KONFLIK Dengan Sahabat Jangan Dihindari



Sahabat pengunjung,.! Pada artikel sebelumnya penulis sudah pernah membahas tentang perbedaan sahabat dengan teman. Dan pada kesempatan ini penulis mengangkat topik Konflik dengan sahabat jangan dihindari. Mungkin pembaca sekalian merasa topik ini kurang menarik atau mungkin dianggap alay, kurang berbobot. Namun perlu diketahui tulisan ini akan memberi pencerahan pada pembaca sekalian dalam mengetahui jika terjadi konflik antara Anda dengan teman ataupun sahabat. Sebab, penulis yakin bahwa setiap orang pasti pernah mengalami 
konflik dengan teman atau sahabatnya sendiri, entah sekecil apapun konflik yang ditimbulkan.
Lantas, bagaimana penjelasannya? Harap Anda dapat membacanya sampai selesai.

Bila Anda berkonflik dengan sahabat? Satu hal yang perlu diketahui bahwa konflik dengan sahabat itu jauh lebih rumit dibanding dengan konflik dengan teman. Mengapa, demikian? Sebab, sahabat lebih dekat daripada teman. Baik secara personal maupun psikologis. Maka, saat konflik dengan sahabat, Anda akan terus memikirkannya bahkan tidak jarang hingga strees. Padahal saat Anda berkonflik dengan teman, Anda tidak ambil pusing apakah hubungan pertemanan akan tetap dipertahankan atau berakhir. Konflik dengan teman tidak sampai menimbulkan beban psikologis berat.




Bukankah konflik itu dapat menghancurkan hubungan persahabatan antara Anda dengannya? Bila salah mengambil langkah atau pilihan dalam upaya menyelesaikan konflik, pasti persahabatan Anda akan kandas. Namun, bila Anda mampu berpikir terbuka dan mau menerima beragam pilihan solusi, maka konflik dengan sahabat justru akan semakin membuat hubungan bertambah dekat. Inilah salah satu manfaat dahsyat dari konflik dengan sahabat, yakni mempererat jalinan persahabatan. Oleh karena itu, jangan hindari konflik dengan sahabat, tetapi kelola sebaik mungkin.

Berikut ini penulis berbagi manfaat konflik dengan sahabat yang akan membuat hubungan persahabatan menjadi semakin erat.

Pertama, Dengan adanya konflik, Anda dapat mengungkapkan rasa kecewa atau isi hati. Salah satu manfaat konflik dalam persahabatan ialah sebagai media mengungkapkan kekecewaan terhadap sahabat. Bila Anda yang memulai, usahakan konflik dijadikan ajang menyadarkan sahabat Anda atas sikapnya yang tidak berkenan dihati. Dalam konteks ini, ada pepatah mengungkapkan "Lebih baik terbuka daripada semakin terluka" atau "Lebih baik jujur meski itu menyakitkan daripada berdusta".

Mengapa konflik dapat menjadi ajang untuk mengungkapkan rasa kecewa? Sebab, saat bertengkar, baik Anda ataupun sahabat Anda akan saling merasa kesal, sedih, marah atau bahkan malu. Semua perasaan itu bercampur di dalam hati sehinggamenimbulkan kegundahan. Kondisi itulah yang membuat kalian dapat saling mengungkapkan rasa kecewa atas sikap masing-masing.

Didalam mengungkapkan rasa kecewa pada sahabat, pasti ada rasa tidak enak. Sebab, sahabat adalah orang yang sangat dekat dengan Anda. Banyak orang lebih memilih memendam rasa kecewa terhadap sahabatnya daripada mengungkapkan secara terbuka. Mereka mengira mengungkapkan kekecewaan akan merusak hubungan. Padahal, pandangan yang demikian itu sangat keliru. Justru disaat sedang berkonflik dimana Anda sampai merasa kesal, marah atau sedih disitulah kesempatan terbaik mengungkapkan rasa kecewa kepada sahabat. Dengan demikian kalian akan merasa lebih dekat satu sama lain karena sama-sama menyadari kekhilafan masing-masing.




Mengungkapkan rasa kekecewaan pada sahabat dapat mengobati kesedihan dalam hati. Jadi, bila ada cara untuk meluapkan kegundahan dan menghilangkan rasa sakit hati, mengapa Anda harus memendam rasa kecewa kepada sahabat? Berpikirlah terbuka bahwa lebih baik jujur dari pada memendam kecewa. Dengan berkata jujur, kalian akan sama-sama menyadari kekurangan masing-masing.

Kedua, Mendorong kearah introspeksi diri. Dalam persahabatan, introspeksi diri sangatlah perlu dilakukan. Dengan menginstrospeksi diri, baik Anda maupun sahabat Anda sama-sama mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalian akan tahu sifat dan karakter yang dapat merusak persahabatan. Begitu pula kepribadian yang membangun. Introspeksi juga akan membuat kalian tidak saling menyalahkan satu sama lain. Maka, janganlah hindari konflik dengan sahabat bila memang harus terjadi. Hanya saja, hindari pula membuat-buat atau mengada-adakan konflik. Patut disadari bahwa konflik akan mendorong Anda melakukan introspeksi diri sehingga dapat menyadari bahwa ada banyak hal yang perlu diperbaiki dalam persahabatan.

Ketiga, Dapat mengukur kedekatan. Manfaat lain dari konflik dalam persahabatan adalah dapat mengukur sejauh mana kedekatan Anda dengan sahabat Anda. Dalam hal ini, kedekatan kalian diukur dari bagaimana Anda berbaikan dengan sahabat saat berkonflik. Jadi, kedekatan itu bukan diukur dari seberapa sering konflik terjadi, akan tetapi seberapa banyak kalian berbaikan.

Demikianlah beberapa manfaat dari konflik dengan sahabat yang dapat penulis berbagi pada pembaca sekalian. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa konflik dengan sahabat jangan dihindari, melainkan dihadapi secara cerdas dan bijaksana. Hanya dengan cara itulah hubungan persahabatan kalian akan lebih dekat dan erat. Sikap cerdas dan bijak adalah kunci utama menikmati manfaat-manfaat dari konflik dalam persahabatan. Kedua sikap tersebut diwujudkan dengan mau membuka mata terhadap pilihan-pilihan hidup di depan Anda, sehingga tidak saling menyalahkan melainkan mengintrospeksi diri.




Share:

SAHABAT DAN TEMAN ITU BERBEDA



Anda pasti punya teman atau sahabat,bukan? Di dunia ini tak seorang pun yang bisa hidup seorang diri tanpa teman atau sahabat. Di usia yang masih remaja, Anda pasti memiliki teman atau sahabat. Dalam hal ini, teman dapat berasal dari lingkungan sekolah, keluarga, tetangga dekat dan masih banyak lagi. Memiliki teman tentu sangat menyenangkan,karena kita dapat bercengkrama, bermain, berbagi cerita serta bertukar pengalaman dan pengetahuan. Teman atau sahabat akan membuat hidup kita lebih meriah alias tak pernah sepih dari canda dan tawa. Namun hubungan dengan teman tak selamanya berjalan mulus. Artinya ada masa dimana hubungan dengan teman mengalami fase ketidakharmonisan. Penyebabnya tentu sangat beragam, bisa hanya hal sepele, salah paham atau sejenisnya. Satu hal yang pasti, fase-fase kurang keharmonisan tersebut sering membawa pada konflik atau pertengkaran yang berujung pada permusuhan.

Masalah dengan teman adalah wajar dan lumrah. Harus di ingat, bahwa setiap orang pasti mempunyai masalah. Bila sedang berkonflik dengan teman, itu berarti Anda sedang ditimpah masalah. Lalu, adakah cara atau solusi untuk mengatasi masalah dengan teman? Tentu saja ada dan bahkan ada banyak pilihan yang dapat Anda tempuh sebagai jalan keluarnya.  Namun, sebelum membahas tentang ragam pilihan solusi atas masalah-masalah dalam pertemanan atau persahabatan yang mungkin menimpah Anda, ada baiknya terlebih dahulu penulis mengajak Anda mengenal perbedaan antara teman dan sahabat, biar kedepannya Anda tau pasti mana teman dan mana sahabat.
Dari bahasan diatas Anda tentu sudah tahu bahwa teman itu berbeda dengan sahabat. Atau bisa dikatakan bahwa teman dan sahabat adalah dua orang yang berbeda. Seorang teman belum tentu menjadi sahabat, tapi seorang sahabat sudah pasti menjadi teman. Artinya sahabat lebih kompleks dan lebih dekat daripada teman.




Nah, tugas Anda sekarang adalah coba hitung berapa banyak teman yang Anda miliki di luar sana, baik di sekolah, tempat kerja, lingkungan masyarakat, suatu komunitas ataupun organisasi? Selanjutnya, hitung pula sahabat yang Anda miliki. Pada umumnya, teman itu lebih banyak dari pada sahabat. Setiap orang biasanya memiliki banyak teman, tetapi hanya memiliki sedikit sahabat. Ini adalah konsekuensi dari suatu hubungan dalam persahabatan. Sebab tidak semua teman layak disebut sahabat.

Lantas, bagaimana cara membedakan antara teman dan sahabat?

Pertanyaan ini mungkin membuat Anda masih bingung, atau bisa jadi Anda belum mengetahui yang sebenarnya. Nah, bagi Anda yang masih bingung berikut ini akan diuraikan beberapa tips yang dapat memberi Anda pencerahan sebagai penjelasannya.

Pertama, dari segi sifat. Biasanya, seorang teman memiliki sifat menjaga citra, cuek, atau bahkan cenderung bersikap dingin terhadap Anda. Adapun seorang sahabat akan selalu bersikap bangga dan apa adanya terhadap Anda. Inilah perbedaan mencolok antara teman dan sahabat sebagaimana pertanyaan diatas. Sebagai contoh, seorang teman saat berbicara pasti membahas hal-hal yang dianggap perlu. Selain itu, teman biasanya merasa sungkan bila harus bercanda karena takut membuat Anda tersinggung. Berbeda dengan sahabat, Anda justru akan dibuat tertawa terbahak-bahak olehnya. Seorang sahabat tak pernah segan untuk bercanda dan akan berbicara apa adanya tanpa harus takut menyinggung perasaan Anda. Jadi, bila seseorang termasuk tipe pertama, maka ia hanyalah teman. Namun, bila termasuk tipe kedua, berarti ia adalah sahabat Anda.

Kedua, dari segi eksistensi atau kehadiran. Untuk membedakan mana teman dan mana sahabat ialah melihat kehadirannya saat dibutuhkan. Manakala Anda benar-benar butuh teman berbagi, lihatlah apakah ia selalu ada di sisi Anda dan siap mendengarkan perasaan Anda atau tidak? Banyak orang percaya bahwa teman itu hanya hadir saat ia membutuhkan atau ada keperluan. Bila tidak punya keperluan, ia akan menjauh. Namun, sahabat tidak demikian. Sahabat akan selalu ada di dekat Anda, baik merasa butuh maupun tidak. Bahkan, sahabat akan selalu ada saat Anda sedih, berduka atau Anda dalam keadaan terpuruk sekalipun.




Ketiga, dari segi manfaat. Perbedaan antara teman dan sahabat juga dapat dilihat dari segi manfaat. Artinya, Anda dapat mengetahui ia adalah teman atau sahabat saat Anda membutuhkan pertolongan. Biasanya seorang teman yang diminta tolong akan mengajukan berbagai alasan untuk menolak atau menunda permintaan Anda. Adapun sahabat tidak demikian. Sahabat akan selalu ada dan siap kapan saja untuk membantu Anda.

Keempat, dari segi kuantitas atau jumlah. Perbedaan signifikan antara sahabat dan teman juga dapat dilihat dari segi kuantitas. Ingatlah bahwa sebanyak apapun teman Anda, mereka belum tentu sahabat Anda. Jadi, ciri utama teman dalam kategori ini adalah sangat banyak jumlahnya, sedangkan sahabat hanya bisa dihitung dengan jari. Di antara seratus teman yang Anda miliki, mungkin hanya satu atau dua yang benar-benar merupakan sahabat Anda. Meskipun sedikit, keberadaan sahabat jauh lebih bermanfaat daripada teman yang jumlahnya banyak.

Kelima, dari segi pemecahan masalah. seorang teman atau sahabat juga dapat dilihat saat  memberikan solusi atau jalan keluar atas masalah Anda. Biasanya, saat Anda memiliki masalah, ia akan bercerita kepada temannya untuk meminta saran terhadap masalah Anda. Teman lebih sering menawarkan bantuan yang hanya bersifat normatif atau menghibur. Dengan kata lain, ia hanya memberikan saran yang bersifat basa-basi, tetapi enggan membantu Anda secara praktis. Berbeda dengan sahabat yang akan sekuat tenaga membantu Anda keluar dari masalah. Sahabat tidak hanya bicara, tetapi juga memberi solusi riil terhadap masalah yang menimpa Anda. Bahkan, sahabat rela turun tangan langsung untuk membantu mengatasi masalah Anda semaksimal kemampuannya.

Keenam, teman suka memuji sedangkan sahabat lebih senang mengolok-olok. sepintas hal ini memang aneh, tetapi demikianlah faktanya. Banyak orang suka memuji orang lain. Pujian dari seorang teman biasanya hanya bersifat pura-pura demi menarik perhatian Anda.  Berbeda dengan sahabat yang tak suka memuji, melainkan selalu berkata jujur dan apa adanya. Bila Anda memang melakukan kesalahan, sahabat akan langsung menegur dan menasehati Anda. Adapun teman biasanya akan memprovokasi dan cenderung membenarkan perbuatan Anda yang keliru tersebut.

Itulah beberapa perbedaan mendasar antara teman dengan sahabat. Dari penjelasan diatas, Anda tentu sudah memahami siapa teman dan siapa sahabat. Mulai sekarang, hitunglah teman Anda kemudian tentukan mana yang termasuk sahabat Anda. Jangan beri perlakuan sama antara teman dan sahabat, karena keduanya memang berbeda.



Share:

Anda Tidak Bisa Berpikir Positif Fatal Dalam Hidup



Ada banyak hal yang membuat orang gagal dalam menentukan pilihan-pilihan hidup. Mereka enggan membuka diri terhadap berbagai opsi hidup. Salah satu yang membuat efek fatal adalah tidak bisa berbipikir positif. Bagaimana mungkin berpikir positif sedangkan pilihan Anda sudah terpenjara oleh satu pilihan. Tidak ada orang fanatik yang mau menerima hal-hal baru dari luar. Fanatisme secara pasti menutup diri dari hal-hal diluar keyakinannya. Dalam konteks ini, Anda tidak akan berpikir jernih dan positif. Sebab, Anda akan cenderung memandang berbagai pilihan lain itu buruk dan hanya memandang pilihan Anda sendiri yang terbaik.

Berpikir positif sangat penting dalam meraih kesuksesan. Bahkan dalam menghadapi masalah hidup, berpikir positif adalah kunci untuk menemukan jalan keluar dari masalah. Tanpa berpikir positif, mustahil Anda menemukan solusi jika terhadap permasalahan apapun. Sebab berpikir positif dapat menghancurkan tembok pemisah antara tidak bisa dengan bisa.
Dengan berpikir positif, Anda yang awalnya tidak mampu menjadi bisa. Dengan kata lain, berpikir positif dapat mengantarkan Anda dari nothing menuju something. Dengan berpikir positif, Anda akan mampu menyelesaikan setiap masalah hidup. Berpikir positif adalah langkah tepat untuk mencapai kesuksesan karena dapat menghindarkan diri Anda dari membuang-buang waktu dan energi untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bukankah berlarut-larut dalam masalah dan enggan mencari solusi pemecahannya adalah tidak bermanfaat sama sekali? Waktu Anda menjadi terbuang sia-sia dan energi Anda akan habis percuma. Seharusnya Anda harus menjadi sukses, tetapi Anda malah terus hanyut dalam keterpurukan.

Berpikir positif akan mendatangkan kebaikan sehingga berbagai kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya berpikir negatif hanya akan mendatangkan hal-hal buruk dalam hidup Anda. Bila selama ini Anda termasuk orang yang berpikiran negatif, jangan khawatir karena pikiran itu masih bisa diperbarui. Meskipun pola pikir Anda dipenuhi oleh hal-hal negatif, seperti pesimis, putus asa, gampang menyerah serta ragu untuk melangkah Anda dapat mengubah semua mind set itu menjadi positif. Tentu saja, untuk beralih pada mind set positif, Anda harus berjuang ekstra keras. Jika enggan berusaha, Anda akan tetap berada di dalam lumpur keterpurukan sehingga selalu dijauhi kesuksesan.




Salah satu penyebab Anda tidak bisa berpikir positif adalah enggan membuka mata terhadap berbagai pilihan hidup. Dengan kata lain Anda menutup mata dengan segala yang datang dari luar. Anda hanya menuruti nafsu pada satu pilihan yang belum tentu terbaik. Bila tak mampu membuka mata terhadap dunia luar maka Anda tidak akan bisa berpikir positif. Disinilah kunci untuk keluar dari berpikir negatif dan masuk pada pemikiran positif. Anda harus menerima fakta bahwa dalam hidup ini ada banyak pilihan yang mesti dipilih bukan hanya satu.
Berpikir positif memiliki banyak manfaat. Sebab, dengan berpikir positif, Anda memerintahkan otak untuk memikirkan yang baik-baik. Sehingga bisa menciptakan semangat dan optimisme di dalam diri. Dengan berpikir positif Anda yang tidak diterima di universitas favorit pantang bersedih. Anda masih bisa menempuh pendidikan di universitas biasa yang tak kalah baiknya. Pikiran positif akan membawa Anda memiliki sikap optimis untuk keluar dari segala masalah.  Jadi, masihkah Anda menjauhi pikiran positif dengan menutup mata terhadap berbagai pilihan hidup dihadapan Anda?

Berpikir positif akan membuat Anda terhindar dari berbagai penyakit. Dibawah ini ada beberapa manfaat dari "Berpikir positif" untuk kesehatan fisik dan mental yang belum banyak diketahui orang, yakni :

  1. Berpikir positif dapat mengelolah strees dengan baik sehingga Anda akan terbebas dari ancaman gangguan kejiwaan.
  2. Jiwa dan raga Anda akan menjadi sehat.
  3. Membuat Anda lebih berprestasi dalam hidup baik di sekolah, lingkungan masyarakat maupun organisasi.
  4. Memiliki banyak teman karena Anda banyak menebar kebaikan.
  5. Membuat Anda mampu mengatasi masalah dengan tepat.
  6. Terhindar dari sikap ceroboh karena memiliki solusi serta pertimbangan dari segala aspek yang tepat.
  7. Membuat hidup Anda lebih terarah dan fokus serta optimis menjalani hidup dengan baik.
  8. Menjadikan Anda orang yang bersyukur dengan menjadikan kelebihan sebagai kekuatan.
  9. Menjadikan Anda pribadi yang pemberani, yakni berani mengambil resiko atas pilihan.
  10. membuat Anda pantang menyerah, yakni saat terjatuh Anda berusaha bangkit hingga berhasil.
  11. Selalu lapang dada, yakni lebih sabar, pantang kecewa, tidak menyesal sedikitpun ketika ditimpah masalah.
  12. Dapat menjaga kesehatan jantung, tekanan darah dan lain-lain.


Itulah sejumlah manfaat bagi kesehatan mental dan fisik jika Anda selalu berpikir positif. Setelah mengetahui berbagai dahsyatnya dari berpikir positif, masihkah Anda tutup mata terhadap berbagai pilihan hidup dihadapan Anda? Ingatlah bahwa menutup mata dari pilihan-pilihan hidup adalah penyebab utama Anda tidak bisa berpikir positif.



Share:
Copyright © Carbebosnecess | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com