Apa yang dimaksud menumbuhkan diri dari orang lain? Seakan kita menjadi epigon orang lain. Bahkan kalau mau diartikan lebih parah adalah menjadi orang lain. Namun, menumbuhkan diri dari orang lain adalah program pengembangan diri dengan cara terbuka atas kritik dari orang lain, menerima saran dari orang lain, melihat kinerja dan citra diri orang lain, sehingga kita termotivasi untuk semakin sukses, dan mempelajari orang lain untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manusia dan segala masalahnya.
Keterbukaan atas kritik membawa kejumudan diri. Hukum seperti ini alamiah, karena orang yang berani terbuka atas kritik orang lain adalah orang yang gemar memperbaiki apa yang sudah dikerjakannya. Hanya orang yang gemar memperbaiki apa yang sudah dikerjakannya yang dapat merengkuh keberhasilan yang lebih berkualitas. Tidak perduli kritik dan saran tersebut datang, bahwa dari karyawan Anda, jika kritik dan saran tersebut Anda nilai dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja dan hasil pekerjaan Anda, tentu Anda akan menggunakan kritik tersebut untuk menyempurnakannya. Anda akan mencapai titik kualitas yang tertinggi dari apa yang telah Anda kerjakan.
Ketika Anda melihat orang lain bekerja dengan malas-malasan dan Anda melihat hasil kerjanya kurang maksimal, maka Anda akan menuntut diri Anda untuk bekerja lebih keras agar hasil kerja Anda lebih baik dari yang lain. Dilain pihak, ketika Anda melihat dan mempelajari karakter orang lain, salah satu anggota organisasi misalnya, Anda akan menemukan cara bagaimana mengelolanya, menumbuhkan semangatnya dan memotivasinya agar lebih maju dari sebelumnya.
Seorang pemimpin adalah pembelajar sejati. Dia akan menumbuhkan diri dari orang lain agar selalu dapat menyempurnakan kepemimpinannya. Rasa angkuh untuk belajar dari orang lain akan menempatkannyasebagai pemimpin yang macet kreativitas. Hidupnya tanpa inovasi, tanpa kemajuan dan jauh dari keberhasilan, karena kalah bersaing dengan pribadi pemimpin lain yang memiliki keterbukaan untuk belajar dari orang lain.