Anda adalah seperti apa yang Anda pikirkan. Begitu bunyi kutipan sebuah ungkapan populer yang menggambarkan kekuatan pikiran. Ungkapan ini mengandung arti bahwa pikiran memiliki pengaruh besar terhadap apapun yang terjadi pada diri kita. Siapapun dan apapun kondisi yang kita rasakan saat ini, merupakan hasil dari apa yang kita pikirkan. Jika kita berpikir bahagia, kebahagian itulah yang akan nantinya kita rasakan. Jika kita berpikir tidak layak dihormati, tidak layak dihargai maka seperti itulah kita. Jika kita berpikir mampu melakukan sesuatu, kita akan benar-benar mampu melakukannya. Sebaliknya jika kita berpikir tidak mampu melakukan sesuatu, kita pun benar-benar tidak mampu melakukannya.
Pikiran memang sangat berpengaruh secara menyeluruh pada diri manusi, artinya apa yang ada dalam pikiran kita mempengaruhi kondisi tubuh dan mental kita. Dalam hal fisik, pikiran dapat memunculkan reaksi nyata pada tubuh. Ia bisa membuat tubuh terasa bugar atau malah sebaliknya. Dengan pikiran juga bisa membantu menyembuhkan penyakit atau juga malah memperparahnya. Sementara itu dalam hal psikis, pikiran kita bisa mempengaruhi perasaan, bisa mempengaruhi harga diri, mempengaruhi kepercayaan diri dan mempengaruhi kondisi jiwa.
Pengaruh pikiran terhadap fisik atau tubuh sudah banyak dibuktikan lewat berbagai penelitian ilmiah. Para peneliti di dunia kedokteran dewasa ini telah menemukan suatu kenyataan bahwa pikiran seseorang berhubungan erat dengan kesehatan fisik yang dimilikinya. Fungsi otak kita adalah mengatur produksi berbagai senyawa kimia yang mampu memulihkan kesehatan diri. Jika pola berpikir kita negatif, maka otak kita tidak akan memproduksi zat-zat kimia yang dibutuhkan tubuh untuk memulihkan diri. Pola berpikir yang positiflah yang membuat otak bisa memproduksi zat-zat kimia tersebut.
Berpikir Positif Vs Berpikir Negatif
Fakta tentang kekuatan pikiran seperti disebut diatas tentunya memberi pemahaman yang sangat berguna bagi kita. Kita tahu segala sesuatu sejatinya bersumber dari pikiran kita sendiri. Oleh karenanya kita harus hati-hati memberi asupan kedalam pikiran. Jika kita ingin mendapat manfaat positif, satu-satunya jalan kita harus memberi asupan positif bagi pikiran. Kita harus mulai membangun pola berpikir positif, bisa dibayangkan ketika pola berpikir positif sudah kita miliki, dampaknya tentu akan sangat baik. Pikiran positif akan membawa kita pada kebahagiaan, kesuksesan, ketenangan dan hal-hal positif lainnya.
Lallu, apa yang dimaksud berpikir positif itu? Berpikir positif adalah berpikir hanya yang baik tentang keadaan atau tentang seseorang. Kita memasukkan pikiran-pikiran, kata-kata dan gambaran-gambaran yang positif. Berpikir positif bukan berarti semua hal yang salah menjadi baik. Namun kita berusaha menemukan pelajaran dari setiap masalah yang ada. Pelajaran itu pada gilirannya bisa kita gunakan untuk merencanakan masa depan. Jadi, dapat disimpulkan berpikir positif adalah memfokuskan diri kita pada sisi positif dan mengabaikan yang negatif.
Orang yang berpikir positif selalu fokus mencari jalan keluar dari suatu masalah. Ia menghadapi segala sesuatu dengan tenang kemudian dipahami secara positif. Ia terus berpikir seperti itu, apapun pandangan orang lain dan pengaruh yang ada, ia terus berusaha sekuat tenaga menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Kebalikan dari berpikir positif adalah berpikir negatif. Berpikir negatif adalah pola atau cara berpikir yang lebih condong pada sisi negatif dibanding sisi positifnya. Karena sisi negatif lebih dominan, tidak heran jika cara berpikir seperti ini dipenuhi prasangka, ketidakpercayaan, kecurigaan, dan kesangsian. Ketika kita berpikir negatif, kita merangsang akal untuk fokus pada hal-hal negatif. Pada waktu bersamaan hal positif akan dikesampingkan. Pikiran tidak bisa fokus pada dua hal yang bersamaan. Jika kita memiliki fokus pada hal negatif, maka sisi positif akan terabaikan. Begitu pula sebaliknya.
Satu kejadian bisa disikapi berbeda tergantung cara berpikirnya, apakah menggunakan cara berpikir negatif atau positif. Tentunya keduanya memiliki dampak yang berbeda. Saat ada tetangga yang memberi suatu hadiah misalnya tentu ini adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir negatif, bisa saja muncul rasa curiga. Dampak dari pola berpikir seperti ini kembali kepada diri kita sendiri. Sebaliknya, jika kita berpikir positif maka kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur. Dengan berpikir positif hidup akan menjadi baik, karena kita memandang sesuatu dari sisi yang baik.
Pikiran itu seperti magnet, memiliki sifat menarik energi yang sejenis. Saat berpikir positif, kita sedang mengeluarkan energi positif. Maka hal-hal yang positif yang akan tertarik. Sebaliknya jika kita berpikir negatif, kita sedang mengeluarkan energi negatif dan hal-hal yang negatiflah yang akan tertarik.
0 komentar:
Post a Comment