Sejarah telah menunjukkan bahwa para pemenang yang paling dikagumi selalu menghadapi rintangan-rintangan yang sulit bahkan perih sebelum mereka berhasil. Mereka menjadi petarung tangguh yang menolak diri untuk berputus asa atas kekalahan-kekalahan yang mereka alami. Mereka terus bangkit bersemangat hingga terwujudkan impiannya. Inilah cara yang ditempuh oleh banyak orang dalam meraih kesuksesan. Namun banyak pula orang yang mengambil jalan pintas untuk menuju kesana. Mereka cenderung meremehkan waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu yang diharapkan.
Mungkin sudah seringkali kita menemukan fenomena macam itu di sekitar kita. Misalnya saja untuk bisa lolos seleksi menjadi pegawai negeri, orang-orang rela menggelontarkan sejumlah uang demi membeli satu posisi yang di inginkan. Proses kompetisi antar peserta pun akhirnya tak berlaku lagi. Banyak orang melakukan praktek suap membeli demi satu jabatan. Praktek seperti ini masih terus berlangsung dari jaman dulu hingga sekarang ini, bahkan generasi muda pun sudah mulai terjangkit penyakit mematikan ini. Apalagi ditambah trend budaya menyontek hingga membeli kunci jawaban ujian nasional sudah bisa ditemukan di beberapa tingkat sekolah.
Sejatinya, kesuksesan yang diraih melalui jalan pintas tak akan pernah bertahan lama. Kesuksesan semacam ini tak ubahnya seperti kesuksesan semu yang hadir diluar saja. Para peraih kesuksesan ini, hatinya akan terus merasa kosong. Tak ada kepuasan dalam diri mereka oleh karena tak ada perjuangan yang hakiki yang dilakoni. Begitulah kesuksesan yang diraih secara instan, maka akan cepat berakhir secara instan pula.
Jika mau sukses, kita harus bersedia berjuang menghadapi segala rintangan yang datang silih berganti. Karena kemenangan dapat diraih jika kita terus berupaya bangkit meskipun terseok-seok melangkah maju. Oleh karenanya jangan sampai kita patah semangat pasrah menyerah pada kondisi semacam itu dan pada akhirnya impian tak terwujudkan. Justru kesuksesan dapat diraih jika kita tekun.
Harga Sebuah Kesuksesan Adalah Tekun
Kesuksesan abadi tak pernah diraih orang yang berpangku tangan. Jika ingin sukses kita harus bersedia berjuang, bersabar dan berlatih. Mengambil jalan pintas merupakan tanda ketidaksabaran dan disiplin diri yang rendah. Padahal disiplin diri adalah kualitas yang mampu didapatkan melalui proses latihan, belajar melakukan apa yang tidak alami. Kesuksesan sejati terletak pada keikhlasan mengalami rasa takut namun tetap menindaklanjutinya.
Harga sebuah kesuksesan adalah ketekunan. Tak peduli apa profesi yang digeluti. Entah sebagai guru, dokter, pegawai, buruh, pedagang, pengusaha dan lain sebagainya hanya ketekunanlah yang akan membawa kita pada puncak kesuksesan. Hanya orang-orang yang terus mencoba berkali-kali yang akan menuai hasil, yakni dengan ikhlas hati bersedia mengatasi rasa takut dan rasa enggan dengan tetap bertindak meski sering terjatuh. Jika orang-orang ini tidak berani mencoba maka mereka tak akan menemui jalan mencapai kesuksesan.
Orang yang bersungguh-sungguh ingin sukses akan bekerja keras mewujudkannya. Mereka selalu mampu mengubah ancaman menjadi tantangan. Tak peduli berapa kali harus mencoba, tak peduli berapa kali harus kalah namun mereka terus bangkit menjemput impiannya. Ketika menghadapi kegagalan, mereka tidak akan menyerah apalagi berputus asa pada kegagalannya. Orang yang tekun selalu menolak pasrah pada keadaan. Seburuk apapun nasib yang menimpahnya, tak menjadikan ia berhenti menggapai tujuan. Kegagalan dan kesalahan dijadikannya pengalaman sekaligus pengajaran yang teramat bernilai.
Banyak Orang mengalami kegagalan dalam hidup karena mengikuti nasihat ini : "Jika Anda tidak berhasil, cobalah hal lain. Namun Kesuksesan justru menjauh dari mereka. Impian berhasil terwujud karena ada orang-orang yang berkukuh dengan ambisi mereka. Mereka tidak mau berputus asa. Mereka juga tidak pernah membiarkan dirinya dikuasai kekecewaan. Tantangan-tantangan yang ada justru membuat mereka bersemangat untuk berusaha lebih keras.