Pembaca yang budiman,.! Seringkali kita dihantui oleh rasa takut untuk melakukan sesuatu dalam mencoba melangkah maju dalam menggapai sesuatu yang di impikan. Hal ini dikarenakan kita pernah merasakan betapa perihnya sebuah kegagalan ketika sesuatu yang hendak digapai menemui hasil akhir dengan gagal total. Sebagian orang terpasung oleh masa lalu akibat kegagalan yang dialaminya. Kuatnya belenggu rasa takut menjadi salah satu ciri bahwa kita diperdaya oleh kegagalan itu sendiri. Kegagalan tak jarang membuat kita susah bangkit karena adanya perasaan takut akan gagal lagi dan lagi kesekian kali di masa mendatang.
Hal ini jika tidak segera diatasi, maka perasaan takut itu akan selalu menyandera hidup. Alhasil, kita terus terkurung oleh bayang-bayang imajinasi kegagalan itu. Dan tentunya kita tidak mengharapkan yang demikian, bukan?
Dihadapi, Bukan Dihindari
Sejatinya, takut adalah perasaan alami yang biasa dirasakan oleh semua orang. Hanya saja setiap orang mempunyai ketakutan yang berbeda, meskipun terkadang ketakutan itu tampak konyol dan berlebihan dirasakannya. Ada yang takut kulitnya keriput, takut melewati jembatan dan lain sebagainya bahkan dengan kegagalan itu sendiri. Namun perlu di ingat.! Seberapapun menggelikan dan konyolnya ketakutan yang kita miliki, ia menyimpan bahaya yang sangat besar.
Rasa takut sangat berbahaya bagi upaya kita untuk berkembang. Saking bahayanya, ketakutan mampu menenggelamkan segala potensi kita dalam merengkuh kesuksesan. Itulah kalau rasa takut terus-terusan dipelihara. Ia membuat kita tidak berani bertindak. Padahal tidak adanya tindakan hanya akan membuat kita kurang pengalaman yang berakibat pada kebodohan diri. Dan kebodohan juga akan menyebabkan rasa takut. Perputaran ini akan menjadi seperti siklus yang jika tidak diatasi, tentu akan berdampak buruk bagi diri kita sendiri.
Selain itu rasa takut mengakibatkan kita banyak melakukan penundaan. Sikap menunda-nunda berakibat ketidakefektifan dalam memanfaatkan waktu. Rasa takut juga bisa mengalihkan fokus, melemahkan pola pikir, hingga membuat kita terkucilkan dari kingkungan sekitar. Rasa takut mampu membuat orang menjadi enggan hidup bermasyarakat dan memilih menjadi orang biasa-biasa saja. Meski punya banyak bakat dan potensi, karena dipenuhi oleh rasa takut sehingga bakat dan potensi itu akan selamanya terpendam.
Pernahkah kita menyadari bahwa seberapapun besarnya ketakutan yang kita miliki, ketakutan itu belum tentu terjadi? Ya, takut adalah perkara batin dalam diri setiap orang. Perasaan kita sajalah yang menyebabkan munculnya ketakutan itu, lalu menguasai hati dan pikiran. Padahal persentase ketakutan itu akan terjadi sangatlah kecil. Oleh karenanya, jangan sampai waktu dan energi kita terbuang percuma hanya karena belenggu ketakutan atas apa-apa yang belum tentu terjadi.
Cara menghadapi Rasa Takut
Pembaca yang budiman,.! Akuilah setiap rasa takut yang sedang kita alami, dan cermatilah apakah rasa takut itu benar-benar terjadi atau sekedar muncul karena rasa khawatir saja. Jika rasa takut itu ada kaitannya dengan masa lalu, berusahalah untuk meninggalkannya. Dan jika rasa takut itu berasal dari hal-hal sepele, cobalah mengingat hal-hal yang jauh lebih realistis dan benar-benar penting. Jangan biarkan kita terus disandera perasaan-perasaan yang hanya akan menghambat pertumbuhan diri.
Biarpun diliputi rasa takut, kita tidak boleh membiarkan ketakutan itu menghentikan langkah untuk maju dan berkembang. Tak perlu khawatir, banyak orang yang sekarang berhasil meraih prestasi gemilang, pada mulanya juga menghadapi ketakutan-ketakutan yang sama seperti yang kita rasakan. Hanya saja, mereka terus melangkah dan berhasil mengalahkan ketakutan dalam dirinya. Orang-orang macam ini tidak rela dirinya dikuasai rasa takut yang berlebihan dan menyiksa.
Yang semestinya kita pelihara adalah keyakinan, bukan ketakutan. Teruslah pupuk keyakinan hingga keyakinan itu tumbuh lebih subur daripada ketakutan. Sebab keyakinan kuat akan mengalahkan ketakutan. teruslah berusaha dan bertindak hingga rasa takut itu hilang. Yakinlah, setiap tindakan positif yang kita lakukan akan membawa perubahan sekaligus hasil yang juga positif.
Bagaimana dengan Takut Gagal
Banyaknya pengalaman negatif yang dialami seseorang tak pelak membuat orang itu takut gagal. Tahukah kita bahwa takut gagal telah membuat seseorang mengalami kelumpuhan total? Ketakutan terhadap kegagalan menghalangi kita dalam bertindak. Kita hanya akan terus memelihara harapan dan tidak menyertai harapan itu dengan tindakan. Akibatnya kita akan terus menunda tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan. Penundaan itulah yang menjauhkan kita dari peluang dan kesempatan meraih sukses. Penundaan juga akan mengalihkan fokus serta melemahkan kita, sehingga pengalaman yang seharusnya kita miliki menjadi hilang begitu saja.
0 komentar:
Post a Comment