Respons Menyerang atau lari - Dampak berpikir negatif


Sebelum saya menjelaskan respon menyerang atau lari, ada baiknya anda menyimak cerita peristiwa yang pernah saya alami waktu itu.

Saat baru pulang dari kerja dan hendak masuk ke halaman rumah, tiba-tiba saya melihat anjing helder coklat besar berlari cepat menuju ke arah saya. Saya tak sempat berpikir dari mana anjing itu datang, dan siapa pemiliknya? Mengapa pemiliknya membiarkan berkeliaran begitu saja? Bukankah itu melanggar hukum dan pemiliknya bisa di penjara? Intinya saya tidak sempat berpikir apapun. Saya serasa terbang dan reflek melompat secepat kilat, kemudian berada di atas tembok pagar yang cukup tinggi. Dari atas tembok tinggi saya memandang anjing itu. Tidak lama kemudian saya melihat seorang perempuan datang tergopoh-gopoh dari sebuah rumah sebelah sekitar tempat itu, Ia berkata "Jangan takut,.! Ini anjing pintar milik saya. Ia datang untuk mengucapkan selamat datang kepada anda dan ingin bermain-main bersama anda. Saya marah besar pada perempuan itu karena menyepelekan peristiwa yang baru saja terjadi. Saya loncat ke tembok lebih tinggi lagi dan bertanya, "Boleh aku tahu siapa anda?" Ia menjawab, "Aku tetangga baru anda. Dan ini anjingku, Molly namanya. Ia suka bermain dengan orang lain. "Saya hanya tersenyum karena lidah saya sudah kelu, jantung berdetak seperti suara drum band dan tekanan darah saya naik. Saya berkeringat seperti habis maraton di tengah hari yang panas dan napasku tersendat-sendat. Saya menunggu sampai tetangga itu pulang membawa Molly. Setelah itu saya loncat turun dari tembok dan masuk ke rumah sampai kondisi normal kembali.




Pernahkah anda merasakan peristiwa seperti yang saya alami? Kondisi inilah oleh para pakar disebut keadaan "Menyerang atau lari". Ketika seseorang merasa jiwanya terancam bahaya, baik dalam dunia nyata atau dunia imajinasi, maka akal perasaan yang bertanggung jawab menganalisis dan memahami yang bisa dipikirkan seseorang selain bertahan hidup. Adrenalinnya akan meningkat dan memberi kekuatan luar biasa pada otot-otot dalam tubuhnya, terutama pada otot kaki dan tangan.
Gejala tersebut disertai tekanan darah yang meningkat, detak jantung terpacu cepat, napas terengah-engah serta konsentrasi dan ukuran mata bertambah lebar. Reaksi yang dilakukan untuk melindungi diri adalah menyerang atau lari.

Respon menyerang atau lari disebut juga "kewaspadaan terhadap kelangsungan hidup". Hal ini terjadi ketika kehidupan seseorang terancam. Yang demikian ini tergolong respons positif yang membantu seseorang tetap dapat bertahan hidup. Bayangkan Sang pencipta memberikan kondisi yang demikian kuat ini agar kita bisa melindungi diri dan mempertahankan hidup. Respons tersebut akan bereaksi, baik ketika kita berselisih dengan pasangan hidup atau dengan kawan hingga membuat kita seolah benar-benar menghadapi bahaya.

Respons lari berhubungan dengan rasa takut, sedangkan respons menyerang berhubungan dengan marah. Keduanya dilatar belakangi oleh pikiran negatif yang membuat seseorang berpikir tidak logis dan meledakkan kekuatan yang ada dalam dirinya. Kekuatan ini melampaui segala khayalan tentang sesuatu yang hanya perlu disikapi dan dipelajari dengan bijak hingga dapat dimanfaatkan untuk kemajuan.

Mulai saat ini, sadarilah pikiran anda sebelum bertambah negatif dan menjadikan anda mengambil respons seolah sedang menghadapi bahaya.



Share:

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © Carbebosnecess | Powered by Blogger Distributed By Protemplateslab & Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com
The Hottest Post×