Kemampuan dalam berkomunikasi menjadi salah satu kunci dalam meraih keberhasilan yang di inginkan. Banyak orang kurang percaya diri dengan kemampuannya berkomunikasi, sehingga apa yang selama ini diharapkan untuk dicapai menjadi sirna. Padahal kemampuan berkomunikasi adalah jalan bagi mereka untuk dapat menjalin hubungan baik dengan para mitra. Selama ini juga kemampuan seseorang berkomunikasi menjadi incaran bagi para pengelola bisnis untuk mengembangkan usahanya dalam persaingan dunia usaha. Strategi semacam ini sampai akhirnya apa yang diharapkan dapat terwujudkan.
Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan pernah mengalami secara langsung, misalnya Anda sedang jalan-jalan disuatu tempat ramai dan Anda tak berniat untuk membeli barang atau produk ditempat itu, Anda hanya sekedar jalan-jalan saja. Tiba-tiba Anda di sapa oleh seseorang dan orang tersebut menawarkan produk jual pada Anda, padahal Anda sendiri tidak bermaksud untuk membeli, namun saat itu disela interaksi Anda menjadi tertarik dengan produk yang ditawarkan orang tersebut hingga akhirnya terjadi transaksi jual beli. Nah, Inilah yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi yang dimiliki seseorang dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan.
Dari contoh kemampuan berkomunikasi diatas masih banyak contoh yang lain untuk dapat memikat perhatian orang terhadap apa yang kita harapkan. Bukan hanya menawarkan produk atau jasa, bahkan juga untuk hal lain agar mereka senang dan tertarik dengan kita. Intinya bagaimana kita mengeksplorasikan kemampuan berkomunikasi kita agar setiap orang yang mendengar terkesan dan menangkap pesan dari apa yang disampaikan.
Kemampuan komunikasi yang baik adalah kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan orang lain dengan tepat. Tepat dalam arti, maksud dan tujuan komunikasi atau pembicaraan tercapai dan terhindar dari berbagai kesalahan. Mengembangkan kemampuan komunikasi sangatlah penting, kenapa? Karena kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik akan membentuk saling pengertian, membutuhkan persahabatan dan memelihara hubungan dengan siapa saja. Sebaliknya, kemampuan berkomunikasi yang buruk akan menimbulkan banyak masalah komunikasi seperti kesalahpahaman sering terjadi, kebencian juga tak jarang muncul, dan itu semua sangat menghambat terciptanya hubungan baik.
Komunikasi dikatakan berhasil apabila timbul saling pengertian, yaitu jika pihak-pihak yang terlibat didalamnya dapat saling memahami pesan-pesan dalam proses komunikasi. Kegagalan komunikasi terjadi jika tidak adanya saling memahami pesan yang disampaikan oleh masing-masing pihak. Sebetulnya Komunikasi sendiri memiliki makna yang luas dan tidak hanya terbatas bahasa lisan, bahkan setiap perilaku dapat menjadi komunikasi jika kita memberi makna terhadap perilaku orang lain atau perilaku kita sendiri. Setiap orang akan sulit untuk tidak berkomunikasi karena setiap perilaku berpotensi menjadi komunikasi untuk ditafsirkan.
Secara garis besar, komunikasi memiliki dua bentuk yakni verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal mencakup komunikasi dalam bahasa lisan, sedangkan nonverbal berupa bahasa gestur atau bahasa tubuh, sikap, emosi dan lain-lain. Oleh karena itu kemampuan komunikasi yang baik ditunjukkan dengan bagaimana seseorang memiliki kemampuan berkomunikasi yang tepat, tepat caranya dan tepat hasilnya. Tepat cara bermakna strategi komunikasi yang dipakai bisa benar-benar mewujudkan tujuan, tepat hasil bermakna pesan yang ditangkap orang lain sesuai dengan yang dimaksudkan. Dengan kemampuan ini seseorang dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan terkait dengan penyampaian pesan dan penerimaan pesan.
Proses interaksi dengan orang lain pasti melibatkan perasaan dan emosi pihak-pihak yang terlibat. Disinilah kecerdasan emosional seseorang berperan. Kecerdasan emosional mendukung seseorang untuk melakukan hal yang tepat dalam berkomunikasi sesuai keadaan emosional orang yang bersangkutan dan lawan bicaranya, sehingga orang tersebut dapat berkomunikasi secara efektif.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif dalam mengelola diri sendiri dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi mencakup empat aspek utama, yakni kemampuan mengenali atau memahami emosi diri, mengelola emosi diri, mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain.
Ada ungkapan berbunyi, "Mengenali diri sendiri adalah puncak dari kebijaksanaan". Memang benar. Kemampuan mengenali diri merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia luas harus dimulai dari diri sendiri. Individu yang ingin menjalin komunikasi sosial dimulai dari diri sendiri. Mengenali diri sendiri juga berarti belajar untuk menilai diri sendiri dengan jujur, pikiran jernih tanpa dibebani prasangka, harapan, ketakutan dan lain-lain.
Mengenali diri sendiri adalah proses dan hubungan timbal balik antara diri sendiri dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari orang terbiasa berhubungan dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Demikian pula halnya dengan belajar mengenali diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan oleh dirinya sendiri, agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini adalah ketrampilan yang harus diasah terus menerus.
Dengan kemampuan mengenali diri sendiri maka kita akan memiliki kemampuan untuk memahami orang lain. Jika kedua kemampuan itu dapat dikuasai dengan baik, maka proses komunikasi dengan orang lain akan berjalan dengan baik dan sukses.