dipikiran masing-masing orang yang berasumsi bahwa ini adalah jalan takdir dari sang maha pencipta, sehingga mematahkan semangat hidup untuk terus berusaha atau memasrahkan segala sesuatu yang menimpah diri mereka. Jika Anda mau melihat dengan saksama, tentu Anda akan menemukan kunci kesuksesan yang teman-teman Anda peroleh saat ini. Kunci kesuksesan itu yakni selalu siap menghadapi dan menjalankan perubahan.
Cobalah Anda amati diri Anda saat ini, apakah Anda masih berada ditempat yang sama dengan sepuluh tahun yang lalu? Apakah Anda berada dalam cara berpikir yang sama seperti sepuluh tahun yang lalu? Jika jawabannya masih berada dan berpikir sama dengan sepuluh tahun yang lalu, itu berarti Anda menyia-nyiakan potensi Anda untuk memimpin diri sendiri dan orang lain terus dalam mencapai kesuksesannya. Anda menyia-nyiakan perubahan yang seharusnya bisa Anda lakukan untuk mencapai kesuksesan itu.




Manusia secara alamiah adalah makhluk yang selalu berubah. Awal dilahirkan sebagai bayi dengan kemampuan sangat terbatas,kemudian belajar merangkak sampai bisa berjalan. Perubahan inilah yang terus berlangsung dalam diri seseorang sampai ia meninggal. Tidak ada manusia yang terus-menerus dalam kondisi bayi dan tidak ada manusia yang terus-menerus dalam kondisi tua. Semuanya akan mengalami perubahan untuk meningkatkan status atau kondisi seseorang. Ketika masih bayi Anda baru bisa memiliki kemampuan tertentu, misalnya menyebutkan sesuatu, memegang benda, merangkak atau akan mengalami kondisi tubuh yang tidak normal, bisa panas, atau menangis saja. Ketika bayi pun akan mengalami tumbuhnya gigi, tubuhnya juga akan mengalami kondisi yang tidak normal.

Peristiwa alamiah tersebut tentu menjadi pelajaran berharga bagi kita, bahwa perubahan itu mesti ada dalam hidup kita. Memang perubahan membuat seseorang merasa tidak nyaman. Ada sesuatu yang harus dilalui sehingga naik ke tingkat yang lebih tinggi. Seyogianya, kita sebagai manusia menyadari betul, bahwa perubahan adalah sesuatu yang niscaya tidak terhindarkan, kecuali kita tidak mau mengalami hal-hal yang lebih baik. Seseorang yang memiliki sifat pembelajar sejati adalah orang yang selalu menyukai perubahan. Sementara seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang memiliki sifat pembelajar sejati dan selalu belajar serta menyukai pada perubahan ke arah yang positif.


Share:

KONFLIK Dengan Sahabat Jangan Dihindari



Sahabat pengunjung,.! Pada artikel sebelumnya penulis sudah pernah membahas tentang perbedaan sahabat dengan teman. Dan pada kesempatan ini penulis mengangkat topik Konflik dengan sahabat jangan dihindari. Mungkin pembaca sekalian merasa topik ini kurang menarik atau mungkin dianggap alay, kurang berbobot. Namun perlu diketahui tulisan ini akan memberi pencerahan pada pembaca sekalian dalam mengetahui jika terjadi konflik antara Anda dengan teman ataupun sahabat. Sebab, penulis yakin bahwa setiap orang pasti pernah mengalami 
konflik dengan teman atau sahabatnya sendiri, entah sekecil apapun konflik yang ditimbulkan.
Lantas, bagaimana penjelasannya? Harap Anda dapat membacanya sampai selesai.

Bila Anda berkonflik dengan sahabat? Satu hal yang perlu diketahui bahwa konflik dengan sahabat itu jauh lebih rumit dibanding dengan konflik dengan teman. Mengapa, demikian? Sebab, sahabat lebih dekat daripada teman. Baik secara personal maupun psikologis. Maka, saat konflik dengan sahabat, Anda akan terus memikirkannya bahkan tidak jarang hingga strees. Padahal saat Anda berkonflik dengan teman, Anda tidak ambil pusing apakah hubungan pertemanan akan tetap dipertahankan atau berakhir. Konflik dengan teman tidak sampai menimbulkan beban psikologis berat.




Bukankah konflik itu dapat menghancurkan hubungan persahabatan antara Anda dengannya? Bila salah mengambil langkah atau pilihan dalam upaya menyelesaikan konflik, pasti persahabatan Anda akan kandas. Namun, bila Anda mampu berpikir terbuka dan mau menerima beragam pilihan solusi, maka konflik dengan sahabat justru akan semakin membuat hubungan bertambah dekat. Inilah salah satu manfaat dahsyat dari konflik dengan sahabat, yakni mempererat jalinan persahabatan. Oleh karena itu, jangan hindari konflik dengan sahabat, tetapi kelola sebaik mungkin.

Berikut ini penulis berbagi manfaat konflik dengan sahabat yang akan membuat hubungan persahabatan menjadi semakin erat.

Pertama, Dengan adanya konflik, Anda dapat mengungkapkan rasa kecewa atau isi hati. Salah satu manfaat konflik dalam persahabatan ialah sebagai media mengungkapkan kekecewaan terhadap sahabat. Bila Anda yang memulai, usahakan konflik dijadikan ajang menyadarkan sahabat Anda atas sikapnya yang tidak berkenan dihati. Dalam konteks ini, ada pepatah mengungkapkan "Lebih baik terbuka daripada semakin terluka" atau "Lebih baik jujur meski itu menyakitkan daripada berdusta".

Mengapa konflik dapat menjadi ajang untuk mengungkapkan rasa kecewa? Sebab, saat bertengkar, baik Anda ataupun sahabat Anda akan saling merasa kesal, sedih, marah atau bahkan malu. Semua perasaan itu bercampur di dalam hati sehinggamenimbulkan kegundahan. Kondisi itulah yang membuat kalian dapat saling mengungkapkan rasa kecewa atas sikap masing-masing.

Didalam mengungkapkan rasa kecewa pada sahabat, pasti ada rasa tidak enak. Sebab, sahabat adalah orang yang sangat dekat dengan Anda. Banyak orang lebih memilih memendam rasa kecewa terhadap sahabatnya daripada mengungkapkan secara terbuka. Mereka mengira mengungkapkan kekecewaan akan merusak hubungan. Padahal, pandangan yang demikian itu sangat keliru. Justru disaat sedang berkonflik dimana Anda sampai merasa kesal, marah atau sedih disitulah kesempatan terbaik mengungkapkan rasa kecewa kepada sahabat. Dengan demikian kalian akan merasa lebih dekat satu sama lain karena sama-sama menyadari kekhilafan masing-masing.




Mengungkapkan rasa kekecewaan pada sahabat dapat mengobati kesedihan dalam hati. Jadi, bila ada cara untuk meluapkan kegundahan dan menghilangkan rasa sakit hati, mengapa Anda harus memendam rasa kecewa kepada sahabat? Berpikirlah terbuka bahwa lebih baik jujur dari pada memendam kecewa. Dengan berkata jujur, kalian akan sama-sama menyadari kekurangan masing-masing.

Kedua, Mendorong kearah introspeksi diri. Dalam persahabatan, introspeksi diri sangatlah perlu dilakukan. Dengan menginstrospeksi diri, baik Anda maupun sahabat Anda sama-sama mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalian akan tahu sifat dan karakter yang dapat merusak persahabatan. Begitu pula kepribadian yang membangun. Introspeksi juga akan membuat kalian tidak saling menyalahkan satu sama lain. Maka, janganlah hindari konflik dengan sahabat bila memang harus terjadi. Hanya saja, hindari pula membuat-buat atau mengada-adakan konflik. Patut disadari bahwa konflik akan mendorong Anda melakukan introspeksi diri sehingga dapat menyadari bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki dalam persahabatan.

Ketiga, Dapat mengukur kedekatan. Manfaat lain dari konflik dalam persahabatan adalah dapat mengukur sejauh mana kedekatan Anda dengan sahabat Anda. Dalam hal ini, kedekatan kalian diukur dari bagaimana Anda berbaikan dengan sahabat saat berkonflik. Jadi, kedekatan itu bukan diukur dari seberapa sering konflik terjadi, akan tetapi seberapa banyak kalian berbaikan.

Demikianlah beberapa manfaat dari konflik dengan sahabat yang dapat penulis berbagi pada pembaca sekalian. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik dengan sahabat jangan dihindari, melainkan dihadapi secara cerdas dan bijaksana. Hanya dengan cara itulah hubungan persahabatan kalian akan lebih dekat dan erat. Sikap cerdas dan bijak adalah kunci utama menikmati manfaat-manfaat dari konflik dalam persahabatan. Kedua sikap tersebut diwujudkan dengan mau membuka mata terhadap pilihan-pilihan hidup di depan Anda, sehingga tidak saling menyalahkan melainkan mengintrospeksi diri.




Share:

SAHABAT DAN TEMAN ITU BERBEDA



Anda pasti punya teman atau sahabat,bukan? Di dunia ini tak seorang pun yang bisa hidup seorang diri tanpa teman atau sahabat. Di usia yang masih remaja, Anda pasti memiliki teman atau sahabat. Dalam hal ini, teman dapat berasal dari lingkungan sekolah, keluarga, tetangga dekat dan masih banyak lagi. Memiliki teman tentu sangat menyenangkan,karena kita dapat bercengkrama, bermain, berbagi cerita serta bertukar pengalaman dan pengetahuan. Teman atau sahabat akan membuat hidup kita lebih meriah alias tak pernah sepih dari canda dan tawa. Namun hubungan dengan teman tak selamanya berjalan mulus. Artinya ada masa dimana hubungan dengan teman mengalami fase ketidakharmonisan. Penyebabnya tentu sangat beragam, bisa hanya hal sepele, salah paham atau sejenisnya. Satu hal yang pasti, fase-fase kurang keharmonisan tersebut sering membawa pada konflik atau pertengkaran yang berujung pada permusuhan.

Masalah dengan teman adalah wajar dan lumrah. Harus di ingat, bahwa setiap orang pasti mempunyai masalah. Bila sedang berkonflik dengan teman, itu berarti Anda sedang ditimpah masalah. Lalu, adakah cara atau solusi untuk mengatasi masalah dengan teman? Tentu saja ada dan bahkan ada banyak pilihan yang dapat Anda tempuh sebagai jalan keluarnya.  Namun, sebelum membahas tentang ragam pilihan solusi atas masalah-masalah dalam pertemanan atau persahabatan yang mungkin menimpah Anda, ada baiknya terlebih dahulu penulis mengajak Anda mengenal perbedaan antara teman dan sahabat, biar kedepannya Anda tau pasti mana teman dan mana sahabat.
Dari bahasan diatas Anda tentu sudah tahu bahwa teman itu berbeda dengan sahabat. Atau bisa dikatakan bahwa teman dan sahabat adalah dua orang yang berbeda. Seorang teman belum tentu menjadi sahabat, tapi seorang sahabat sudah pasti menjadi teman. Artinya sahabat lebih kompleks dan lebih dekat daripada teman.




Nah, tugas Anda sekarang adalah coba hitung berapa banyak teman yang Anda miliki di luar sana, baik di sekolah, tempat kerja, lingkungan masyarakat, suatu komunitas ataupun organisasi? Selanjutnya, hitung pula sahabat yang Anda miliki. Pada umumnya, teman itu lebih banyak dari pada sahabat. Setiap orang biasanya memiliki banyak teman, tetapi hanya memiliki sedikit sahabat. Ini adalah konsekuensi dari suatu hubungan dalam persahabatan. Sebab tidak semua teman layak disebut sahabat.

Lantas, bagaimana cara membedakan antara teman dan sahabat?

Pertanyaan ini mungkin membuat Anda masih bingung, atau bisa jadi Anda belum mengetahui yang sebenarnya. Nah, bagi Anda yang masih bingung berikut ini akan diuraikan beberapa tips yang dapat memberi Anda pencerahan sebagai penjelasannya.

Pertama, dari segi sifat. Biasanya, seorang teman memiliki sifat menjaga citra, cuek, atau bahkan cenderung bersikap dingin terhadap Anda. Adapun seorang sahabat akan selalu bersikap bangga dan apa adanya terhadap Anda. Inilah perbedaan mencolok antara teman dan sahabat sebagaimana pertanyaan diatas. Sebagai contoh, seorang teman saat berbicara pasti membahas hal-hal yang dianggap perlu. Selain itu, teman biasanya merasa sungkan bila harus bercanda karena takut membuat Anda tersinggung. Berbeda dengan sahabat, Anda justru akan dibuat tertawa terbahak-bahak olehnya. Seorang sahabat tak pernah segan untuk bercanda dan akan berbicara apa adanya tanpa harus takut menyinggung perasaan Anda. Jadi, bila seseorang termasuk tipe pertama, maka ia hanyalah teman. Namun, bila termasuk tipe kedua, berarti ia adalah sahabat Anda.

Kedua, dari segi eksistensi atau kehadiran. Untuk membedakan mana teman dan mana sahabat ialah melihat kehadirannya saat dibutuhkan. Manakala Anda benar-benar butuh teman berbagi, lihatlah apakah ia selalu ada di sisi Anda dan siap mendengarkan perasaan Anda atau tidak? Banyak orang percaya bahwa teman itu hanya hadir saat ia membutuhkan atau ada keperluan. Bila tidak punya keperluan, ia akan menjauh. Namun, sahabat tidak demikian. Sahabat akan selalu ada di dekat Anda, baik merasa butuh maupun tidak. Bahkan, sahabat akan selalu ada saat Anda sedih, berduka atau Anda dalam keadaan terpuruk sekalipun.




Ketiga, dari segi manfaat. Perbedaan antara teman dan sahabat juga dapat dilihat dari segi manfaat. Artinya, Anda dapat mengetahui ia adalah teman atau sahabat saat Anda membutuhkan pertolongan. Biasanya seorang teman yang diminta tolong akan mengajukan berbagai alasan untuk menolak atau menunda permintaan Anda. Adapun sahabat tidak demikian. Sahabat akan selalu ada dan siap kapan saja untuk membantu Anda.

Keempat, dari segi kuantitas atau jumlah. Perbedaan signifikan antara sahabat dan teman juga dapat dilihat dari segi kuantitas. Ingatlah bahwa sebanyak apapun teman Anda, mereka belum tentu sahabat Anda. Jadi, ciri utama teman dalam kategori ini adalah sangat banyak jumlahnya, sedangkan sahabat hanya bisa dihitung dengan jari. Di antara seratus teman yang Anda miliki, mungkin hanya satu atau dua yang benar-benar merupakan sahabat Anda. Meskipun sedikit, keberadaan sahabat jauh lebih bermanfaat daripada teman yang jumlahnya banyak.

Kelima, dari segi pemecahan masalah. seorang teman atau sahabat juga dapat dilihat saat  memberikan solusi atau jalan keluar atas masalah Anda. Biasanya, saat Anda memiliki masalah, ia akan bercerita kepada temannya untuk meminta saran terhadap masalah Anda. Teman lebih sering menawarkan bantuan yang hanya bersifat normatif atau menghibur. Dengan kata lain, ia hanya memberikan saran yang bersifat basa-basi, tetapi enggan membantu Anda secara praktis. Berbeda dengan sahabat yang akan sekuat tenaga membantu Anda keluar dari masalah. Sahabat tidak hanya bicara, tetapi juga memberi solusi riil terhadap masalah yang menimpa Anda. Bahkan, sahabat rela turun tangan langsung untuk membantu mengatasi masalah Anda semaksimal kemampuannya.

Keenam, teman suka memuji sedangkan sahabat lebih senang mengolok-olok. sepintas hal ini memang aneh, tetapi demikianlah faktanya. Banyak orang suka memuji orang lain. Pujian dari seorang teman biasanya hanya bersifat pura-pura demi menarik perhatian Anda.  Berbeda dengan sahabat yang tak suka memuji, melainkan selalu berkata jujur dan apa adanya. Bila Anda memang melakukan kesalahan, sahabat akan langsung menegur dan menasehati Anda. Adapun teman biasanya akan memprovokasi dan cenderung membenarkan perbuatan Anda yang keliru tersebut.

Itulah beberapa perbedaan mendasar antara teman dengan sahabat. Dari penjelasan diatas, Anda tentu sudah memahami siapa teman dan siapa sahabat. Mulai sekarang, hitunglah teman Anda kemudian tentukan mana yang termasuk sahabat Anda. Jangan beri perlakuan sama antara teman dan sahabat, karena keduanya memang berbeda.



Share:

Anda Tidak Bisa Berpikir Positif Fatal Dalam Hidup



Ada banyak hal yang membuat orang gagal dalam menentukan pilihan-pilihan hidup. Mereka enggan membuka diri terhadap berbagai opsi hidup. Salah satu yang membuat efek fatal adalah tidak bisa berbipikir positif. Bagaimana mungkin berpikir positif sedangkan pilihan Anda sudah terpenjara oleh satu pilihan. Tidak ada orang fanatik yang mau menerima hal-hal baru dari luar. Fanatisme secara pasti menutup diri dari hal-hal diluar keyakinannya. Dalam konteks ini, Anda tidak akan berpikir jernih dan positif. Sebab, Anda akan cenderung memandang berbagai pilihan lain itu buruk dan hanya memandang pilihan Anda sendiri yang terbaik.

Berpikir positif sangat penting dalam meraih kesuksesan. Bahkan dalam menghadapi masalah hidup, berpikir positif adalah kunci untuk menemukan jalan keluar dari masalah. Tanpa berpikir positif, mustahil Anda menemukan solusi jika terhadap permasalahan apapun. Sebab berpikir positif dapat menghancurkan tembok pemisah antara tidak bisa dengan bisa.
Dengan berpikir positif, Anda yang awalnya tidak mampu menjadi bisa. Dengan kata lain, berpikir positif dapat mengantarkan Anda dari nothing menuju something. Dengan berpikir positif, Anda akan mampu menyelesaikan setiap masalah hidup. Berpikir positif adalah langkah tepat untuk mencapai kesuksesan karena dapat menghindarkan diri Anda dari membuang-buang waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bukankah berlarut-larut dalam masalah dan enggan mencari solusi pemecahannya adalah tidak bermanfaat sama sekali? Waktu Anda menjadi terbuang sia-sia dan energi Anda akan habis percuma. Seharusnya Anda harus menjadi sukses, tetapi Anda malah terus hanyut dalam keterpurukan.

Berpikir positif akan mendatangkan kebaikan sehingga berbagai kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya berpikir negatif hanya akan mendatangkan hal-hal buruk dalam hidup Anda. Bila selama ini Anda termasuk orang yang berpikiran negatif, jangan khawatir karena pikiran itu masih bisa diperbarui. Meskipun pola pikir Anda dipenuhi oleh hal-hal negatif, seperti pesimis, putus asa, gampang menyerah serta ragu untuk melangkah Anda dapat mengubah semua mind set itu menjadi positif. Tentu saja, untuk beralih pada mind set positif, Anda harus berjuang ekstra keras. Jika enggan berusaha, Anda akan tetap berada di dalam lumpur keterpurukan sehingga selalu dijauhi kesuksesan.




Salah satu penyebab Anda tidak bisa berpikir positif adalah enggan membuka mata terhadap berbagai pilihan hidup. Dengan kata lain Anda menutup mata dengan segala yang datang dari luar. Anda hanya menuruti nafsu pada satu pilihan yang belum tentu terbaik. Bila tak mampu membuka mata terhadap dunia luar maka Anda tidak akan bisa berpikir positif. Disinilah kunci untuk keluar dari berpikir negatif dan masuk pada pemikiran positif. Anda harus menerima fakta bahwa dalam hidup ini ada banyak pilihan yang mesti dipilih bukan hanya satu.
Berpikir positif memiliki banyak manfaat. Sebab, dengan berpikir positif, Anda memerintahkan otak untuk memikirkan yang baik-baik. Sehingga bisa menciptakan semangat dan optimisme di dalam diri. Dengan berpikir positif Anda yang tidak diterima di universitas favorit pantang bersedih. Anda masih bisa menempuh pendidikan di universitas biasa yang tak kalah baiknya. Pikiran positif akan membawa Anda memiliki sikap optimis untuk keluar dari segala masalah.  Jadi, masihkah Anda menjauhi pikiran positif dengan menutup mata terhadap berbagai pilihan hidup dihadapan Anda?

Berpikir positif akan membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit. Dibawah ini ada beberapa manfaat dari "Berpikir positif" untuk kesehatan fisik dan mental yang belum banyak diketahui orang, yakni :

  1. Berpikir positif dapat mengelolah strees dengan baik sehingga Anda akan terbebas dari ancaman gangguan kejiwaan.
  2. Jiwa dan raga Anda akan menjadi sehat.
  3. Membuat Anda lebih berprestasi dalam hidup baik di sekolah, lingkungan masyarakat maupun organisasi.
  4. Memiliki banyak teman karena Anda banyak menebar kebaikan.
  5. Membuat Anda mampu mengatasi masalah dengan tepat.
  6. Terhindar dari sikap ceroboh karena memiliki solusi serta pertimbangan dari segala aspek yang tepat.
  7. Membuat hidup Anda lebih terarah dan fokus serta optimis menjalani hidup dengan baik.
  8. Menjadikan Anda orang yang bersyukur dengan menjadikan kelebihan sebagai kekuatan.
  9. Menjadikan Anda pribadi yang pemberani, yakni berani mengambil resiko atas pilihan.
  10. membuat Anda pantang menyerah, yakni saat terjatuh Anda berusaha bangkit hingga berhasil.
  11. Selalu lapang dada, yakni lebih sabar, pantang kecewa, tidak menyesal sedikitpun ketika ditimpah masalah.
  12. Dapat menjaga kesehatan jantung, tekanan darah dan lain-lain.


Itulah sejumlah manfaat bagi kesehatan mental dan fisik jika Anda selalu berpikir positif. Setelah mengetahui berbagai dahsyatnya dari berpikir positif, masihkah Anda tutup mata terhadap berbagai pilihan hidup dihadapan Anda? Ingatlah bahwa menutup mata dari pilihan-pilihan hidup adalah penyebab utama Anda tidak bisa berpikir positif.



Share:

SATU MASALAH SERIBU SOLUSI ~ KIAT BIJAK



Masalah seringkali membuat orang pusing tujuh keliling. Bahkan bisa dibilang bahwa masalah adalah faktor utama pemicu kesedihan. Orang terlihat sedih pasti sedang dirundung masalah, bukan? Karena masalah merupakan pilihan hidup, maka solusi akan hal ini terdiri atas berbagai pilihan. Artinya, satu masalah memiliki banyak kemungkinan solusi atau penyelesaiannya. Seperti halnya saat memilih untuk bahagia, maka Anda pun bisa mengambil keputusan untuk terbebas dari masalah.
Saat Anda dirundung masalah, Anda dapat mempertimbangkan berbagai solusi, kemudian memilih salah satu yang paling tepat. Namun, hal ini hanya terjadi bila Anda tidak terpaku pada satu sudut pandang, melainkan memandang ke segala arah.

Dalam mencari penyelesaian atau solusi atas suatu masalah, Anda hendaknya melihat berbagai kemungkinan yang ada. Dapat di ibaratkan berbagai kemungkinan itu seperti jalan setapak di depan mata. Anda tinggal memutuskan hendak melangkahkan kaki ke salah satu dari beberapa jalan setapak yang ada.  Dengan memikirkan berbagai kemungkinan, Anda akan mampu menyelesaikan suatu masalah dalam tempo singkat dan cepat.




Berbeda halnya bila Anda hanya memandang pada satu kemungkinan. Biasanya, orang yang hanya membuka mata pada satu jalan akan tersesat. Begitu pula dalam menghadapi masalah. Jika hanya berfokus pada satu solusi dan mengabaikan opsi lain maka Anda akan terjerembab dalam masalah yang lebih besar lagi. Jadi pada intinya belajarlah untuk berpikir terbuka dalam menghadapi masalah. Sebab, setiap masalah pasti memiliki banyak solusi.

Akan tetapi, bagaimana bila Anda menghadapi jalan buntu atau tidak menemukan satu solusi penyelesaian masalah? Hal itu tidak mungkin karena setiap masalah pasti ada solusinya. Bila berpegang pada prinsip ini, niscaya Anda akan melihat beragam solusi. Hal yang sebenarnya terjadi adalah Anda takut mencoba. Anda berkutat hanya pada satu solusi dan itu pun masih setengah hati untuk menindaklanjuti. Jadi, bukan solusi itu tidak ada atau berhadapan dengan jalan buntu, melainkan Anda takut untuk mencobanya.

Satu yang harus Anda ingat adalah sebuah solusi hanya bisa menyelesaikan masalah manakala dilakukan. Misalnya Anda putus dengan pacar Anda, kemudian patah hati. Anda merasa tidak kuat untuk bertahan hidup karena merasa hati Anda telah hancur berkeping-keping. Padahal, Anda tidak sendirian. Ada ribuan orang diluar sana yang juga mengalami nasib serupa. Pada saat bersamaan, ada ribuan calon pengganti yang tengah menunggu Anda sebagai kekasih. Namun, Anda takut untuk move on. Anda sudah putus asa dan menganggap hidup Anda tak lagi berarti. Maka, hal yang membuat Anda menemui jalan buntu atas masalah ini adalah diri Anda sendiri, yakni takut untuk move on dari mantan kekasih.

Sekarang, coba renungkan saat hendak pergi ke suatu tempat, apa hal pertama yang Anda lakukan? Pastinya Anda melangkahkan kaki. Dari sini, langkah pertama Anda adalah penentu dari keberhasilan Anda mencapai tujuan. Begitu pula dalam mengatasi masalah. Pada contoh move on tadi, langkah pertama Anda adalah sadar diri dan berusaha untuk mencari pengganti yang lebih baik. Bila Anda melangkahkan kaki ke arah tersebut, niscaya kesedihan akibat diputus pacar tidak akan bertahan lama di hati Anda. Dalam waktu sekejap Anda akan kembali merasa bahagia.



Share:

Pengaruh Besar Pikiran Terhadap Apapun yang Terjadi Pada Diri Anda



Anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan. Begitu bunyi kutipan sebuah ungkapan populer yang menggambarkan kekuatan pikiran. Ungkapan ini mengandung arti bahwa pikiran memiliki pengaruh besar terhadap apapun yang terjadi pada diri kita. Siapapun dan apapun kondisi yang kita rasakan saat ini, merupakan hasil dari apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir bahagia, kebahagian itulah yang akan nantinya kita rasakan. Jika kita berpikir tidak layak dihormati, tidak layak dihargai maka seperti itulah kita. Jika kita berpikir mampu melakukan sesuatu, kita akan benar-benar mampu melakukannya. Sebaliknya jika kita berpikir tidak mampu melakukan sesuatu, kita pun benar-benar tidak mampu melakukannya.

Pikiran memang sangat berpengaruh secara menyeluruh pada diri manusi, artinya apa yang ada dalam pikiran kita mempengaruhi kondisi tubuh dan mental kita. Dalam hal fisik, pikiran dapat memunculkan reaksi nyata pada tubuh. Ia bisa membuat tubuh terasa bugar atau malah sebaliknya. Dengan pikiran juga bisa membantu menyembuhkan penyakit atau juga malah memperparahnya. Sementara itu dalam hal psikis, pikiran kita bisa mempengaruhi perasaan, bisa mempengaruhi harga diri, mempengaruhi kepercayaan diri dan mempengaruhi kondisi jiwa.




Pengaruh pikiran terhadap fisik atau tubuh sudah banyak dibuktikan lewat berbagai penelitian ilmiah. Para peneliti di dunia kedokteran dewasa ini telah menemukan suatu kenyataan bahwa pikiran seseorang berhubungan erat dengan kesehatan fisik yang dimilikinya. Fungsi otak kita adalah mengatur produksi berbagai senyawa kimia yang mampu memulihkan kesehatan diri. Jika pola berpikir kita negatif, maka otak kita tidak akan memproduksi zat-zat kimia yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan diri. Pola berpikir yang positiflah yang membuat otak bisa memproduksi zat-zat kimia tersebut.

Berpikir Positif Vs Berpikir Negatif

Fakta tentang kekuatan pikiran seperti disebut diatas tentunya memberi pemahaman yang sangat berguna bagi kita. Kita tahu segala sesuatu sejatinya bersumber dari pikiran kita sendiri. Oleh karenanya kita harus hati-hati memberi asupan kedalam pikiran. Jika kita ingin mendapat manfaat positif, satu-satunya jalan kita harus memberi asupan positif bagi pikiran. Kita harus mulai membangun pola berpikir positif, bisa dibayangkan ketika pola berpikir positif sudah kita miliki, dampaknya tentu akan sangat baik. Pikiran positif akan membawa kita pada kebahagiaan, kesuksesan, ketenangan dan hal-hal positif lainnya.

Lallu, apa yang dimaksud berpikir positif itu? Berpikir positif adalah berpikir hanya yang baik tentang keadaan atau tentang seseorang. Kita memasukkan pikiran-pikiran, kata-kata dan gambaran-gambaran yang positif. Berpikir positif bukan berarti semua hal yang salah menjadi baik. Namun kita berusaha menemukan pelajaran dari setiap masalah yang ada. Pelajaran itu pada gilirannya bisa kita gunakan untuk merencanakan masa depan. Jadi, dapat disimpulkan berpikir positif adalah memfokuskan diri kita pada sisi positif dan mengabaikan yang negatif.



Orang yang berpikir positif selalu fokus mencari jalan keluar dari suatu masalah. Ia menghadapi segala sesuatu dengan tenang kemudian dipahami secara positif. Ia terus berpikir seperti itu, apapun pandangan orang lain dan pengaruh yang ada, ia terus berusaha sekuat tenaga menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.

Kebalikan dari berpikir positif adalah berpikir negatif.  Berpikir negatif adalah pola atau cara berpikir yang lebih condong pada sisi negatif dibanding sisi positifnya. Karena sisi negatif lebih dominan, tidak heran jika cara berpikir seperti ini dipenuhi prasangka, ketidakpercayaan, kecurigaan, dan kesangsian. Ketika kita berpikir negatif, kita merangsang akal untuk fokus pada hal-hal negatif. Pada waktu bersamaan hal positif akan dikesampingkan. Pikiran tidak bisa fokus pada dua hal yang bersamaan. Jika kita memiliki fokus pada hal negatif, maka sisi positif akan terabaikan. Begitu pula sebaliknya.

Satu kejadian bisa disikapi berbeda tergantung cara berpikirnya, apakah menggunakan cara berpikir negatif atau positif. Tentunya keduanya memiliki dampak yang berbeda. Saat ada tetangga yang memberi suatu hadiah misalnya tentu ini adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir negatif, bisa saja muncul rasa curiga. Dampak dari pola berpikir seperti ini kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, jika kita berpikir positif maka kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur. Dengan berpikir positif hidup akan menjadi baik, karena kita memandang sesuatu dari sisi yang baik.

Pikiran itu seperti magnet, memiliki sifat menarik energi yang sejenis. Saat berpikir positif, kita sedang mengeluarkan energi positif. Maka hal-hal yang positif yang akan tertarik. Sebaliknya jika kita berpikir negatif, kita sedang mengeluarkan energi negatif dan hal-hal yang negatiflah yang akan tertarik.


Share:

Jangan Pernah Menunda Pekerjaan Meski Kelihatannya Sepele



Tahukah Anda dampak yang nantinya terjadi jika kita terbiasa dengan kebiasaan menunda suatu pekerjaan? Anda pasti mengetahuinya, bahkan mungkin pernah mengalaminya sendiri, bukan? Oleh karenanya, seringan apapun pekerjaan itu, segera lakukan jika memang harus Anda lakukan meski kelihatannya sederhana saja atau dinilai hanya sepele. Menunda mengerjakan sesuatu memiliki akibat yang meluas. Pekerjaan yang ringan bisa berubah menjadi sangat berat. Motivasi Anda melakukan sesuatu pun menjadi kendur.

Barangkali Anda sudah memiliki banyak rencana matang untuk mencapai tujuan dan hal ini membuat Anda cukup lelah membuat detail jadwal tindakan harian yang perlu dilakukan. Tapi, selama Anda terus saja menunda untuk melakukan tindakan yang sudah Anda rencanakan itu, tujuan Anda jelas tidak akan pernah tercapai.
Kebiasaan menunda adalah kebiasaan buruk yang wajib Anda hilangkan. Sebab, kebiasaan ini memiliki dampak negatif bagi masa depan. Akan ada banyak peluang emas yang terlewat karena menunda-nunda melakukan sesuatu. Padahal kesempatan bagus tak selalu datang berulang. Sekali terlewatkan bisa jadi tak akan pernah kembali. Dengan demikian kebiasaan menunda sangat berpotensi menimbulkan sesal yang teramat menyakitkan dalam diri Anda.



Kebiasaan yang Merusak

Kebiasaan menunda memang menjadi kebiasaan negatif yang paling sering menjangkit banyak orang. Banyak yang menganggapnya sepele tapi jangan salah, sebenarnya kebiasaan ini sangat merusak. Banyak orang sulit mencapai keberhasilan karena kebiasaan-kebiasaan menunda, Seperti mengangkat gelas kosong ditangan. Gelas yang awalnya ringan, jika Anda mengangkatnya dalam waktu yang lama, bobotnya akan terasa semakin berat. Begitupun dengan kebiasaan menunda sesuatu. Ketika Anda menunda sesuatu, meski sebenarnya sesuatu tersebut awalnya hanyalah pekerjaan ringan, akan terasa menjadi pekerjaan yang sangat berat karena ditunda-tunda pekerjaannya. Anda pun semakin lama menjadi enggan melakukannya.

Terbentuk kebiasaan menunda mungkin berawal dari hal-hal kecil. Mungkin Anda hanya menunda membayar tagihan listrik, koperasi, rumah kontrakan, ataupun menunda waktu mandi, waktu olahraga dan lain sebagainya. Tapi begitu kebiasaan menunda sudah tertanam kuat karena dilakukan berulang-ulang maka kebiasaan ini akan berkembang makin parah dan merambah kepada urusan-urusan hidup Anda yang lebih besar. Jika sudah begitu, mengatasi kebiasaan sperti itu menjadi sangat sulit.
Pengaruh jangka panjangnya kebiasaan menunda bisa membentuk imej tidak kompeten pada diri Anda. Anda bisa kehilangan kepercayaan dari orang lain. Entah itu klien, atasan, rekan kerja dan lain-lain. Jika kepercayaan orang lain sudah hilang, Anda akan sulit mendapatkannya kembali. Karena mendapat kepercayaan orang lain termasuk salah satu faktor yang dapat membawa Anda pada kesuksesan diri.

Pengaruh paling dekat dari kebiasaan menunda untuk pelakunya adalah kebiasaan ini membuat perhatian terhadap diri sendiri berkurang akibat pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Selain itu juga ia akan kehilangan waktu bersantai serta kesempatan untuk mengembangkan diri. Jika hal ini berlangsung lama, seseorang bisa mengalami kesulitan mengontrol emosi karena selalu terburu-buru sehingga membuat ia cepat marah, menjadi pribadi yang kurang menyenangkan, lelah fisik dan bisa jatuh sakit, lelah secara psikis karena harus selalu menyiapkan alasan bagi keterlambatan dan menerima keluhan dari berbagai pihak.

Jadi, bisa disimpulkan kebiasaan menunda-nunda merupakan "penyakit" yang harus dihindarkan sejauh mungkin karena sangat merugikan. Kebiasaan ini jelas-jelas bisa mengurangi produktifitas pribadi.
Ada beberapa alasan mengapa kita sering melakukan penundaan pekerjaan yang sebenarnya sudah menjadi kewajiban.
Pertama, menunda pekerjaan bisa diakibatkan oleh kurang adanya penguasaan terhadap materi yang sedang dikerjakan. Kita dihadapkan pada suatu tantangan pekerjaan yang sulit, maka sering kali kita berpikir untuk menghindarinya dan cenderung menyerah.

Kedua, berasumsi akan memiliki waktu yang terbai. Orang suka menunda pekerjaan seringkali karena dia berpikir akan mengerjakan pekerjaan tersebut pada waktu yang tepat, yaitu waktu dimana ia memiliki mood untuk mengerjakannya. Padahal datangnya mood tidak bisa diduga. Bisa dua hari, seminggu, sebulan dan seterusnya.

Ketiga, karena kelelahan. Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan emosi. Akibatnya ia mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah jebakannya. Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi makin berat karena hukum fisika menunjukkan sebuah benda yang berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada waktu benda tersebut sudah bergerak walaupun perlahan. Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas mulai bermunculan maka makin beratlah untuk memulai sesuatu.

Keempat, penyakit menunda pekerjaan sebagian besar diakibatkan karena kurangnya motivasi diri. Jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin, maka Anda akan memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan.




Inilah beberapa alasan mengapa kita sering melakukan penundaan pekerjaan yang sebenarnya sudah menjadi kewajiban. Dan mungkin Anda saat ini berpikir ingin terlepas dari kebiasaan menunda. Berikut ini akan penulis berbagi sedikit tips untuk mengendalikan kebiasaan menunda yang dapat Anda praktikkan :

1.  Buatlah Prioritas

Untuk menanggulangi kebiasaan ini, usahakan membuat daftar prioritas dari pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Urutkan dari yang paling sulit atau paling penting hingga hal yang menurut Anda biasa-biasa saja.  Dengan cara ini Anda akan lebih punya motivasi untuk menyelesaikan tugas.

2.  Singkirkan semua gangguan

Saat bekerja, Anda perlu menyingkirkan semua yang berpotensi menjadi gangguan. Fokuslah mengerjakan suatu pekerjaan tanpa gangguan sedikitpun selama dua puluh lima menit. Dalam jangka waktu itu jangan biarkan fokus Anda hilang. Jangan melakukan sesuatu yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Jangan membuka smartphone dan lain sebagainya. Maksimalkan waktu tersebut untuk mengerjakan pekerjaan Anda. Setelah waktu dua puluh lima menit habis, Anda bisa beristirahat kurang lebih lima menit untuk menyegarkan otak. Ulangi lagi langkah-langkah seperti diawal hingga pekerjaan Anda selesai.

3.  Berusaha tenang ketika ada pekerjaan yang membuat stres

Ketika mengalami tugas sulit yang membuat Anda panik dan stres, akan ada kemungkinan lebih besar bagi Anda untuk enunda tugas tersebut. Jika Anda mengalami hal ini maka tetaplah tenang, tarik nafas, ambil waktu sejenak untuk rileks. Selanjutnya, cobalah untuk tetap mengerjakan apa yang harus Anda kerjakan saat itu. Singkirkan dulu berbagai pikiran buruk dalam pikiran.

4.  Istirahatlah yang cukup

Kelelahan dan pikiran yang penat karena kurang istirahat bisa membuat Anda tidak fokus dalam menyelesaikan tugas. Istirahat dan tidur yang cukup akan berdampak besar pada produktifitas seseorang. Kebanyakan orang takut untuk beristirahat dan tidur cukup, karena mereka mengira itu sama dengan membuang waktu saja. Padahal dengan tidur cukup seseorang bisa lebih kompeten untuk melakukan tugas-tugasnya.

5.  Lakukan sekarang

Pada akhirnya, Anda memang harus segera mengeksekusi langsung pekerjaan Anda saat itu juga. Lawanlah keinginan menunda-nunda dengan melakukannya sekarang juga sesulit apapun tugas itu yang sedang dihadapi. Semalas apapun diri Anda saat itu, selalu paksa diri untuk memulai. Biasanya jika proses mulai sudah berhasil dilakukan selanjutnya akan terasa lebih mudah bahkan bisa jadi Anda justru tenggelam dalam keasyikan melakukan pekerjaan itu.

6.  Beri imbalan kepada diri sendiri

Jika sesuatu pekerjaan berhasil Anda selesaikan, jangan sungkan untuk memanjakan diri sendiri. Ini sebagai bentuk hadiah kepada diri Anda sendiri karena berhasil melawan kebiasaan menunda.

Demikian yang dapat penulis berbagi pada pembaca sekalian, semoga memberi manfaat besar bagi Anda sekalian untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Share:

Kemampuan Komunikasi Dan Berinteraksi Adalah Modal Mencapai Kesuksesan



Kemampuan dalam berkomunikasi menjadi salah satu kunci dalam meraih keberhasilan yang di inginkan. Banyak orang kurang percaya diri dengan kemampuannya berkomunikasi, sehingga apa yang selama ini diharapkan untuk dicapai menjadi sirna. Padahal kemampuan berkomunikasi adalah jalan bagi mereka untuk dapat menjalin hubungan baik dengan para mitra. Selama ini juga kemampuan seseorang berkomunikasi menjadi incaran bagi para pengelola bisnis untuk mengembangkan usahanya dalam persaingan dunia usaha. Strategi semacam ini sampai akhirnya apa yang diharapkan dapat terwujudkan.

Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan pernah mengalami secara langsung, misalnya Anda sedang jalan-jalan disuatu tempat ramai dan Anda tak berniat untuk membeli barang atau produk ditempat itu, Anda hanya sekedar jalan-jalan saja. Tiba-tiba Anda di sapa oleh seseorang dan orang tersebut menawarkan produk jual pada Anda, padahal Anda sendiri tidak bermaksud untuk membeli, namun saat itu disela interaksi Anda menjadi tertarik dengan produk yang ditawarkan orang tersebut hingga akhirnya terjadi transaksi jual beli. Nah, Inilah yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki seseorang dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan.




Dari contoh kemampuan berkomunikasi diatas masih banyak contoh yang lain untuk dapat memikat perhatian orang terhadap apa yang kita harapkan. Bukan hanya menawarkan produk atau jasa, bahkan juga untuk hal lain agar mereka senang dan tertarik dengan kita. Intinya bagaimana kita mengeksplorasikan kemampuan berkomunikasi kita agar setiap orang yang mendengar terkesan dan menangkap pesan dari apa yang disampaikan.

Kemampuan komunikasi yang baik adalah kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan orang lain dengan tepat. Tepat dalam arti, maksud dan tujuan komunikasi atau pembicaraan tercapai dan terhindar dari berbagai kesalahan. Mengembangkan kemampuan komunikasi sangatlah penting, kenapa? Karena kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik akan membentuk saling pengertian, membutuhkan persahabatan dan memelihara hubungan dengan siapa saja. Sebaliknya, kemampuan berkomunikasi yang buruk akan menimbulkan banyak masalah komunikasi seperti kesalahpahaman sering terjadi, kebencian juga tak jarang muncul, dan itu semua sangat menghambat terciptanya hubungan baik.

Komunikasi dikatakan berhasil apabila timbul saling pengertian, yaitu jika pihak-pihak yang terlibat didalamnya dapat saling memahami pesan-pesan dalam proses komunikasi. Kegagalan komunikasi terjadi jika tidak adanya saling memahami pesan yang disampaikan oleh masing-masing pihak. Sebetulnya Komunikasi sendiri memiliki makna yang luas dan tidak hanya terbatas bahasa lisan, bahkan setiap perilaku dapat menjadi komunikasi jika kita memberi makna terhadap perilaku orang lain atau perilaku kita sendiri. Setiap orang akan sulit untuk tidak berkomunikasi karena setiap perilaku berpotensi menjadi komunikasi untuk ditafsirkan.

Secara garis besar, komunikasi memiliki dua bentuk yakni verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal mencakup komunikasi dalam bahasa lisan, sedangkan nonverbal berupa bahasa gestur atau bahasa tubuh, sikap, emosi dan lain-lain. Oleh karena itu kemampuan komunikasi yang baik ditunjukkan dengan bagaimana seseorang memiliki kemampuan berkomunikasi yang tepat, tepat caranya dan tepat hasilnya. Tepat cara bermakna strategi komunikasi yang dipakai bisa benar-benar mewujudkan tujuan, tepat hasil bermakna pesan yang ditangkap orang lain sesuai dengan yang dimaksudkan. Dengan kemampuan ini seseorang dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan terkait dengan penyampaian pesan dan penerimaan pesan.



Proses interaksi dengan orang lain pasti melibatkan perasaan dan emosi pihak-pihak yang terlibat. Disinilah kecerdasan emosional seseorang berperan. Kecerdasan emosional mendukung seseorang untuk melakukan hal yang tepat dalam berkomunikasi sesuai keadaan emosional orang yang bersangkutan dan lawan bicaranya, sehingga orang tersebut dapat berkomunikasi secara efektif.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi mencakup empat aspek utama, yakni kemampuan mengenali atau memahami emosi diri, mengelola emosi diri, mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain.

Ada ungkapan berbunyi, "Mengenali diri sendiri adalah puncak dari kebijaksanaan". Memang benar. Kemampuan mengenali diri merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia luas harus dimulai dari diri sendiri. Individu yang ingin menjalin komunikasi sosial dimulai dari diri sendiri. Mengenali diri sendiri juga berarti belajar untuk menilai diri sendiri dengan jujur, pikiran jernih tanpa dibebani prasangka, harapan, ketakutan dan lain-lain.

Mengenali diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara diri sendiri dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari orang terbiasa berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenali diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri, agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus menerus.
Dengan kemampuan mengenali diri sendiri maka kita akan memiliki kemampuan untuk memahami orang lain. Jika kedua kemampuan itu dapat dikuasai dengan baik, maka proses komunikasi dengan orang lain akan berjalan dengan baik dan sukses.




Share:

BANYAK MENGELUH DENGAN MASALAH, INI SOLUSI MENYIKAPINYA



Dalam hidup, yang namanya masalah tidak bisa di elakkan lagi, bahwa kita semua pernah mengalaminya. Tidak seorangpun yang terhindar dari yang namanya masalah. Hanya saja, masing-masing kita berbeda-beda dalam menyikapinya. Sebagian orang menyikapi masalah dengan terus-menerus mengeluh. Keluhannya sebanyak masalah yang datang. Orang-orang seperti ini pada umumnya menjadi lupa bahwa esensi adanya masalah bukan untuk dikeluhkan, tapi dicarikan solusinya. Sebuah masalah tidak akan pernah usai hanya dengan keluhan. Mengeluh hanya memperbesar bobot berat sebuah masalah.




Ditengah perjuangan hidup mewujudkan cita-cita, akan ada banyak masalah yang datang silih berganti menerpah menghambat usaha kita. Dan jika kita terus-menerus mengeluh, energi akan cepat terkuras habis dengan sia-sia. Padahal perjalanan menggapai cita-cita masih jauh. Bukan tidak mungkin karena kehabisan energi langkah kita menjadi terhenti, semangat kita semakin hari semakin luntur dan akhirnya sama sekali hilang seketika.

Bila sudah begitu, apa yang bisa kita harapkan? Mungkinkah tujuan bisa kita gapai?

Yang menjadi penting akhirnya bukan terletak pada masalah. Akan tetapi lebih kepada bagaimana cara kita menghadapi masalah. Ketika kita mampu menyikapi masalah dengan tepat, hidup akan berjalan baik-baik saja. Tapi sebaliknya, ketidakmampuan kita menyikapi masalah adalah sumber bencana.

Jangan Fokus Pada Masalahnya, Tapi Carilah Solusi Untuk Mengatasinya

Bayangkan saja Anda berada dalam sebuah ruangan satu pintu tanpa jendela. Pintu ruangan itu terkunci dan kuncinya rusak hingga Anda tidak bisa membukanya. Celakanya tidak ada orang lain yang dekat dengan ruangan tersebut. Misalnya Anda berteriak sekuat tenaga, tidak akan ada satu pun orang yang mendengar dan datang membantu.
Apa yang akan Anda lakukan dalam kondisi tersebut? Apakah hanya memandangi pintunya? Apakah Anda hanya akan berteriak-teriak saja? Jika Anda hanya memikirkan pintu yang terkunci, tentu yang ada hanya ketakutan, bahkan Anda bisa melemas dalam ruangan itu.  Begitu pun jika Anda hanya berteriak-teriak.




Tetapi, bagaimana jika Anda menenangkan diri sejenak lalu menjauh dari pintu itu dan mulai melihat sisi lain dari ruangan, bukan pintunya tapi bagian lain dari ruangan. Mungkin Anda mencari-cari secara tenang di dalam ruangan itu, lalu Anda memeriksa lemari yang ada disitu dan melihat seperangkat alat pertukangan.
Nah, itulah solusi yang Anda temukan. Alat pertukangan tersebut adalah solusi untuk membuka pintu yang terkunci. Coba Anda pikir jika fokus Anda hanya pada pintu, apakah Anda memiliki kemungkinan menemukan alat pertukangan tadi? Tentu saja tidak.

Saat menemui masalah dalam hidup, sikap seperti inilah yang harusnya kita miliki. Lihat dan periksalah di sekeliling masalah, bukan pada masalahnya. Siapa tahu Anda menemukan lemari-lemari yang disana ada alat-alat pertukangan yang menunggu untuk Anda temukan. Jika yang Anda lakukan saat bertemu masalah hanya meratapinya, mengeluh dan menangis, maka masalah tetap menjadi masalah. Jadi, inilah prinsipnya. Mari kita belajar fokus pada solusi, bukan pada masalah. Jika masalah di ibaratkan pintu yang terkunci, maka lihatlah sekeliling dan cari jalan keluar dari permasalahan Anda.

Masalah terkadang membuat pikiran kita menjadi kacau bahkan sangat kacau. Ketika itu hanya ada emosi dan amarah. Tapi percayalah, sesungguhnya adanya masalah bukan untuk menghukum kita justru masalah ada untuk menaikkan level kita pada tingkat yang lebih tinggi dan membuat kita semakin tangguh. Tak perlu risau dengan datangnya masalah. Jangan mengeluh ! Kita justru berterima kasih dengan masalah, karena masalah itu yang akan membuat lebih dewasa, kuat dan bertahan. Seandainya tidak ada masalah dakam hidup ini, mungkin kita tidak akan pernah belajar untuk dewasa. Ketiadaan masalah hanya akan membuat kita tidak berkembang. Sebuah masalah bisa membuat kita dewasa karena ia memaksa kita untuk mencari jalan keluar.




Share:
Copyright © Carbebosnecess | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com