Media Informasi Penyebab Membuat Pikiran Negatif
Seorang tokoh agama terkemuka pernah menyebut televisi sebagai "Layar Setan". Saat itu ia berbicara tentang waktu yang terbuang percuma dan bagaimana kebanyakan orang menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat dan berbahaya. Sempat saya berpikir dan mencari tau lebih lanjut maksud perkataan Layar Setan tersebut. Alhasil saya menyadari bahwa Sang pencipta jagad raya memberi kita akal agar digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. dengan akal kita diperintahkan banyak berpikir tentang penciptaan langit dan bumi. Dengan akal pula kita diharapkan dapat semakin dekat kepada-Nya. Tetapi ternyata ada orang yang menjadikan akal yang luar biasa ini untuk kejahatan.
Kita lihat siaran televisi menayangkan para artis yang erotis. Tujuannya tentu mengumbar syahwat, menjadikan masyarakat, terutama kaum remaja terjerumus ke lembah perzinaan. Lebih lanjut ia berkata, "kalaupun ada berita, bahasa yang digunakan bersifat negatif dan membuat orang yang menyaksikan merasa pesimis. Selain itu televisi mempengaruhi dan menakut-nakuti masyarakat. Sajian iklan dan musik yang sangat mempengaruhi masyarakat dan mendatangkan kehidupan yang ironis. Hal ini terbukti secara ilmiah. Dan ia berkata, "Bahasa kita menjadi negatif dan menyedihkan gara-gara layar laknat itu. Selaku tokoh agama aku berkewajiban mengingatkan masyarakat akan bahayanya".
Ini contoh sederhana bahwa media informasi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemirsanya. Sebagian besar program yang disajikan hanya fokus pada masalah pengaruh seksualitas. Hal itulah yang membuat seseorang betah menyaksikannya berlama-lama.
Saya punya teman yang taat beragama. Ia memutuskan untuk tidak menghadirkan televisi ke rumahnya. Ketika saya tanya, "Mengapa anda lakukan itu?" Ia menjawab, "Karena terlalu banyak hal yang tidak bermanfaat di dunia ini, tidak seperti yang kami lihat di masa lalu. Program-program yang mereka sajikan tidak membantu kita mendekatkan diri kepada sang pencipta alam jagad raya ini. Ia menambahkan, "Aku akui ada beberapa stasiun televisi yang menyajikan program bagus dengan menghadirkan para pakar, baik di bidang agama, akhlak, maupun karier. Namun program yang lain sama sekali tidak memotivasi apa-apa. Yang ada hanya mendatangkan kerusakan, buang-buang waktu, mengundang pikiran negatif dan menebarkan pesimisme pada masyarakat. Karena itu aku putuskan untuk tidak menghadirkan televisi di rumahku. Uang yang ada aku gunakan untuk membeli kaset-kaset ajaran agama. Itulah yang bermanfaat bagiku dan anak-anakku". Setelah itu ia mendekati saya dan berkata, "Layar ini sangat berbahaya. Jika tidak ada yang mengawasi, bisa menyebabkan kerusakan diluar sana yang sungguh luar biasa. Maka, bertakwahlah kepada Sang pencipta alam jagad raya ini dalam setiap suguhan orang.
Ini contoh lain tentang kekuatan pengaruh media informasi dan bagaimana ia menjadi penyebab utama lahirnya pesimisme dan pikiran negatif yang membuat seseorang fokus pada hal-hal negatif. Itulah upaya menarik perhatian orang agar terus menyaksikannya. Media informasi menjadi penyebab utama dalam mempengaruhi orang dengan cara-cara yang negatif. Akibatnya pikiran dan konsentrasi terbentuk dengan pola yang serupa.
0 komentar:
Post a Comment