Terkadang seseorang dapat berubah dari sikapnya yang pendiam, taat, ceria dan sebagainya dikarenakan hal yang mempengaruhi dalam pikirannya. Bahkan hal ini tidak semua orang yang dapat mengendalikan rasa ego dalam dirinya. Dalam sisi kehidupan seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam pikirannya untuk bertindak. Salah satunya Ego rendah dengan mengumbar amarah pada orang lain dan memutuskan hubungan pergaulan. Jika anda membicarakan orang lain secara negatif, berarti anda menggunakan ego rendah. Tanpa di sadari anda menularkan ego rendah anda kepada orang lain di sekitar anda. Belakangan ini banyak kita saksikan orang menggunjing orang lain. Sebenarnya ia tampak sebagai orang yang taat beragam, tapi ia menggunjing sesama tanpa ia sadari. Inilah yang saya sebut dengan " ambang bawah sadar" yang mempengaruhi manusia sehingga ia seperti sedang mabuk dan tidak menyadari kelakuannya.
Anda mungkin kenal dengan orang yang rajin beribadah tapi ia juga berjudi dan menggunjingkan orang lain hingga mendatangkan banyak masalah dalam hidupnya. Ego rendah ini mendorong manusia untuk bersaing, buas dan membabi buta. Contohnya banyak sekali. Lihatlah disekitar dan anda akan menyaksikan banyak model manusia. Ego rendah menyulut api permusuhan dan memutuskan hubungan kekerabatan bahkan dengan orang tua atau anak sendiri. Tidak ada kata toleransi dalam kamus hidup orang seperti ini.
Satu ketika saya berjumpa dengan seorang kerabat yang sangat taat beribadah dan kami berbincang panjang lebar disebuah kedai kopi. Saya banyak menerima pengetahuan bermanfaat dari kerabat saya tentang perjalanan hidupnya beribadah dan mengembangkan bisnis. Beberapa hari setelah pertemuan itu ia menghubungi saya menawarkan untuk bertemu. Karena sangat sibuk, saya tawarkan untuk bertemu di malam hari. Ia pun setuju dan kami ketemu. Tidak lama kemudian, ia membicarakan seseorang yang sangat saya hormati. Dalam kesempatan itu ia malah meminta saya untuk berhati-hati dalam berhubungan dengannya karena dinilai penipu paling besar yang ia kenal sepanjang hidupnya. Lalu saya minta ia mengajukan bukti, tapi ia marah. Suaranya mengeras dan kata-kata yang dilontarkan sangat tidak mencerminkan kepribadiannya yang taat beribadah. Saya pun mengakhiri pertemuan itu.
Tiga hari kemudian saya terkejut karena dikunjungi oleh orang yang ia gunjingkan. Orang itu malah menyalahkan saya, karena saya dianggap telah melecehkannya. Dan saya baru sadar bahwa ego rendahlah yang menggerakkan semua. Berkat bantuan yang Maha Kuasa, saya bisa mempertemukan dua orang itu. Saya tenangkan mereka, lalu saya jelaskan konsep ego rendah dan cara ia bertepuk tangan menyaksikan hal-hal negatif terjadi pada setiap orang. Karena itulah tujuannya dari ego rendah, yang dapat membuat hubungan baik menjadi tak harmonis. Hal-hal negatif selalu digunakan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Ini salah satu dampak pikiran negatif, yaitu membuka pintu bagi ego rendah untuk beraksi.
0 komentar:
Post a Comment