Hargailah Nilai Kegagalan ~ Inspirasi Meraih Kesuksesan



Setiap kita pasti pernah mengalami suatu kegagalan,bukan? meskipun demikian kegagalan bukan menjadikan kita patah arang dalam menjalani hidup. Setidaknya kita dapat bangkit dari bayang-bayang kegagalan yang pernah menimpah kehidupan ini. Jika kita benar-benar ingin sukses maka segeralah keluar dari lingkaran kehidupan kegagaln itu yang hanya membuat kita takut untuk melangkah maju. Kenyataan bahwa kita tidak mungkin mencapai kesuksesan tanpa mengalami kegagalan. Dengan begitu secara langsung kita telah berhasil memberi nilai pada kegagalan.

Banyak orang tak dapat menghargai kegagalan yang dialami. Justru karena sikap inilah, ia tidak mendapatkan apa-apa dari kegagalannya, kecuali kesakitan dan airmata.  Orang-orang ini lupa bahwa dibalik kegagalan tersimpan benih-benih kedewasaan dan kematangan diri. Orang-orang itu juga lupa bahwa ada hikmah besar dibalik kegagalan. Hanya orang-orang yang bisa menghargai kegagalanlah yang akan menerima maksud dari kegagalan itu.




Latihlah diri kita untuk menjadikan kegagalan sebagai penanda bahwa jarak kita dengan kesuksesan telah selangkah lebih dekat. banyak orang memimpikan kesuksesan. bagi saya kesuksesan hanya mewakili 10% dari pekerjaan Anda, yang berasal dari 90% bagian yang dinamakan kegagalan. Orang yang sangat sedikit belajar dari kegagalan, tidak akan pernah mengalami suka cita kesuksesan yang sesungguhnya.

Ada banyak hikmah tersembunyi dibalik kegagalan. Kegagalan tak lain adalah bagian dari perjalanan sukses.  Tak masalah jika saat ini kita harus merasakan pahitnya kegagalan. Toh kita bisa belajar banyak dari kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan itu. Inti dari kepahitan yang kita rasakan tak lain adalah proses belajar menuju kedewasaan.

Bertentangan dengan keyakinan orang, saya menganggap kegagalan sebagai sebuah keharusan dalam jenis usaha. Semakin banyak Anda berusaha, semakin sering Anda gagal. Semakin sering Anda gagal, semakin banyak Anda belajar. Semakin banyak Anda belajar, maka semakin baik Anda jadinya. Kata kunci disini adalah "Belajar". Jika Anda mengulangi kekeliruan yang sama dua tiga kali, Anda tidak belajar darinya. Anda harus belajar dari kekeliruan Anda sendiri dan kekeliruan orang lain sebelum Anda.
Kemampuan belajar dari kegagalan sungguh penting. Bukan hanya dalam bisnis saja melainkan seluruh aspek kehidupan yang ada. Jika kita bersedia belajar dari kegagalan, kita akan benar-benar belajar hidup.




Rangkul kegagalan itu, jadikan ia sahabat

Apapun yang menjadi tujuan kita, entah itu bidang bisnis, jasa, seni, olahraga ataupun lain sebagainya satu-satunya cara agar dapat terus maju adalah dengan gagal sedini mungkin dan mengubah kegagalan itu secepat mungkin menjadi batu loncatan. Semakin cepat kita gagal, semakin cepat pula kita bangkit dan maju.

Banyak orang menggerutu ketika mengalami kegagalan. Mereka melupakan bahwa kegagalan itu sudah berlangsung. Artinya mau tak mau harus dihadapi, diterima.  Terus menggerutu dan memprotes kegagalan hanya akan membuat kita semakin terbebani dengan kegagalan itu. Jika benar-benar ingin sukses, kita harus menerima kegagalan itu dan menjadikannya sebagai bagian dari hidup. Terimalah kegagalan sebagai sahabat. Dengan begitu, kita tidak akan terbebani kegagalan-kegagalan itu. Sebab, jika tidak gagal barangkali justru kita tidak akan sungguh-sungguh maju.

Kunci tindakan positif adalah mengetahui perbedaan antara persoalan dan kenyataan. Persoalan yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dapat diselesaikan. Karena kegagalan adalah fakta yang sedang kita alami, kita pun harus bisa menerimanya. Siapapun yang menjadikan kegagalan sebagai sahabat akanmenemukan kesuksesan lebih dari yang ia bayangkan, dengan memelihara sikap positif dan belajar dari kegagalan. Kita hanya perlu belajar hidup berdampingan dengan kegagalan dan terus melangkah. Setali tiga uang, " Jika tidak mampu menerima kegagalan, kita tidak akan menang".



Share:

Susah Percaya Pada Orang Lain ~ Penghambat Kesuksesan



Selain tingginya sifat egoisme, susah percaya pada orang lain juga dapat menghambat kita dalam meraih kesuksesan. Banyak orang gagal akibat tidak adanya sikap saling percaya. Padahal, menaruh rasa saling percaya amatlah penting dalam menjaga sehatnya sebuah hubungan. Misalnya saja Seorang pimpinan harus percaya pada bawahannya, bahwa para staf mampu menjalankan pekerjaannya secara optimal. Sebaliknya, para staf juga harus percaya pada atasannya, bahwa para pemimpin telah merancang program kerja sedemikian rupa sehingga layak dijalankan.

Prinsip kepercayaan tidak hanya berlaku dalam bisnis saja, tetapi juga dalam keluarga, asmara dan persahabatan. Tanpa sikap saling percaya mustahil dapat terjalin hubungan yang harmonis. Sebab kepercayaan merupakan fondasi kokohnya sebuah hubungan. Sebagian orang memang trauma menaruh kepercayaan pada orang lain. Alasannya, mereka pernah dikhianati. Mereka kerap mengalami kebimbangan, hendak memberikan kepercayaan kedua ataukah tidak. Ya, mempercayakan sesuatu pada orang lain memang bukan perkara mudah. Terlebih, ketika kepercayaan yang kita berikan dibalas pengkhianatan. Namun, rasa-rasanya tak ada salahnya kita memberikan kesempatan sekali lagi, biarkan orang itu memperbaiki dan membangun ulang citra dirinya. Pun kita bisa melakukannya melalui beberapa cara dalam mengubah kegagalan menjadi batu loncatan. Berikut ini akan penulis uraikan cara tersebut, antara lain yakni :



1. Memaafkan mereka. Meskipun mereka telah mengecewakan kita, maka maafkanlah. Konon ada perasaan legah luar biasa yang akan kita dapatkan dalam tindakan memaafkan.

2. Jelaskan bahwa pelanggan yang pernah dilakukannya tak akan pernah terulang di lain waktu. Meskipun kita sudah memaafkan kesalahan yang mereka buat, bukan berarti mereka bebas memperlakukan hati kita. Tegaskan bahwa mereka tak akan mengulangi kesalahan yang sama.

3. Ingatlah momen-momen mereka yang lebih baik. Seburuk apapun seseorang, pasti mempunyai sisi baik. Ketika mereka telah mengecewakan, cobalah mengingat momen-momen terbaik bersama mereka. Tidak adil jika kita hanya mengingat keburukan mereka tanpa mengingat kebaikan-kebaikannya.

Sebaliknya, jika Anda melakukan kesalahan yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan seseorang terhadap Anda, jangan tinggal diam. Berusahalah memperbaiki kesalahan itu hingga keharmonisan hubungan Anda pulih kembali. Bagimana caranya? Tentunya kembali mengurai bagaimana membangun kembali hubungan yang telah hancur karena rusaknya suatu kepercayaan.

1. Minta maaflah
Ya, jangan menunda untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf pada orang yang telah kita lukai. Akuilah kesalahan dan minta maaflah segera, tak peduli akan seperti apa tanggapan orang yang bersangkutan.

2. bertanyalah pada diri sendiri, mengapa Anda merusak kepercayaan itu.
Jujurlah pada diri sendiri. Koreksilah diri Anda, tanyakan pada diri Anda mengapa Anda sampai hati merusak kepercayaan.




3. Memperbaiki kesalahan
Percuma jika Anda meminta maaf namun tak punya itikad untuk memperbaiki kesalahan yang Anda perbuat. Berbenahlah

4. Mengakui bahwa diperlukan waktu yang lebih lama untuk memulihkan kepercayaan daripada merusaknya.
Hanya butuh waktu hitungan menit untuk merobohkan kepercayaan yang diberikan orang lain, sedangkan untuk membangunnya, kita membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

5. Kepercayaan dipulihkan melalui tindakan, bukan kata-kata.
Jangan hanya membual dengan kata-kata. Tunjukan kesungguh-sungguhan untuk membenahi kesalahan melalui tindakan-tindakan.

Itulah fondasi kokohnya sebuah hubungan. Rasa saling percaya adalah modal pokok menjalin sebuah hubungan bahkan dalam hal apapun. Tanpa rasa saling percaya, mustahil hubungan akan berjalan langgeng. Rasa saling percaya akan melahirkan kejujuran, keterbukaan dan kemurnian hati. Tanpa di iringi sikap saling percaya, hubungan tidak akan berjalan sehat. Yang ada justru rasa curiga, was-was serta ancaman terkhianati. Jika sudah demikian, mustahil sebuah kesuksesan dapat tercapai mengingat tak satupun kesuksesan tercapai tanpa peran orang lain.

Jika tidak ingin gagal dalam menjalin hubungan dengan orang lain, berilah mereka kepercayaan. Sebab kepercayaan merupakan kunci segala keharmonisan hubungan. Berkenanlah memahami mereka dengan memenuhi segala keinginan dan kebutuhannya. Meskipun terkesan dramatis, sikap inilah yang akan membuat hubungan berumur panjang. Kepercayaan yang kita berikan kepada orang lain, pada akhirnya manfaatnya akan kembali pada diri kita sendiri. 



Share:

7 Sikap Negatif Penyebab Kegagalan Meraih Sukses



Apapun karakter yang ada di diri kita tentu akan sangat mempengaruhi perjalanan kesuksesan kita. Banyak kegagalan yang datang karena buruknya karakter. Orang-orang yang berkarakter negatif akan mudah terjerat ke lumbung kegagalan . Sayangnya orang-orang semacam ini justru sulit mengakui kekurangan dan kelemahan karakternya sendiri. Ini sebabnya sehingga seringkali membuat mereka terjebak ke dalam kegagalan serupa.

Orang yang bersikap negatif biasanya akan menuding hal-hal diluar dirinya sebagai sumber masalah yang menimpahnya. Mereka mendasarkan sikap buruknya pada keadaan, didikan orangtua, keterbatasan diri, atau bahkan orang lain. Padahal kita tak bisa menyalahkan apapun atau siapapun atas sikap negatif kita sendiri. Kitalah pihak yang bertanggung jawab seutuhnya atas diri kita, pilihan kita dan sikap kita. Bukan orangtua, keadaan atau orang lain. Dalam beberapa hal semua orang pasti mempunyai keterbatasan. Dan kita memahami serta menerima semua itu. Sebaik apapun keadaan, kita masih bisa menemukan alasan untuk bersikap negatif. Sebaliknya juga seburuk apapun keadaan, kita masih bisa menemukan cara untuk bersikap positif. Pilihan selalu ada dalam genggaman kita.




Ada beberapa sikap negatif kerap menyebabkan kegagalan. Dan jika sikap-sikap ini terus dipelihara dalam diri kita, maka masa depan kita yang menjadi taruhannya. Berikut ini akan penulis ulas akan sikap-sikap negatif tersebut, diantaranya yakni :

1. Gegabah

Apakah kita termasuk orang yang gegabah? Atau pernah mengalami kegagalan karena sikap gegabah? Gegabah adalah sikap berani yang berlebihan, sehingga menyebabkan kurangnya kehati-hatian. Biasanya orang yang gegabah punya jalan pikiran pendek. Mereka sering mengambil keputusan tergesa-gesa dalam bertindak, karena tanpa melewati proses pertimbangan yang panjang. Orang-orang yang gegabah sering menyesal setelah menerima dampak dari tindakan sikapnya itu. Orang-orang ini lebih dikuasai perasaan daripada logika.

2. Manajemen Emosi yang Buruk

Banyak orang terjebak di jalan kegagalan karena tak bisa mengelolah emosi dengan baik. Ketika menghadapi masalah, mereka mudah marah dan enggan menjelaskan masalah apa yang sedang dihadapi. Dengan emosi yang tidak stabil itulah akhirnya membuat mereka menghindarinya. Karena tak jarang, orang-orang disekitar yang akan kena imbas dari emosinya yang buruk.
Meskipun setiap orang pernah mengalami emosi-emosi negatif, namun tidak harus dipendam. Karena suatu saat emosi-emosi yang terpendam itu seketika akan meledak. Demikian juga terhadap emosi yang tidak di tata dengan baik, akan menimbulkan tindakan-tindakan di luar kontrol.

3. Cepat Marah

Terkadang dengan membuat kekeliruan kecil saja, orang-orang bisa langsung cepat marah berlebihan kemudian melampiaskan kemarahannya pada diri sendiri bahkan terhadap orang-orang disekitar. Oleh sebab itu berhati-hatilah karena amarah bisa menjadi sikap negatif yang sangat berbahaya bagi perjalanan kesuksesan.
Disini, kita harus pandai-pandai mengelolah amarah. Larena marah bisa merusak sebuah hubungan. Amarah yang tak terkendali bisa mengakibatkan persoalan kecil menjadi besar.

4. Ragu-ragu

Banyak orang terbelenggu dengan keraguannya sehingga sulit melangkah. Orang-orang semacam ini tidak pernah yakin bahkan terhadap dirinya sendiri. Biasanya untuk mengambil satu sikap atau tindakan mereka akan meminta pertimbangan dari orang lain. Sikap negatif ini hanya akan melahirkan sikap-sikap negatif lainnya seperti kurang percaya diri, lamban, dan tidak punya pendirian.
Percayalah pada kemampuan diri sendiri. Hargai setiap keunikan dan kelebihan yang kita miliki dan tak perlu merasa inferior. Jika ingin sukses, kita harus yakin bahwa kita mampu dan layak sukses. Kita tidak harus menjadi seorang yang jenius atau kaya untuk membangun kesuksesan. Kita hanya perlu yakin bahwa harapan akan terwujud.




5. Angkuh, Mudah Berpuas Diri

Biasanya saat harapan mulai terwujud, akan datang lagi sikap alami yang sangat membahayakan yakni berpuas diri. Padahal berpuas diri tidak akan mendatangkan kesuksesan optimal.  Justru ketidakpuasanlah yang akan mendorong kita untuk menemukan kesuksesan maksimal. Kita bisa bercermin dari orang-orang yang telah berhasil terdahulu. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang telah diraih. Inilah yang mendorong mereka untuk menemukan cara-cara kreatif dalam berinovasi. Kepuasan diri yang tak terkendalikan akan mengarah pada kesombongan. Sementara kesombongan akan menghalangi kita dalam mencoba menemukan hal-hal baru. Sikap semacam ini hanya merusak tatanan sesuksesan yang hampir sempurna kita bangun. Jika kita orang angkuh, tak ada waktu lagi untuk menunda perubahan diri. Segera hentikan kesombongan kita jika memang benar-benar ingin sukses maksimal.

6. Menggampangkan segala Urusan

Sebesar apapun bakat dan potensi yang kita miliki, akan sia-sia jika tak menganggapnya penting. Potensi yang kita miliki harus mendapatkan apresiasi, terlebih diri sendiri. Inilah yang menjadi bekal utama kita dalam mencapai kesuksesan. Jika menganggap remeh dengan yang kita miliki, sudah pasti kitapun akan menganggap remeh segala yang akan kita capai. Pada kenyataannya, tidak menganggap penting suatu urusan akan banyak menyebabkan kegagalan. Misalnya, tidak menganggap penting relasi bisnis karena dinilai kurang potensial.

Jika kita termasuk orang yang gemar menggampangkan urusan, kita patut waspada. Sikap ini justru dapat melemahkan diri sendiri. Menggampangkan urusan juga mengakibatkan kita menjadi pribadi yang sombong dan cepat berpuas diri. Padahal, kesombongan adalah penyakit hati paling ganas yang dapat menumbangkan kesuksesan.

7. Minder, Merendahkan Diri Sendiri

Banyak orang akhirnya bergumul dengan kegagalan karena sikap rendah diri. Mereka rela menenggelamkan ide-ide dan karya-karyanya hanya karena merasa apa yang mereka ciptakan tak mempunyai arti. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Orang-orang dengan tingkat kepercayaan diri rendah selalu membutuhkan orang lain disampingnya. Orang-orang ini selalu membutuhkan dukungan orang lain bahkan untuk menentukan langkah-langkah terkecilnya sekalipun. Orang-orang ini butuh kehadiran orang lain untuk memotivasinya, meyakinkan bahwa setiap langkah yang diambilnya tepat. Mereka terlalu takut berbuat salah, terlalu takut apa yang dilakukannya akan menuai kritik maupun cemoohan dari orang lain.

Apakah Anda termasuk orang yang kerap merendahkan diri sendiri? Jika iya, hilangkan saja. Sikap ini hanya akan menggerogoti pikiran maju yang Anda miliki. Sekaligus berakibat pada kecilnya kesuksesan yang Anda miliki. Dekatkan diri pada orang-orang yang gemar memberikan dukungan bukan sebaliknya.

Itulah Sikap-sikap negatif yang membahayakan kesuksesan kita. Jika kita cermati, sebenarnya kita sendirilah yang menciptakan sikap-sikap itu. Mereka lahir dari pikiran dan perasaan kita sendiri, bukan dari lingkungan ataupun orang lain. Sikap-sikap negatif itu mustahil hilang atau berubah menjadi sikap positif jika bukan kita sendiri yang menghilangkan atau mengubahnya. Jika keadaan yang kita alami terus menerus membuat kita kecewa, sudah saatnya melakukan perubahan sikap. Toh, kita bisa memetik hikmah sebanyak-banyaknya dari kegagalan dialami. Hambatan besar yang membentangi kita dari impian pun tersingkirkan.

Kita mestinya mencintai perubahan, senyaman apapun kita dengan sikap negatif yang melekat pada diri. Beberapa orang memang malas mengubah sikap, padahal perlu diketahui perubahan merupakan cara mengembangkan pertumbuhan pribadi. Kesediaan untuk berubah akan mengeluarkan kita dari kebiasaan buruk. Kebiasaan baru yang lebih baik pun akan segera kita jalani. Itulah mengapa, menolak perubahan berarti menolak kesuksesan.



Share:
Copyright © Carbebosnecess | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com